Seorang pria dengan kulit coklat eksotis dan rambut hitam kecoklatan, dengan mata emas, dan jubah putih yang hanya menutupi bagian belakang dan sedikit bagian depannya, lalu kalung emas tergantung dilehernya, kedua tangannya memakai sebuah kain hitam, dan memakai celana longgar biasa, dan ditangannya tergenggam sebuah tongkat yang bentuknya seperti tanda tanya dengan ekor memanjang, dengan warna emas dan biru.
Pria ini adalah Rex, Rex saat ini sedang mengucapkan selamat tinggal kepada Denn, karena ia berencana untuk pergi ke kota selanjutnya.
" Jadi kau benar-benar akan pergi hari ini ? "
Denn bertanya dengan wajah sedikit sedih karena Rex pergi, 2 hari terakhir setelah menjalankan misi, Rex menikmati desa ini bersama Denn, mereka memancing dan berburu monster.
" Um, aku akan pergi ke kota selanjutnya, ada rekomendasi ? "
Tanya Rex kepada Denn, karena dia sebenarnya tidak terlalu tahu tempat yang bagus.
" Ummm, coba kulihat, bagaimana kalau ke Rainmei ? "
Usul Denn setelah berpikir sebentar.
" Rainmei ? Memangnya apa yang bagus dari tempat itu ? "
Tanya Rex, karena jika tidak ada keuntungan sama sekali untuknya, percuma saja datang ke kota itu.
" Ah~, kudengar itu dijalankan oleh seorang pemain,.. Kalau tidak salah namanya, mmmm, ah ! Slark, iya benar, Count Slark. "
Ucap Denn membuat Rex sedikit berpikir.
' Hmm, Pemain ya, game ini telah 1 tahun dirilis, itu artinya sudah 4 tahun di dalam Orbis, jika pemain ini sudah menerima jabatan Count dari kerajaan, apalagi memiliki sebuah kota, ia pasti Ranker Top Dunia. '
Setelah berpikir sebentar, akhirnya Rex memutuskan untuk pergi ke kota yang dijalankan pemain, Rainmei, ia lalu sedikit membungkuk ke Denn.
" Terima kasih, Pak tua. "
Ucap Rex, lalu berjalan pergi kearah gerbang keluar, sambil melambai membelakangi Denn yang tersenyum.
" Hati Hati. "
Jawab Denn sambil melambai.
" Oke "
_____________________
Saat di jalan Rex sempat memikirkan masalah Pemain yang sudah memiliki kota, karena itu sangat jarang dan juga sulit, akan hanya tersisa sedikit waktu untuk grinding.
Jika dikelompokan, Kerajaan yang Rex tempati sekarang adalah Kerajaan Manusia Westera, salah satu dari 5 kerajaan di benua ini.
Di Orbis saat ini baru memiliki 1 Benua yang terbuka, yaitu Benua Quinque, yang juga disebut oleh pemain sebagai Benua Pertama.
Benua Quinque, memiliki 4 Kerajaan dan 1 Kekaisaran didalamnya, Kerajaannya diantara lain, Kerajaan Manusia Westera disebelah Barat, lalu Kerajaan Elf Northera disebelah Utara, ada juga Kerajaan Beastmen Southera disebelah Selatan, dan Kerajaan Dwarf Eastera disebelah Timur.
Dan yang paling dominan di Benua Quinque adalah, Kekaisaran, yang memiliki daerah terbesar dibandingkan keempat kerajaan, Kekaisaran Centuria yang berada di Tengah.
Rex saat ini berada di Kerajaan awal semua pemain, karena ras pemain hanya bisa diubah saat level 200, jadi semua Pemain berawal dari Kerajaan Westera.
Dan ada juga sistem bangsawan, biasanya itu diduduki oleh NPC, namun, jika para Pemain telah menyelasaikan sebuah misi ataupun kejadian lainnya, seorang pemain bisa saja menduduki Posisi itu.
Misalnya saja, jika seorang Pemain menikahi anak dari seorang Duke, bisa saja pemain itu mendapat posisi Viscount atau bahkan Earl. Walaupun saat ini belum ada pemain yang mencapai level diatas 250.
