webnovel

Cinta Yang Dirindukan

"Jika kamu adalah luka itu, maka aku adalah gadis yang pernah kecanduan olehmu. Sedangkan dia adalah ketakutan yang ingin aku peluk dengan erat!" Mutiara Senja. ................ Sinopsis : Novel ini bercerita tentang kehidupan Mutiara Senja. Ia adalah perempuan biasa yang harus menelan pil pahit karena pengkhianatan calon suami yang sangat ia cintai. Karena rasa sakit itu, Tiara bertekad untuk balas Dendam. "Aku akan pastikan kalau aku adalah penyesalan terdalam yang mustahil bisa dia dapatkan kembali. Balas dendam itu perlu agar dia tidak menyakiti orang lain lagi!" Ucap Tiara sembari menyeka air matanya dengan kasar. Ditengah ke malangan itu, ia mendapat lamaran yang begitu mendadak dari seorang dokter muda keturunan campuran antara Indonesia dan Korea Selatan. "Kita memang tidak saling kenal, tapi aku ingin menikahi mu dan tidak bisa di tawar lagi!" kata Arya dengan tatapan yang lembut. Arya Wiguna Muhammad Hyeon adalah dokter muda yang di kenal misterius, berdarah dingin, jenius sekaligus calon pewaris kerajaan bisnis keluarga nya di Korea Selatan. Banyak orang mengatakan kalau Arya adalah manusia berhati dingin layaknya Vampir. Ia tidak berperasaan dan selalu menyendiri. Tidak ada yang berani mendekatinya atau berdebat dengannya. Bahkan Tiara sendiri berjanji tidak akan pernah jatuh cinta pada lelaki mengerikan seperti Arya. "Aku sangat menyukai novel 'Ketika Cinta Menemukan Tuannya' Karena aku selalu berharap akan memiliki kisah seperti Nana. Dan sekarang, aku bertemu dengan lelaki yang hampir sama dengan suami Nana yaitu Kim Lion. Tapi, kami memulai kisah dari jalan yang berbeda. Akankah kisahku akan sama dengan Nana?" Gumam Tiara setelah membaca novel favorit nya itu. Disaat Tiara sedang berusaha untuk memahami suami nya, tiba-tiba mantan kekasihnya muncul, ia datang untuk merebut Tiara kembali dari tangan Arya padahal ia sudah memiliki istri dan anak. Tidak hanya itu, setelah menikah Tiara juga harus menerima kenyataan kalau masa lalu suaminya sangat mengerikan. Akankah Tiara tergoda oleh mantan kekasihnya atau bertahan dengan suaminya? Dan sanggupkah Tiara bertahan melewati bahaya yang setiap saat mengintai kehidupannya semenjak ia di boyong ke Korea Selatan? Temukan jawabannya dengan mengikuti setiap bab di novel ini! ............... Please dukung novel ini dengan memberikan Review, komen dan batu kuasa nya. Karena novel ini tidak akan berarti apapun tanpa dukungan kalian. Jika kalian ingin tahu tentang novel-novel ku, kalian bisa menghubungi ku di media sosialku di bawah ini! IG : azzahra_tina Facebook : Tina Agustiana. Terimakasih!

Tinaagustiana · 现代言情
分數不夠
267 Chs

Untuk Kedua Kalinya

Sesampainya di sekolah, Tiara membawa Nadya ke kantor.

"Buk Tiara, Nadya kenapa?" Tanya Kepala Sekolah.

"Dia terkena maag, dan sekarang dia mau pulang. Aku akan mengantarnya dulu!" Jawab Tiara sambil mengemasi tas nya.

Setelah itu Tiara pamit lalu mengantar Nadya pulang.

Setelah dari rumah Nadya, Tiara mampir ke sebuah warung makan dan di sana dia bertemu dengan Nia.

"Tiara ... " Sapa Nia.

Tiara tersenyum dan langsung menghampiri tempat duduk Nia.

"Mbak Nia kok sendirian saja?"

Nia tersenyum. "Hahaha .. Ya begitulah nasib lajang selalu sendiri. Oh iya, ayo duduk!"

Sambil senyum Tiara duduk di sebelah Nia.

"Oh ya aku dengar minggu depan kamu dan Angga akan menikah ya? Selamat kalau begitu!"

Tiara terlihat bingung. "Nikah? siapa yang bilang?"

"Cie pura-pura tidak tau nih ya, orang satu kantor sudah tau kalau kalian bakal nikah minggu depan, tetangga di rumah juga udah pada ribut ... " Jelas Nia yang kebetulan satu Desa dengan Angga.

