webnovel

DALAM PENANTIAN

DALAM PENANTIAN PROLOG Allah tidak pernah ingkar terhadap janjinya dan itulah yang Asma yakini, tak ada kebetulan dalam takdir semuanya sudah tercataat dengan rapih, ya Asma gadis yang taaat akan perintah agama begitu yakin jika urusan jodoh, rizki dan kematian sudah tercatat rapih. Asma melangkahkan kakinya menuju ruang akad didampingi Nina sahabat karibnya yang selalu setia kala ia senang atau sedih, parasnya yang ayu dan dan tatapannya yang berbinar membuat semua yang hadir di acara sakral itu terpukau akan kecantikan Asma terlebih Asma yang selalu berpenampilan sederhana dalam kesehariannya kali ini berubah bak bidadari yang turun dari kayangan Asma berjalan dengan anggun mengenakan gaun akad yang senada dengan bunga yang digenggamnya. Berawal dari janji yang tak disengaja kini mereka saling mengikat janji di hadapan para saksi, tak semudah membalikan telapak tangan seperti itulah pertemuan mereka yang awalnya salaing menunggu hingga dilema dalam penantian “aku tidak butuh kata-kata manis dan bualan, yang aku butuhkan adalah keberanianmu menghadap ayah dan memintaku secara baik-baik” “baik Ma, besok saya akan menemui Ayahmu” Ingin tahu seperti apa kisah cinta Asma dan Ihsan ? yuuu langsung aja baca (: dan jangan lupa tinggalkan jejak ya gaes kalau kalian suka klik love, komen dan juga kritik sarannya :) karena masukan dari kalian berharga sekali untuk saya :) Terimaksih (: Yuuu saling mendukung sesama penulis, follow ? pasti aku follback

Shikatoki99 · 现代言情
分數不夠
4 Chs

AWAL PERTEMUAN

AWAL PERTEMUAN~

"tak ada kata kebetulan dalam takdir, semua itu telah jelas tertulis oleh sang khalik, maka sekuat apapun kita menolak yang datang akan tetap datang dan yang pergi akan tetap pergi"

Mentari pagi tersenyum dengan berbinar awal yang indah untuk memulai hari, secerah harapan dan asa ku dan teman-temanku. Langit terlukis indah berwarna biru dengan corak awan putih sebagai pemanisnya. Ku awali langkah dengan bismillah agar hariku terus dinaungi berkah dan ridhonya.

Namaku Asma, lengkapnya adalah Asma liyana fitri yang memiliki makna nama-nama yg suci dengan segala kelembutannya aku sangat senang dengan nama ku sendiri karena ketika orang lain mendengar nama ku maka seketika merekapun tertawa entah apa yang membuat mereka tertawa aku sendiri tak tahu pasti, yang jelas mereka tertawa dengan arti nama Asma sendiri yaitu nama-nama mungkin itulah yang membuat mereka tertawa, aku sendiri tak peduli dengan itu yang jelas aku bangga dengan nama yang Ayah dan Ibu berikan untukku.

Hari ini adalah hari pertamaku mengajar menjadi seorang guru adalah cita-citaku sedari kecil, tak hanya aku, ibu dan ayahkupun ingin aku menjadi seorang muslimah yang bermanfaat bagi banyak orang, ayahku selalu berujar padaku jika aku ingin memiliki tiket mudah menuju syurga maka bermanfaatlah bagi orang lain.

Kunyalakan sepeda motorku dan lajukan dengan keceptan sedang karena ibu sangat melarang keras aku untuk mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi, ibu selalu berkata padaku "neng geulis, jangan ngebut-ngebut yah bawa motornya, da kamu mah lain pembalap" jika teringat dengan perkataan tersebut aku selalu ingin tertawa namun aku tau itu tidak boleh aku takut kualat.

Akhirnya aku sampai juga di sekolah tempatku mengajar, dulu ketika aku masih duduk di bangku kelas tiga aliah aku selalu berangan mempunyai banyak murid dan mengamalkan ilmu yang kupunya dan kini mimpi yang selalu ku asakan menjadi nyata dan rasanya ini seperti mimpi, mimpi yang nyata, ataukah aku sedang dejavu ? Entahlah yang jelas aku sangat bahagia hari ini.

