webnovel
#ROMANCE
#COMEDY
#CEO
#ROMANTIS
#PERNIKAHAN
#BUCIN
#POSESIF
#COGAN

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · 现代言情
分數不夠
1020 Chs
#ROMANCE
#COMEDY
#CEO
#ROMANTIS
#PERNIKAHAN
#BUCIN
#POSESIF
#COGAN

III-295. Scarf Anda Sangat Cantik

Gadis yang baru bertugas tersebut sempat menatap nonanya mengetuk pintu. Kemudian masuk ke dalam dan pintu itu hanya menyisakan celah kecil sehingga dia mengurungkan niat untuk masuk. Ajudan muda balik tubuhnya -membelakangi pintu- sepertinya sang nyonya dan entah siapa, sedang berbincang serius. 

"Oh' Nona??" Andos mengerjapkan matanya, bagaimana bisa putri tetua Wiryo berdiri di depan kamarnya, yang kemudian mendorong pintu minta masuk. 

Andos yang masih mengenakan kaos putih tipis -biasanya berfungsi sebagai pelapis dalam sebelum hem membungkus tubuh tinggi tegap sang asisten, buru-buru bergerak meraih Hem-nya yang tergeletak tak jauh dari meja tempat sebuah laptop menyala.