Me:
Iya, sayang
Aku menerima ikhlas.
Sory aku tadi ke kamar mandi
Roy:
Aduh, so sweet. Hahaha. Nggak kayak Amanda yang asli, deh.
Me:
Ini Amanda asli, kok, bukan palsu.
Roy:
Alasan kamu menerima aku tadi apa, yang?
Me:
Mau tahu?
Tapi kamu jangan senyum-senyum sendiri.
Roy:
Nggak janji
Me:
Nanti di sangka orang gila.
Roy:
Biarin, gila karena kamu
Me:
Lebay.
Roy:
Cepat, nggak sabar nih sama alasan kamu.
Me:
Rahasia.
Roy:
Yah, kok, gitu
Aku ngambel nih
Me:
Ngmbek aja sana.
Roy:
Terlalu sadis caramu
Me:
Memang. Udah, ah, aku mau kasih tahu kamu sesuatu yang penting.
Roy:
Apa? Yang penting kamu nggak kebelet nikah, aku belum siap.
Belum mapan. Belum kerja. Kalau udah punya semuanya baru bisa.
Me:
Ck! Bukan itu, serius dikit kenapa!
Roy:
Iya, maaf
Me:
Aku udah tahu siapa yang tempel foto itu di mading.
Tak butuh waktu lama, getaran ponsel Amanda berbunyi. Ekspresi Roy di sebrang sana berubah menjadi serius. " Halo."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者