webnovel

Mengambil Hikmahnya Part 2

Setelah mendapat saran dari Pak Sol Fajar pun terus berfikir

'Apa iya ya aku ikut Andi saja?' tanyanya dalam hati'.

Dan setelah di pikir-pikir akhirnya nya dia

memutuskan untuk ikut jadi kenek dan sekaligus kuli angkut nya Andi yang tak lain adalah temannya sendiri.

Seperti biasa kalau sudah habis dzuhur para mobil barang mulai datang tak terkecuali mobilnya Andi, hari itu mobil Andi masuk urutan yang ketiga dan setelah Andi masuk dan selesai bongkar Fajar pun ngomong ke Andi, "Ndi mulai besok aku ikut kamu aja cari barang."

"Kemaren-kemaren aku kan udah nawarin to ... Kamunya aja yang belagu," jawab Andi terlihat seperti memojokkan Fajar.

"Ya gak gitu juga Ndi ... Kemarin kan aku belum yakin kalau kamu itu bisa jadi pengepul beneran apa gak," jawab Fajar membela diri.

"Aah ... Songong lo ...." jawab Andi sambil njorokin kepala Fajar pakai jari.

"Hahahaha." tawa mereka berdua pecah.

Waktunya pulang pun tiba.

"Ntar langsung pulang pa mampir dulu Ndi?" tanya Fajar.

"Ya mampir lah aku udah kangen banget dengan Novi," seloroh Andi.

"Kamu jangan macam-macam dengan Novi lho!" ancam Andi.

"Kuli minggir dulu itu bagiannya sopir," imbuhnya sambil tertawa lepas.

"Hahaha,"

Sejak saat itulah Fajar menjadi kenek sekaligus kuli sahabatnya itu.

Siang kerja dan malam nya di cafe main bilyard kalau gak mabok ya main perempuan.

Sementara itu di cafe bilyard semenjak kedatangan Novi pelayan cantik itu pengunjungnya semakin rame, kebanyakan dari para lelaki yang datang ke situ tidak semata-mata ingin main bilyard atau minum, tapi lebih dari itu mereka cuma ingin bisa deketin si cantik Novi pelayan baru itu.

Sedikit tentang Novi, dia itu baru saja menyandang status janda bukannya ditinggal mati atau ditinggal selingkuh, tapi dianya sendiri yang telah menggugat cerai suaminya dikarenakan sang suami jatuh sakit terkena diabetes,

Dia tidak betah hidup susah ditambah lagi dia juga harus ikut memikirkan ekonomi keluarga.

Dari perkawinannya itu si Novi memiliki 1 orang putri cantik yang kini dirawat oleh mantan suami yang dibantu oleh ibunya.

Setelah bekerja di Cafe Bilyard, Novi menjadi incaran banyak lelaki, sebenarnya ada banyak cewek bekerja di sana, tapi bagi mereka para lelaki, sosok wanita seperti Novi itu dirasa seperti memiliki magnet yang kuat yang bisa membuat para lelaki selalu ingin datang ke cafe meskipun sekedar bertemu dan bertegur sapa ketika si Novi sedang melayani.

Perlu dicatat Novi memang wanita idaman kebanyakan para pria, tetapi dia juga bukan wanita yang mudah tertarik dengan asal pria, dia itu tipe wanita yang sangat selektif dalam memilih pasangan, selain cakep pria berduit lah yang kini menjadi incarannya.

Pada suatu hari Andi dan Fajar sedang tidak bekerja bukan karena malas atau kenapa tapi sang juragan Bapak Haji Djarot lagi menyetop sementara barang yang masuk, dan baru besok lusa bukanya lagi.

Andi pun mengajak Fajar untuk nongkrong seperti biasa, ahir nya mereka berdua pun berangkat dengan menaiki mobil pickup barunya dan setelah sampai Fajar pun langsung menuju meja bilyard tapi tidak halnya dengan Andi, begitu masuk cafe matanya langsung menyapu seluruh ruangan cafe sudah bisa ditebak Novi lah yang dia cari.

Kebetulan pada hari itu pengunjung cafe bilyard tidak terlalu rame seperti biasanya, dengan situasi yang seperti itu membuat Andi bisa lebih mudah untuk kenal lebih dekat lagi dengan Novi,

"Pagi Novi ...." sapa Andi memulai.

Novi membalas dengan senyuman khas yang memamerkan kedua lesung pipinya, sambil menjawab,

"Pagi ... Emang jam segini masih pagi ya?"

Sebuah jawaban sekaligus pertanyaan dari wanita yang sangat dikagumi yang membikin Andi jadi salah tingkah, baru kali ini dia grogi dengan wanita.