Ku langkahkan kaki menuju ruang guru disana sudah ada beberapa guru yang datang lebih awal hmmm aku malu ini hari pertama ku namun aku sudah terlambat, aku mengutuk diriku sendiri kenapa hari pertamaku terkesan mengecewakan, namun tiba seorang guru laki-laki berkata padaku

"tak perlu merasa kecewa bu, ibu belum terlambat sekarang masih jam setengah tujuh ko, hanya saja kami memang sedang ada keperluan disini jadi kami datang lebih awal" laki-laki muda itu mengakhiri kalimatnya dengan senyuman, aku sendiri menjadi malu karena dia seakan bisa membaca fikiranku ah... Sudahlah mungkin hanya kebetulan saja.

Aku memasuki ruang kelas dengan langkah pasti dan semangat menggebu, dalam fikiranku bertanya-tanya seperti apa yah murid-muridku ini ? Apakah mereka akan menyikaiku ? Yang jelas semua pertanyaan yang ada di benakku akan terjawab setelah aku memasuki ruang kelas 3A, aku menjadi walikelas mereka ya apa yang ada di benakku satu persatu terjawab, mereka semua itu unik ada yang usil dan lain sebagainya namun disinilah aku merasa mungkin dulu guruku pun sama seperti apa yang kurasakan saat ini, menghadapi berbagai macam karakter anak namun tak apa ini menjadi salah satu caraku untuk bejar menjadi ibu yang baik agar kelas aku bisa menjadi madrasatul ula yang hebat untuk anak-anak ku, aahhhh fikiranku terlalu jauh.

"beri salam"

"assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"walaikumussalam warahmatullahi wabarakatu"

ujarku menjawab salam mereka dan tak lupa ku ukirkan senyuman di akhir kata ku. Saat pertama kali memasuki ruang kelas aku di sambut mereka dengan ucapan salam dan ekspresi wajah mereka yang tak dapat ku baca, namun aku yakin dalam benak mereka bertanya siapa aku dan mau apa aku disini.

"apa kabar anak-anak ?"

"alhamdulillah luar biasa Allahuakbar"

"pasti kalian bertanya-tanya, nama ibu siapa dan mau apa ibu disini, benarkan ?"

Ucapku dengan penuh percaya diri padahal belum tentu apa yg mereka fikirkan sama dengan yang ku ucapkan, dan mereka hanya diam terheran-heran dan akupun segera mencairkan suasana dengan cara memperkenalkan diri

"baiklah anak-anak, perkenalkan Nama ibu Asma liyana fitri, kalian bisa memanggil ibu dengan sebutan asma atau liayana, ibu sekarang menjadi walikelas kalian menggantikan ibu Rahma yang pindah"

Setelah aku memperkenalkan namaku salah seorang anakpun ada yang berceloteh dengan polosnya ia mengatakan "ibu ko nama ibu kaya nama penyakit sih ?"

Seketika satu kelaspun rusuh tertawa namun dengan cepat aku melerainya dan menjelaskan makna dari namaku akhirnya merekapun diam dan menggoda ku dengan berkara

"nama ibu cantik kaya orangnya"

Hari ini adalah hari yang penuh dengan pengalaman berharga dan sangat berkesan tentunya, bagaimana tidak ini adalah hari dimana aku dibuat kewalahan oleh banyak anak dengan karakternya masing-masing namun aku senang dengan profesi baru ku ini.

Setelah selesai mengajar aku langsung bergegas menuju kampus ya saat ini aku masih duduk di bangku kuliah semester 5 jurusan pendidikan sekolah dasar. Karena jadwal kuliahku dialihkan ke jam kuliah siang maka di pagi hari aku mengganggur dan daripada waktu ku terbuang sia-sia lebih baik aku gunakan untuk hal yang bermanfaat, akhirnya aku coba peruntungan dengan melamar sebagai tenaga pendidik dan qodarullah alhamdulillah allah mempermudah jalanku, akhirnya aku diterima sebagai guru honorer ya seperti guru honorer pada umumnya upah yg didapat tidaklah seberapa namun bukan itu yang ku cari, yang kucari adalah keberkahan dan kunci syurga.

