"Paula bukan wanita yang baik untuk Azka," ucapnya penuh ketegasan. "Papah sudah memilih calon istri yang terbaik untuk, Azka. Dan itu bukan Paula," imbuhnya.
Azka dan Bu Yeni terbelalak setelah mendengar penuturan yang di sampaikan Pak Yuzril malam ini.
Azka yang mulai membuka hatinya untuk Sabrina kembali harus di patahkan oleh kenyataan yang menyakitkan.
"Siapa, Pah?" tanya Bu Yeni yang masih terkejut. Sementara Azka masih mematung dan tak bisa berkata-kata.
"Wanita pilihan Ayah adalah seorang anak dari sahabat baik Ayah." Pak Yuzril memperjelas ucapannya.
"Apa!" timpal Azka tercengang. "Apa-apaan ini, Pah." Azka seperti tidak menerima niat orang tuanya. "Sudah bukan jamannya jodoh-jodohan!" Imbuhnya menolak keras.
Pak Yuzril menatap tajam wajah Azka. "Kamu sudah dewasa, Ka. Sudah waktunya kamu memiliki kekasih yang harus di ajak serius!" ucapnya yang begitu sederhana namun teramat tajam menusuk isi dada Azka yang sampai saat ini masih sendiri.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者