Sambil menghela nafas Andi mengatur

sikap lalu berkata,

"Ah Novi bisa aja bikin aku jadi grogi, gimana betah kerja disini?" tanya Andi.

"Ya. Lumayan," jawab Novi sambil mengangguk pelan.

Sambil ngobrol dengan Andi sesekali Novi merhatiin Fajar yang sedang main bilyard.

"Keliatannya teman kamu itu jago main nya, siapa sih namanya?" tanya Novi.

"Fajar," Jawab Andi.

"Dia itu seumuran mu?" lanjut Novi.

"Enggak dia itu masih ABG, tubuhnya aja yang bongsor." memang Andi itu Empat tahun lebih tua dari Fajar, jadi kalau sekarang Fajar usia tujuh belas tahun, maka bisa dibilang Andi lah yang seusia dengan Novi.

"O gitu, Ngomong-ngomong kamu itu kerja apa sih kok bawa pickup segala?" tanya Novi.

"Dagang buah," jawab Andi.

"Buah apa?" tanya Novi lagi.

"Ya macam-macam, kadang jeruk, apel, melon, macem-macem lah tergantung musim, tapi yang paling sering itu ya jeruk," terang Andi.

"Wah ... Seger ya, mau dong jeruk nya," Novi bercanda.

"Boleh ...." jawab Andi sambil senyum sumringah.

"Bener ya?" sahut Novi.

Waktu terus berlalu kira-kira hampir satu jam mereka berdua ngobrol kesana kemari, itu dikarenakan pengunjung tidak terlalu rame.

Lagi asik-asiknya ngobrol tiba-tiba Fajar menghampiri mereka berdua.

"Wah asik bener, Boleh minta minuman nya Nov," ucap Fajar.

"Idih minta. Beli!" sahut Andi.

"Lha situ kan bosnya, hahaha," sahut Fajar membalas sambil ketawa.

"Anggur dua," ucap Andi pada Novi.

"Aku sama es batu satu," pinta Fajar.

Novi pun bergegas melayani pelanggan nya tersebut, tentang kedua nya sebenarnya Novi itu sudah mengetahui siapa sebenarnya Andi dan siapa Fajar, itu dikarenakan salah satu temannya ada yang menjadi karyawan di salah satu toko milik Haji Somad yang tak lain adalah Bapak nya Fajar.

Sebelum kerja di Caffe Bilyard sebenarnya Novi itu sudah pernah diajak temennya untuk kerja ditoko nya Haji Somad, tapi Novi gak mau lantaran dia tau kalau jadi karyawan toko itu gajinya tak seberapa beda kalau kerja di Caffe, selain gaji bulanan yang lumayan dia juga bisa dapet ceperan dari para tamu yang jadi pelanggannya.

Dengan wajah cantik yang dimilikinya bukan lah perkara yang sulit bagi Novi untuk memikat hati para pelanggan terlebih mereka para lelaki hidung belang.

Mengenai Fajar dan Andi kalau mau membandingkan ya tentu lebih unggulan Fajar dari pada Andi, secara Fajar itu posturnya tinggi gagah dan kulitnya juga putih.

Sedangkan Andi posturnya lebih pendek dan kecil, kulitnya juga agak kecoklatan, belum lagi kalau bicara tentang materi, ya tentu Fajar lah yang unggul, ya meskipun Andi juga punya Ayah sambung seorang pengusaha cuma Ayah sambungnya sendiri kurang suka dengannya, ya karena nakal Andi itu.

Dan andaikan para cewek-cewek disuruh memilih antara Andi dan Fajar tentu mereka akan memilih Fajar tak terkecuali Novi.

Namun disisi lain si Andi sejak melihat Novi pertama kali dia memang langsung kepincut, dia selalu berusaha bagaimana caranya untuk bisa mengencaninya.

Sejak saat itu dia selalu mencari cara untuk bisa mewujudkan kan rencananya itu,

sebenarnya bukannya Novi gak mau untuk diajak kencan intim, ya, pokok ada uang tebal pasti dia mau, cuma Andi ini adalah type laki-laki yang irit modal tapi ingin dapat barang bagus.

Jadi Andi berencana memberi obat perangsang ke Novi.

Di hari berikutnya tepatnya malam jumat tanpa dibarengi Fajar Andi pun berangkat ke Cafe Bilyard dengan membawa jeruk dan serbuk obat perangsang yang di pesannya lewat online.

Sengaja dia datang dimalam itu karena dia tau kalau malam jumat Cafe pasti sepi.

Akhirnya sampailah Andi di Caffe, setelah markir Pickup barunya Andi pun langsung masuk dan langsung menghampiri Novi yang sedang mainan HP.

BERSAMBUNG.