Tiara benar-benar bingung, dia juga ditanya seperti itu tadi malam oleh kakaknya, tapi kakaknya Heru pun dibuat bingung karena Angga belum melakukan lamaran bagaimana bisa dia mau langsung jemput Tiara untuk nikah, tapi pikirnya mungkin nanti sekalian lamaran dan langsung menjemput pengantin wanita.

Tiara diam sesaat, setelah itu membuka suaranya, "Mungkin bukan bersamaku!"

Nia kaget. "Bagaimana bisa?"

Tiara bercerita kebenarannya, dan seketika itu ekspresi Nia berubah gelap.

"Angga melakukannya lagi? Itu orang ya, kemarin sebelum sama kamu, dia mutusin sahabatku karena alasan yang tidak masuk akal, sekarang dia gantungin gadis sebaik dirimu? Tapi bagus deh kamu tidak jadi sama dia karena aku tidak rela gadis sebaik dirimu bersanding dengan lelaki seperti dia!"

Tiara tersenyum pahit, dia tau kalau Nia adalah gadis yang blak-blakan, dia juga tidak suka melihat temannya ditindas.

Setelah dari rumah makan, Tiara langsung pulang.

Selesai sholat isya, suara handphone Tiara berbunyi. Satu pesan masuk dan langsung dibaca oleh Tiara.

"Bu Guru Tiara, saya ingin memberitahu kalau besok saya akan menikah, dan maaf telah membuatmu kecewa!"

Tiara menyeringai ke arah pesan yang dikirim oleh Angga, kata-katanya seperti orang yang tidak bersalah, Tiara pun langsung membalasnya.

"Aku sudah tau, bahkan sejak awal kamu memiliki pacar aku sudah tau. Satu hal yang aku sesali, kamu itu pemuda dewasa yang pintar tapi sayang kamu terlalu pengecut hanya untuk berkata jujur, tapi ya sudahlah semoga kamu bahagia dengan pasanganmu!"

Setelah pesan terkirim, Tiara merasa lega sekaligus merasa ngilu di bagian tertentu, dia merasa malu karena sudah banyak orang yang tau soal rencana pernikahannya sama Angga termasuk orang tuanya, dan sekarang kenyataannya Angga akan menikah dengan gadis lain, bagaimana dia akan menghadapi banyak pertanyaan dan untuk ke sekian kalinya dia dikecewakan.

'Ya Allah apa dosaku? Padahal aku hanya ingin menyempurnakan agamaku segera, tapi kenapa aku selalu bertemu dengan lelaki yang salah. Ya Allah, sakit sekali! Ya Allah tolong damaikan hatiku!'

Malam itu Tiara berusaha mengendalikan perasaannya dan menahan diri agar tidak meneteskan air mata hanya untuk seorang pengecut dan pengkhianat.

Sebulan telah berlalu, semenjak pernikahan Angga, Tiara tidak pernah lagi melihatnya, bahkan Angga memutus semua pertemanan dengan Tiara, dan itu membuat Tiara menjadi bingung.

Kemarahan Heru pada Angga membuat Tiara sempai khawatir tapi ternyata Heru cukup dewasa untuk menyikapi semuanya.

Sedangkan Ibu Tiara nampak begitu cemas melihat putri satu-satunya dikecewakan untuk yang ke sekian kalinya, bahkan semua orang yang kenal dengannya, menghujat sikap Angga. Mereka marah dan kesal melihat kelakuan cowok seperti itu.

"Yang sabar ya Tiara, aku yakin kamu pasti akan mendapat lelaki yang baik!" Kata Nia yang nampak geram dengan tetangganya itu.

Tiara tersenyum. "Tidak apa-apa kok! Lagi pula aku sudah biasa menghadapi hal seperti ini, dan sekarang dia tidak begitu penting buatku!"

Nia menepuk-nepuk punggung Tiara dengan ekspresi yang sedih." Pantas kakakmu terlihat tenang, ternyata adiknya sangat tegar dan luar biasa, aku tau itu pasti sulit dan setiap perempuan pasti pernah merasakan gak enaknya dikhianati, tapi aku salut padamu karena bisa mengemas luka dengan senyum!"

"Kalau bukan kita sendiri yang menolong diri kita terus siapa lagi? Saya hanya mencoba menerina ketetapan Allah saja dan saya percaya kok Dia menjauhkan yang kemarin bukan karena Dia zolim tapi Dia hanya ingin menggantinya dengan yang lebih baik!"

"Betul itu, semangat Tiara, jodoh terbaik sudah menunggumu!" Nia memeluk Tiara sembari menyemangatinya.

Waktu terus berlalu, meninggalkan beberapa kenangan pahit dan manis, mungkin hati yang salah karena begitu cepat menduga, atau mungkin Allah hanya ingin bicara tentang sabar dengan Tiara.