Namun berbeda dengan sekarang, Naila yang tiba-tiba menghilang membuatnya menyesali perbuatannya. Mengapa ia menahan diri saat itu dan tidak bertanya saja? Sekarang ia tidak tahu kemana harus mencari keberadaan Naila.
"Aku akan menanyakan keberadaan Naila kepada Anna, mungkin dia tahu sesuatu, jangan khawatir," ucap Devan yang sudah tidak tahan melihat wajah kusut sepupunya.
"Benarkah? Oke, kalau begitu tanyakan saja sekarang," balas Leo.
"Tidak," tolak Devan segera, membuat sepupunya itu mendelik tajam tak suka.
"Ayolah, apakah kau tidak kasihan padaku?" rengek Leo seketika mengubah ekspresi wajahnya.
"Aku berubah pikiran."
"Ha? Apa maksudmu?" tanya Leo, keningnya berkerut kebingungan.
Devan tidak menjawab, sebaliknya pria itu malah memainkan ponselnya seolah-olah mengabaikan pria yang tak lain adalah sepupunya sendiri.
"Kau tidak mau membantuku?" tanya Leo sedikit merengek.
"Devan, ayolah. Satu kali saja," tambahnya lagi lalu mengusap kepalanya kasar.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者