Bumi keluar dari Markas dan langsung bertemu Bulan Atta serta Bianca di mereka langsung mengikuti ke mana langkah Bumi berpijak dan tidak ada satupun yang berani mengeluarkan suara.Diamnya Bumi membuat mereka takut untuk berbicara apalagi wajah sangar nya yang tak kunjung padam
ketika sampai di dekat motor yang sedang diparkinya Bumi langsung meraih Helm lantas memakainya dan menunggai jok motornya, sembari menyalakan Sembari menyalakan mesin, Bumi menatap Bulan yang berdiri di sampingnya Tatapan tajam Bumi membuat Bulan menunduk Takut,dan segera naik ke jok motor Bumi
tidak perlu menunggu Atta Dan Bianca Bumi langsung tancap gas meninggalkan tempat.Atta yang memboncengi Bianca pun menyusul dari belakang.Laju motor Bumi terbilang Cepat bahka, Bulan sampai takut tidak tahu berpegangan pada apa.ia tidak berani mencengkeram Jaket Bumi ia takut Bumi akan marah padanya mau protes agar tidak kebut-kebutan Bulan juga takut Bumi akan mengomelinya.ia tahu modd Bumi Sedang tidak baik
" pegangan " ucap Bumi tiba-tiba " Lo mau mental ke belakang "
segera Bulan memegang erat pinggang Bumi yang dilindungi jaket.kini Bulan tidak merasa takut dan senyuman tipisnya mengembang.ia kira Bumi tidak akan memikirkan keadaannya Ternyata Cowok itu masih peduli padanya
" Udah makan belum ? tanya Bumi membuat Bulan tersentak untuk beberapa detik
Bulan menggeleng " Belum tadi aku nggak sempet makan pas di rumah "
" mau makan "
" Ha ?ngg....aku mau makan di rumah aja "
" Ya udah " sahut Bumi " Mampir ke tempat makan dulu iya gue laper "
Bulan mengangguk tanpa berucap lagi.walaupun Bulan hanya mengangguk, tetapi Bumi bisa melihat Dari kaca spion kirinya Motor Besar Bumi kini membelok ke kiri menuju pemukiman yang ada disekelilingnya Terdapat Rumah makan dari berbagai jenis makanan semua khas Indonesia kesukaan Bumi
" kita nggak nunggu Atta ? tanya Bulan
" kalua dia liat kita ke sini paling dia ngekor kalua Nggak liat yang paling dia pulang duluan"
Tidak lama kemudian motor Bumi berhenti di depan kedai pecel lele.Bulan turun dari Boncengan diikuti Bumi yang telah melepas helm dari kepalanya.Bumi pun kini memasuki kedai itu Dan Bulan mengikutinya dari belakang Ternyata keadaan kedai tidak begitu ramai ini membuat Bumi tak perlu menunggu lama sampai makanannya tersaji
Bumi langsung menyebutkan pesanannya pada si penjual dan orang itu mengangguk patuh.Kini Bumi mencari Tempat duduk yang kebetulan setelah Bumi duduk Bulan ikut duduk di hadapan Bumi itu dengan meja yang menjadi pembatas mereka
Bulan menoleh ke kiri dan kanan lalu ke atas dan ke Bawah merasa asing makan ke tempat ini ya.ini baru pertama kalinya ia memang pernah makan pecel lele, hanya saja ia selalu membawa makanan itu pulang ke rumah tidak pernah makan di tempatnya Langsung
" kenapa "
Bulan tersadar itu langsung menatap Bumi Dan menggeleng " Nggak apa-apa "
" nggak pernah makan di sini ya ? selidik Bumi
" Emh....." Bulan bergumam lalu menggeleng ia terkekeh malu bersamaan dengan menggaruk tengkuknya tidak terasa gatal
" makanya sekali-kali makan di pinggiran jalan
lebih kerasa Daripada makan di Restoran-restoran cepat saji lagian makanan Cepet saji itu banyak kalorinya bikin Lo Cepet gendut " Bumi berujar serius " kalua makan Di pinggiran kayak gini Lo bisa ngerasain serunya makan rame-rame gerah bareng Cuci tangan seadanya, Duduk lesehan nggak perlu Duduk di kursi mahal Dan yang jelas nggak usah takut ada pajak kalua makan di pinggiran nggak kayak Di restoran-restoran itu.lagian nih makanan kayak pecel lele ini bikin Lo kenyang lebih lama Dibanding BigMac, pasta , pizza Dan sejenisnya
Bulan cemberut " Aku pernah kok makan pecel lele
" iya tapi, makannya Di rumah Bukan Di sini ! Bumi terkekeh Sinis