Hal itu bisa terjadi karena disetiap naik 50 Level, jumlah EXP yang dibutuhkan berlipat ganda, jika level 1-50 per level, Kapasitas Exp yang harus dipenuhi bertambah 500, maka level 50-100 per level, menjadi 5000 kapasitas bertambah tiap levelnya, hal itulah kenapa setiap 50 tingkat ada sebuah celah yang disebut sebagai Gerbang.
_______________________________
Rex saat ini telah sampai disebuah kota yang cukup ramai, kota itu dikelilingi oleh dinding setinggi 4 meter, yang sepertinya terbuat dari batu, dan disusun dengan rapih.
Perjalanan ke Rainmei dari tempat Denn sebelumnya, membutuhkan waktu 1 bulan waktu Orbis, atau 7 hari di dunia nyata.
Selama itu Rex terus berburu, namun itu terlalu mengecewakan levelnya hanya naik 6, ia menghabiskan 1 bulan hanya untuk naik 6 level, itu sedikit mengecewakan Rex, yang sebelumnya naik level dengan gila.
Yah, itu tidak bisa disalahkan, setelah memasuki gerbang ke 2/ level 50 - 100, kesulitan Leveling semakin bertambah, dan tentu saja membutuhkan waktu lama, bahkan kecepatan Leveling Rex ini sudah dikategorikan sangat cepat, walaupun maish tidak sebanding dengan para Ranker.
Rex tahu kelemahannya, kelemahan terbesarnya adalah, efisiensi grindingnya berkurang karena dia hanya solo, dan dia juga membutuhkan waktu untuk memulihkan MP ataupun HP, tidak ada Healer tidak ada Caster, itu adalah dalah satu kelemahan terbesar seorang solo player.
Tapi Rex tidak berkecil hati, dikota ini, ia berencana mengambil Quest lagi, mungkin beberapa Rank A akan bagus untuk diselesaikan.
' Hmmm, kota ini cukup besar, apa butuh banyak biaya ya untuk menjalankan sebuah kota seperti ini ? Aku tidak habis pikir ada pemain bodoh yang mau menanggung beban seperti ini, bukankah MMORPG itu tentang Grinding dan Berpetualang, apa serunya mengatur Kota. '
Saat Rex berpikir, ia telah dijegat oleh penjaga Gerbang. Melihat itu, Rex berhenti dan mengalihkan tatapan bosannya kepada Penjaga.
' NPC, ya. '
Setelah berpikir seperti itu, Rex berbicara.
" Apa ? "
Mendengar nada tidak sopan dari mulut Rex, alis penjaga itu berkedut namun ia masih sabar, dan berkata kepada Rex.
" Mohon Maaf tapi, Pemain yang tidak memiliki Izin tidak boleh memasuki Rainmei."
Ucap penjaga itu dengan tegas.
Rex memasang wajah penasaran dan bertanya dengan senyum dingin.
" Hee~ Kenapa ? "
" Karena banyak kekacauan akhir-akhir ini yang disebabkan oleh Pemain, jadi kami tidak bisa membukanya, dan juga ini adalah perintah dari Tuan Slark. "
Mendengar nama pemain Slark kembali disebutkan, Rex memiliki keinginan bertanya, ia lalu tersenyum lembut kepada penjaga berbeda dengan senyum dingin sebelumnya.
" Yah Paman bagaimana kalu kita ngobrol dulu, duduk, duduk. "
Tiba-tiba Rex menjadi sok akrab dengan penjaga itu.
' Kenapa dengan Bocah ini ? Bukankah seharusnya aku yang berbicara seperti itu. '
Pikir Penjaga itu dengan keringat di kepalanya.
" Jadi Paman, bisakah kau jelaskan kepadaku tentang Slark ini. "
Rex seperti mengajukan pertanyaan namun tersirat perintah disitu.
