"Dokter potong kuenya " ucap aline ketika yoga masih dalam pandangannya ke arah nita yang berada disampingnya.
Yoga menganggukan kepalanya dan segera meniup lilinnya, dan erin tentu saja sedari tadi telah menjadi orang yang mengabadikan momen kali ini dengan ponselnya.
"Untuk kepala ruangan terhebat " dia lalu memberikan potongan kue pertama pada nita yang berdiri disampingnya.
"Dan untuk sahabat saya " lalu dia memberikannya pada aditya, "semoga pendekatannya dengan bidan aline dapat berjalan dengan baik dan segera menikah, ada yang mengatakan bahwa jodoh itu tidak akan pernah kita ketahui datangnya dan dengan siapa kita berjodoh karena kita sama sekali tidak akan pernah menyangka kalau ternyata jodoh kita adalah orang yang berada di dekatnya "
Seketika wajah aditya dan aline memerah, ditambah dari tawa rekan-rekannya membuat mereka semakin tidak dapat mengelak dari doa yang ucapkan tadi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者