Aku melajukan sepeda motorku dengan santai namun tiba-tiba entah kenapa motorku tak seperti biasanya lalu akupun berhenti dan astagfirullah ban belakang motoru tertusuk paku, pantas saja aneh ketika ku bawa, tapi eh tunggu dulu bukan itu yang menjadi masalah, yang ku fikirkan adalah bagaimana cara untuk memperbaikinya sedangkan lokasiku serang jauh dari bengkel dan seingatku bengkel disekitar sini hanya ada di kilomr 40 sedangkan butuh 3 kilomer lagi harus sampai sana, dan jalananpun terlihat sepi, bagaimana tidak sepi siapa yang mau keluar rumah tengah hari bolong seperti ini, hanya orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu saja yang mau ya seperti diriku ini , ya Allah ada-ada saja.

Akhirnya mau tak mau akupun mendorong motorku dengan langkah gontai akupun berusaha mendorongnya meski aku tau butuh waktu berjam-jam untuk sampai sini. Saat aku tengah berhenti mendorong motorku aku merasa seperti ada sepeda motor yang datang menghampiri dan tenyata benar, namun aku merasa takut, aku takut orang ini orang jahat ia mengenakan jaket hitam celana hitam dengan kaca helmnya yang tertutup, jantungku berdegub semakin kencang kala ia turun dari sepeda motornya dan menghampiriku namun ia berkata

"assalamu'alaikum mba, motornya kenapa ? Ada yang bisa saya bantu ?"

Dan iapun membuka helmnya oh ternyata aku sudah berburuksangka ternyata laki-laki ini adalah guru yang tadi pagi menegurku, dan mungkin ia tak mengenaliku karena kau memakai masker dan akhirnya akupun membuka maskerku lalu iapun berujar

"oh ibu, motor ibu kenpa ?"

"motor saya bannya bocor pak, mungkin tertusuk paku pas dijalan sebelah sana"

"oh begitu memangnya ibu mau kemana? Mau pulang ? Biar saya antar kerumah yah?"

"hmmm saya bukan mau pulang pak, tapi saya mau kekampus hari ini ada jadwal kuliah" ucapku padanya

"memangnya ibu kuliah dimana ?"

"saya kuliah di Universitas Negri Bina Mandiri "

"oh kalau begitu lebih baik ibu ikut saya saja, kebetulan saya juga mau kesana saya ada janji dengan dosen pembimbing saya"

"terus motor saya bagaimana kalau saya ikut bapak ?"

"urusan motor ibu gk usah khawatir, nanti saya minto tolong teman saya yang kerja di bengkel sana, sebentar yah saya mau telfon beliau dulu"

Akhirnya iapun menelfon kawannya yang bekerja di bengkel, setelah beberapa menit menunggu ia pun datang untuk membawa motorku, dan pada akhirnya aku ikut bersamanya, sepanjang jalan ia terus bercerita dan saat itu pula aku mengetahui namanya, namanya adalah Muhammad ihsan maulana, nama yang indah fikirku, dan akupun memperkenalkan diriku padanya, hanya dia orang yang tak tertawa saat mendengar namaku bahkan yang ku dapat adalah pujian atas keindahan makna dari namaku.

Kahirnya perjalanan kami terhenti saat kami sampai di kampus tak lupa aku mengucapkan terimakasih dan oh ia kami satu universitas dan satu jurusan hanya saja semester kami yang berbeda, kini ia sedang menyusun skripsi dan ia berkata insyallah bulan depan ia akan wisuda, karena rabu lusa adalah hari sidangnya.

Aku senang bisa mengenalnya karena sepertinya dia laki-laki yang baik dan sangat menghormati wanita, tutur bahasanya yg lembut membuat siapapun yang mendengarnya menjadi tenang, namun bukan itu yang ku kagumi dari perkenalanku dengannya yang ku kagumi darinya adalah pengalamannya dan pengetahuannya tentang ilmu agama.

Give me 5 stars gaes :D

Jangan lupa kritik dan sarannya yah (: tapi komentarlah dengan baik dan santun (: ok terimakasih sudah mampir ke tulisanku semoga bermanfaat dan tetap jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama