Desti merapikan pakaiannya yang berantakan, nafasnya memburu, mulutnya bengkak bahkan kakinya masih dirasa lemah. Bau asap rokok memenuhi tempat ini. Bau keringat bercampur bekas bercinta tercium kuat. Pergulatan selama dua jam berbagai gaya sudah menjadi rutinitas mereka berdua. Ada beberapa luka akibat goresan kuku Desti di belakang punggung Eki.
"Eki, kamu tidak apa-apa?"
"Aku biasa"
Ada satu hal yang membuat Desti bertanya-tanya dalam hati pada Eki tentang posisi Ayun di hati Eki. Semua tugas dari Ayun di kerjakan tanpa keluhan, setelahnya masih harus melihat Ayun duduk di samping Jero seperti ulat bulu. Itu cukup membuktikan jika Ayun tidak berhubungan dengan Carlo. Namun, sorot mata sedih sering muncul di wajah Eki. Itu sangat menganggu.
"Kamu-- jatuh cinta padanya"
"Ya, kenapa?"
"Tidak kenapa-napa. Aku hanya bingung saja, kamu bisa jatuh cinta pada wanita macam Ayun"
"Awal tidak ada niat tapi tidak tahu menjadi semacam ketakutan jika tidak lihat atau menyentuhnya"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者