Pangeran Thalal berbaring dengan gelisah di sisi Cynthia. Demikian juga Cynthia Ia sedari tadi menghela nafas dengan resah. Sampai kemudian Pangeran Thalal bersuara. " Aku merasa kalau bersalah sudah menghubungi Edward. Ternyata Kakakku memiliki rencana lain. Aku sama sekali tidak mengerti dengan kecerdasan Kakakku yang diluar nalarku. Aku pikir kemarin pemikiran Lila, calon istri Edward itu sangat cerdas. Ternyata Kakakku lebih cerdas."
"Aku juga merasa seperti itu, bagaimana bisa kita meremehkan kecerdasan kakakmu. Aku merasa berdosa. Bagaimana sekarang. Aku tidak sanggup menghentikan Edward untuk menghadiri sidang Alena. Ia pasti sedang bersemangat untuk membantu Alena. Ia sangat ingin menjadi pahlawan bagi wanita yang paling dicintainya" Cynthia berkata sambil bangkit. Ia memeluk kedua lututnya dengan kepala tertunduk. Wajahnya muram.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者