Kedatangan Woo Bin ke Seoul untuk menemuinya membuat Hye Seon semakin bingung. Ia bertanya sendiri apakah perasaannya pada cinta pertamanya itu memang telah hilang atau hanya terkubur dalam hati. Yang pasti ia merasa tak ada perasaan aneh yang dulu sering ia rasakan ketika setiap kali berjumpa dengan Woo Bin. Walau ia merasa gugup ketika dipeluk Won Bin namun tidak sampai membuat hatinya bergetar.
Sehari setelah pertemuan itu, Hye Seon hampir tidak bisa tidur nyenyak. Pikirannya kacau memilah milah hal apa yang seharusnya ia lakukan sekarang. Ji Hoo memberitahunya bahwa Woo Bin akan tinggal di Seoul untuk waktu yang cukup lama. Namun dia tidak akan tinggal di hotel. Woo Bin bilang pada Ji Hoo bahwa ia akan tinggal sementara waktu di rumah temannya sambil menunggu urusannya selesai. Apa yang dimaksud urusan di sini adalah keinginannya untuk kembali pada Hye Seon.
Woo Bin memang munafik ketika diam tidak membalas ungkapan perasaan Hye Seon padanya setahun yang lalu. Ia merasa akan bisa melupakan Hye Seon seiring dengan berjalannya waktu yang ia lewatkan di Amerika. Bukannya hilang, hampir tiap hari bayangan Hye Seon justru terus muncul dipikirannya. Hal itulah yang membuat ia berani kembali ke Korea dan menemui Hye Seon. Berharap gadis itu masih memiliki perasaan cinta padanya.
Mungkin nasi telah menjadi bubur, Woo Bin sudah terlambat. Hye Seon sudah memiliki kehidupan baru di Seoul dan ia sepertinya juga sudah memiliki kekasih. Walau begitu, Woo Bin masih menaruh harapan pada Hye Seon. So Jung bilang bahwa Hye Seon masih sering membicarakannya dan bercerita bagaimana sulitnya menghapus Woo Bin dari hidupnya. Hal ini lah yang membuat Woo Bin yakin Hye Seon masih menyimpan perasaan cinta padanya.
...
Setelah menaruh semua barang yang dibutuhkannya untuk kuliah hari ini, Hye Seon bergegas keluar rumah. Sepatu kets, celana jins, kemeja berlengan panjang yang dibungkus dengan jaket tebal dan dilengkapi dengan tas gendong menjadi gaya andalannya di pagi hari.Tak lupa rambut kuncir kudanya yang menonjolkan wajah putihnya yang mulus.
Hye Seon memang beruntung, walau tidak sering merawat wajahnya, hampir tak ada satu jerawat yang tumbuh di pipinya. Matanya yang bundar dengan sorot tajamnya membuat wajah sederhana ini tampak jelas,tegas dan menarik.
"Semua akan baik baik saja," Hye Seon bergumam sambil mengunci pintu dan sedikit berdoa sebelum berangkat.
Ketika berbalik untuk melangkah keluar, dari kejauhan ia melihat Hyung Won sedang berdiri di samping mobilnya dengan seorang laki-laki. Hye Seon tak jelas melihat wajah laki laki itu karena ia berdiri membelakanginya. Mereka bergurau dan tertawa riang. Samar samar terdengar bahwa mereka tidak berbicara dalam bahasa Korea namun dicampur dengan Bahasa Inggris. Sedikit Hye Seon masih bisa menangkap apa yang mereka bicarakan.
"I know that you're gonna spend your days at my crib at last. How was life in the States?"
Hyung Won lancar sekali berbahasa inggris. Sun Ah eonni pernah bilang ketika SMA ia pernah ikut program pertukaran pelajar ke Amerika. Jadi tak mengherankan jika ia bisa berbahasa inggris dengan fasih.
"Nothing's better than here. I miss everything."
Hyung Won melihat Hye Seon yang berjalan ke arah pintu keluar. Cepat cepat ia memanggilnya.
"Hye Seon..." teriaknya cukup keras karena Hye Seon sudah hampir sampai di pintu gerbang kemudian melangkah keluar.
Hye Seon berhenti dan menoleh ke arah asal suara yang memanggilnya. Ayunan tangan Hyung Won sepertinya mengharapkannya untuk datang menemuinya. Laki-laki di samping Hyung Won yang tadi membelakangi Hye Seon sekarang menoleh melihat orang yang barusan dipanggil Hyung Won. Semakin dekat Hye Seon bisa mengenali orang itu.
Jantung Hye Seon seperti mau copot!
Dia melihat Woo Bin ada di hadapannya sekarang bersama dengan Hyung Won. Ia tak habis pikir bagaimana ini bisa terjadi. Woo Bin juga sama kagetnya melihat Hye Seon ada di situ.
"Hye Seon, kau bisa bareng kami hari ini. Kebetulan aku akan lewat depan kampusmu. Kau mau ikut?"
Hyung Won tidak tahu jika Hye Seon dan Woo Bin sudah saling kenal. Ia justru memperkenalakn Woo Bin pada Hye Seon. Keduanya bertingkah aneh yang membuat Hyung Won jadi curiga sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka.
"Hyung Won, kami sudah saling kenal .. dia..adalah .. teman SMA ku di Gangneung dulu."
Hyung Won jadi ikutan kaget. Malam sebelumnya Woo Bin banyak bercerita tentang tujuannya datang ke Seoul dan bagaimana ia ingin sekali bertemu dengan orang yang ia cintai di masa SMA nya dulu. Walau tidak ingin menebak jika wanita yang dimaksud Woo Bin itu adalah Hye Seon, dari reaksi keduanya ketika bertemu sepertinya Hyung Won tahu kalau wanita itu memang Hye Seon.
Ini adalah hal paling membingungkan yang Hyung Won pernah lihat. Ia yang berusaha keras untuk menghilangkan perasaan istimewanya pada Hye Seon harus bertemu dengan cinta pertama Hye Seon yang tidak disangka-sangka adalah Woo Bin, sahabatnya sendiri.
Ia juga sudah terlanjur berjanji pada Woo Bin untuk membantunya jika ada sesuatu yang Woo Bin ingin lakukan agar wanita itu bisa kembali ke sisinya.Tapi dengan kondisi yang seperti ini, sepertinya hari -hari yang ia lalui kedepan akan terlalu susah.