" ya udah Sekarang aku makan di sini " kata Bulan ia lalu mengarahkan Wajahnya ke wanita yang sedang menggoreng di sana " Ibu pecel lele sama nasi uduknya satu lagi "
setelah memesan Bulan kembali menatap Bumi yang kini sedang mengulum Senyum " Tuh, aku Buktiin ke kamu aku nggak selalu harus makan
junk food "
" Bagus deh kalau gitu " balas Bumi
tepat pukul 19.45 menit Bumi dan Bulan baru keluar dari kedai makan pergi meninggalkan tempat untuk segera pulang
" Makasih ya udah bayarin aku " ucap Bulan disusul senyuman manisnya.Bumi melirik Bulan lewat kaca spion kemudian mengangguk
Bulan kini mengalihkan pandangannya ke arah kiri melihat banyak kendaraan Dan bangunan yang di penuhi lampu-lampu semuanya terlihat menarik Bila terlihat dari motor yang sedang melaju karena semua bangunan itu nampak seperti Saling berkejaran
" kasihan ya Bianca "
" iya "
"Dave beneran nggak mau bertanggung jawab ? kata Bulan " Dia itu emang Berengsek Banget sih.Untung aku bisa menahan diri pas dia maksa buat menuhin hasratnya"
" Yang Gue Heran kenapa dulu Lo bisa jadi pacarnya dia "
" Dulu Dave itu Orangnya Baik "
" Baik ? Baik dari Hongkong "
" Serius Dave dulu baik sopan juga " Bulan berujar Serius ingin menyakinkan Bumi " Tapi nggak tahu kenapa tiba-tiba dia suka marah-marah aku di bentak-bentak Di Omelin padahal aku nggak salah apa-apa "
" Terus putus gara-gara dia udah Kurang ajar sama Lo "
Bulan mengangguk " iya.Dia Sempet nolak, nggak mau putus pake alesan Cinta mati sama aku Tapi aku tetep aja nggak mau lagi sama dia.Daripada masa Depan aku Suram mendingan aku lepasin Dia "
" Lo sama Dia Udah pacaran beberapa lama "
" Berapa ya ? Bulan memicingkan matanya Sambil mengingat ingat Tentang hal itu " kayaknya Tujuh Bulan " Bulan berujar " itu termasuk lama apa nggak menurut kamu "
" Nggak tahu " ucap Bumi mengerdikkan bahunya
" nggak pernah pacaran sih jadinya nggak tahu soal gituan " ejek Bulan " Tujuh Bulan itu termaksuk lumayan lama Di waktu tujuh Bulan itu pasti ada masa-masa bosen, seneng , sedih pokoknya banyak yang bikin pasangan yang diuji bakal tahan atau nggak sama Hubungan itu Kalua aku udah sih nggak tahan Makanya aku minta udahan"
" Gitu ya "
" kalua sama kamu bisa bertahun-tahun kali ya"
" maksudnya"
Bulan tertawa dan menggeleng kecil " nggak apa-apa "
Setelah itu yang terjadi adalah keduanya saling diam hanya suara mesin motor Bumi yang mampu memecahkan keheningan.Bulan yang mampu memecahkan keheningan itu.kembali menatap indahnya jalan raya pada malam hari Dan Bumi Fokus mengendarai.mendadak Bulan mengingat kejadian beberapa hari yang lalu saat ia Dan Bumi latihan drama kelas tentang Romeo dan Juliet Senyuman Bulan mengembang, senyuman malu yang muncul dalam wajahnya ia ingat sekali ketika Bumi salah sebut nama.ia juga ingat saat Bumi membisikkan sebuah kalimat asing yang sampai sekarang tak pernah Bumi jelaskan padanya
" Bumi "
Bumi menyahut hanya dengan dehaman
" Aku masih penasaran sama kalimat yang kamu bisikkan ke waktu itu " kata Bulan " kalimat asing yang kamu bisikin ke aku inget nggak ? yang waktu pulang sekolah sehabis kita latihan Drama Romeo dan Juliet "
" iya inget kenapa ? tiba-tiba saja jantung Bumi berdebaran tak karuan "
" kamu belum jelasin ke aku maksud dari kalimat itu apa ? ucap Bulan " aku penasaran tahu "
" Nggak penting tahu.nggak usah Diinget " Bumi berusaha Menyimpan Rasa gugup yang mendadak menghampirinya " lagian gue juga udah lupa sama arti kalimat itu "
" kamu lupa ? Bulan memasang mimik kecewa yah..."
" Emangnya kenapa sih "
" Aku cuma pengin tahu aja " ujar Bulan " soalnya Dari kemaren aku penasaran "
" Ya udah mulai sekarang nggak usah pemasaran lagi lupain aja ! tutur Bumi hingga Bulan seketika kehilangan senyuman nya "