webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · 现代言情
分數不夠
292 Chs

Bab 247-Kesiangan

"Masakan saya, Pak Bos. Tapi resepnya dari Mba Nazwa kok, jadi tak akan jauh berbeda dengan masakan mba Nazwa." Siti tampak membela diri. Dia memang tidak pandai memasak, akan tetapi saat mengingat Nazwa belum juga datang dia berinisiatif memasak sendiri sesuai dengan yang sudah diajarkan Nazwa padanya.

'Sialan, Nazwa! Beraninya dia tidak datang pagi ini!' batin Samudra tampak geram. Ia beranjak dari tempat duduknya kemudian memakai jas yang ia gantungkan di dekatnya.

"Pak Bos mau kemana? Kenapa tidak jadi makan?" tanya Siti saat majikannya itu tak melanjutkan sarapannya.

"Saya tidak nafsu makan. Saya akan makan di luar saja," jawab Samudra ketus.

Sesaat setelah ia selesai dengan jasnya, Samudra sudah siap berangkat ke kantor. Namun langkahnya seketika terhentei saat Nazwa berlari kehadapannya dengan nafas yang terdengar ngos-ngosan.

"Pagi, Pak!" sapa Nazwa diiringi suara nafas tak beraturan. Ia terlihat cape seperti telah berlari maraton sepulih kilo meter saja.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者