"Buka pintunya, Leo! Apa kamu sudah gila? Kenapa mengunciku di kamar? Aku ingin keluar!" teriak Lili seraya menggedor pintu kamar. Namun, tak ada sahutan dari Leo atau dari siapapun. Apa Leo benar-benar telah menguncinya dan meninggalkannya begitu saja? Pikir Lili.
"Leo buka pintunya! Jangan seperti ini, aku bukan tahanan ya ampun! Kenapa kamu mengurungku?" teriak Lili lagi seraya lagi-lagi menggedor pintu kamar. Namun, lagi-lagi tak ada sahutan dari Leo.
"Nona Lili, apa terjadi sesuatu? Kenapa Anda berteriak? Bisakah membukakan pintunya?" teriak seseorang.
Lili mengenal suara orang itu. Ya, itu adalah suara Kiki.
"Kiki bukakan pintunya, tolong Saya!" teriak Lili.
"Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi pada Nona?" teriak Kiki mulai panik.
"Cepat bukakan pintunya!" pekik Lili tak sabar. Sesaat kemudian Lili pun menangis. Dia tak suka dengan cara Leo yang memperlakukannya seperti itu. Dirinya sudah seperti tahanan saja sehingga Leo seakan ingin mengurungnya di dalam kamar itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者