Sudah lewat tengah malam, Marpuah tampak kesulitan mencari mobil angkot.
"Aduh, mana sih kok gak ada mobil angkot?" Marpuah mengedarkan seluruh pandangannya lalu dia menemukan sebuah mobil taksi berwaran biru yang sedang berhenti di sebrang jalan.
"Ah sekali-kali naik taksi aja deh!" tukasnya sambil berlari menghampiri mobil taksi itu.
"Abang ...," sapa Marpuah dengan genit.
Entah atas dasar apa masih sempat-sempatnya Marpuah bertingkah genit kepada Abang-abang Sopir Taksi.
Lalu perlahan Sopir Taksi itu membuka kaca jendela mobilnya.
"HAH! SETAN!" teriak si Sopir Taksi.
Lagi-lagi untuk kesekian kalinya orang menyangka Marpuah adalah setan.
"Aduh, emangnya Setan sama Bidadari, itu mirip ya?" tanya Marpuah pada kaca sepion.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者