Mendengar ucapan Sabrina, Azka sedikit terkejut. Ia tahu jika lelaki yang disebut istrinya merupakan mantan kekasih Sabrina yang semalam sempat menghabiskan malam dengan dinner bersama.
"Meninggal? Serius?" balas Azka sedikit menaikam kedua alisnya karena terkejut.
Sabrina menganggukan kepalanya. "Iya, baru saja Ayah memberikan kabar untuk segera pergi ke rumah orang tua Reyno."
Tak ada hal lain yang Sabrina pikirkan, ia hanya iba dan sedih dengam nasib Cantika yang tak laim adalah adik tirinya. Wanita yang selalu bersikap sinis terhadap Sabrina itu kini telah ditinggalkan suaminya di usia muda dan Sabrina merasa terenyuh dengan hal itu. Lebih lagi di mata Sabrina, adik tirinya itu memang sangat mencintai mantan kekasihnya sehingga membuat mereka kerap kali bertikai karena rasa cemburu yang masih ada di benak Cantika.
"Meninggal karena apa, Rin?" Azka kembali bertanya. Ia tampak merasa aneh dengan meninggalnya Reyno yang terkesan mendadak.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者