Nizam mengerutkan keningnya sambil menunggu di ruangan depan. Ia akan ke dalam harem tetapi Arani masih belum datang juga. Tidak biasanya Ia datang terlambat. Nizam menjadi sedikit cemas.
"Apa kau pikir Arani ada apa - apa? Ini sudah setengah jam dari janjinya untuk pergi ke harem," kata Nizam kepada Ali dan Fuad yang sedang duduk bersama sambil menikmati secangkir kopi.
Ali menghela nafas sambil berkata, "Apa mungkin Tuan Jonathan menahannya?" kata Ali kepada Nizam membuat Nizam langsung mengusap - ngusap dagunya dengan gelisah.
Sebenarnya yang dikatakan Ali sudah Ia pikirkan. Arani sedang hamil dan Jonathan pasti sangat cemas dengan kondisinya. Nizam jadi merasa berdosa karena membiarkan Arani untuk tetap menjadi asistennya. Ia sudah berusaha mencari pengganti Arani tetapi Ia masih belum dapat menemukan orang yang tepat termasuk Naila. Naila sangat tidak kompeten menjadi asistennya. Terkadang dia sama polosnya dengan Alena.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者