" Hmm, baiklah, Tuan Slark, atau Tuan Count Slark adalah pemilik kota ini sejak 4 bulan yang lalu, ia menggantikan Count Fibel dari tugasnya, Tuan Slark dan Guildnya mengelola kota ini dengan baik, sehingga para warganya bahagia, namun, akhir akhir ini, sekelompok pemain membantai para penduduk, dan merusak ladang, maka dari itu kau tidak boleh masuk ke kota ini. "
Mendengar cerita dari Penjaga itu, Rex memegang dagunya, lalu ia berpikir.
' Guild ya, jika Slark ini membawa Guildnya kesini, apakah itu artinya dia seorang ketua Guild. '
Saat Rex masih berpikir dam penjaga itu duduk, Seorang wanita datang dan membawa manusia di pundaknya. Wanita itu mendekat kearah Rex yang berpikir serius dan penjaga yang memperhatikan Rex.
" Klahar !! Apa yang kau lakukan, kau seharusnya berjaga bukan cuma duduk. "
Ucap Wanita itu cukup keras untuk menyadarkan Rex dan penjaga yang bernama Klahar itu.
" No-Nona A-Aurice, maafkan aku. "
Ucap Klahar dengan keringat dingin dan gemetaran.
" Beri aku alasan yang jelas !!! "
Teriak wanita itu, saat Rex melihat Idnya itu tertulis Aurice.
" Hiiii, maafkan aku, aku hanya mengawasi anak ini saja, tidak ada yang lain, jadi tolong jangan hukum aku, Nona Aurice. "
Ucap Klahar dengan nada ketakutan.
Mendengar perkataan penjaganya itu Aurice lalu mengalihkan tatapan dinginnya ke arah Rex dan bekata dengan dingin.
" Siapa kau ? apa yang ingin kau lakukan dikotaku. "
Tanya Aurice yang sedang menggendong seorang pria yang diikat bahkan mulutnya dilakban.
" Mmmmmhmhmhm "
Pria dipundak Aurice meggeliat geliat seperi cacing mencoba lepas dari cengkraman Aurice, namun itu seperti melihat cacing yang terjepit diantara dua batang besi.
" Kau diam dulu !!! "
Setelah Aurice mengucapkan itu, pria dipundaknya seketika diam.
" Jadi, Apa yang ingin kau lakukan di kotaku ? Apa kau termasuk dari komplotan orang-orang ini ?"
Tanya Aurice dengan nada dingin, sambil matanya melirik pria yang diikat dipundaknya.
" Tidak, aku ke kota ini tidak ada maksud jahat apapun, aku hanya ingin mampir dan mencai Quest saja, kudengar dari temanku bahwa ini adalah kota yang cukup bagus untuk mencari Quest. "
Ucap Rex dengan senyum, namun hati dan pikirannya sangat berda, ia menjerit dalam pikirannya, itu karena ia melihat 2 Notifikasi.
[ Anda telah menerima tekanan dari Lawan yang tingkatnya jauh lebih tinggi ]
[ Efek Judul " Conqueror Will " Diaktifkan, Tekanan dihilangkan ]
' AGGGGGHHH, Wanita ini Player tingkat tinggi, tekanan hanya bisa diberikan secara alami jika perbedaanya lebih dari 100 level, kecuali seperti aku, memiliki Skill Khusus '
Sementara Rex menjerit dalam pikirannya, Aurice sedikit terkejut karena dia bertemu Player yang levelnya cukup tinggi dengan Equipment sederhana, namun ia juga tahu bahwa pemuda ini tidak berbohong.
" Baiklah, ikut aku. "
Ucap Aurice lalu ia mulai berjalan ke dalam gerbang.
Rex yang masih belum tahu kenapa Aurice menerima semudah itu masih duduk di kursinya, lalu ia sadar ia telah ditinggalkan, dan buru buru mengejar Aurice.
" Mmmmmhmhmhm "
" Diam Kau !!! "
Melihat itu, Rex hanya menghela nafas, karena dia merasakan bahwa akan ada kemalangan untuknya di kota ini.
" Hah~, merepotkan. "
Nanti Shubuh gak Update ok, tadi udah Update, palingan Besok pagi atau siang,
Selamat Malam (^~^')