Lima ratus meter di bawah tanah dari pulau pribadi milik Hiko Seijuro tepat di dalam brankas khusus tempat Hiko menyimpan semua benda berbahaya yang ia kumpulkan dari seluruh dunia. Misaka Tabigake ayah dari Misaka Mikoto sekaligus suami dari Misaka Mizusu, sedang sibuk memeriksa dan mengecek kelengkapan dari semua benda berbahaya yang ada di dalam brankas milik Hiko.
Misaka Tabigake, merasa senang dengan pekerjaannya yang sebelumnya di mana ia harus berkeliling dunia dan mencari kecacatan atau kekurangan dari sesuatu dan ia harus membetulkan kecacatan itu. Karena pekerjaan itu ia bisa mendapatkan penghasilan yang sangat besar sampai-sampai sebenarnya ia tidak perlu bekerja lagi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta kebutuhan dari keluarganya.
Tapi Tabigake akhirnya merasakan kejenuhan yang luar biasa tepat setelah ia menyelesaikan pekerjaan terakhirnya. Dan ia berpikir kalau sudah saatnya ia mencari pekerjaan yang baru yang lebih stabil setelah bertahun-tahun ia menjadi seorang 'konsultan'.
Tepat di saat itulah Tabigake bertemu dengan Kamijou Touya, rekannya di beberapa pekerjaan yang ambil di masa lalu. Touya menawarkan sebuah pekerjaan kepada Tabigake ketika Touya mendengar kalau Tabigake sudah bosan dengan pekerjaannya sebagai 'konsultan' dan ingin memiliki pekerjaan yang lebih stabil.
Akhirnya beberapa tahun yang lalu Tabigake, menjadi salah satu orang yang membantu pembuatan pulau buatan milik Hiko Seijuro, dan sampai sekarang menjadi salah seorang staff tetap di pulau buatan itu.
Sebagai salah satu staff tetap di pulau itu, pekerjaan dari Tabigake tidaklah terlalu berat ataupun banyak. Karena itu ia memiliki banyak waktu kosong, tapi karena ia adalah seseorang yang rajin. Tabigake selalu melakukan sesuatu untuk mengisi waktu kosong yang ia miliki, seperti saat ini dimana ia mengisi waktu kosong dengan mendata kelengkapan dari benda berbahaya yang tersimpan di bawah tanah dari pulau buatan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Meskipun Tabigake paham, kalau ia tidak perlu mendata kelengkapan dari isi brankas. Karena tidak ada yang bisa memasuki brankas itu kecuali dirinya, Hiko dan beberapa orang staff khusus yang tidak akan pernah bisa mengkhianati Hiko. Tapi karena Tabigake membutuhkan kesibukan untuk mengisi waktu, mendata kelengkapan isi brankas menurutnya adalah sesuatu yang bagus untuk mengisi waktu.
Karena di dalam brankas itu, ia mendapat kesempatan untuk melihat benda-benda yang menakjubkan, meskipun ia tahu kalau semua benda yang ada di tempat itu sangatlah berbahaya.
Ketika Tabigake tiba di salah satu sisi dari brankas raksasa itu, ia menyadari kalau ada salah satu benda berbahaya yang menghilang dari tempatnya. Dan ketika ia melihat ke tabletnya untuk mengecek benda apa yang hilang, Tabigake akhirnya mendapatkan data yang ia inginkan. Benda berbahaya yang menghilang adalah senjata kuno berbentuk laba-laba yang bernama Nalakuvera yang didapatkan oleh Hiko dari penggalian di sebuah reruntuhan bernama Mehelgal no 9.
"Bagaimana mungkin Nalakuvera bisa menghilang dari dalam brankas ini! Seharusnya tidak ada yang bisa mengakses brankas ini selain staff terpercaya yang dipilih sendiri secara khusus oleh Hiko-san! Dan lagi selain aku tidak ada yang masuk ke dalam brankas ini selama tiga bulan terakhir! Bagaimana caranya Nalakuvera bisa dicuri!"
Dan itu adalah kata-kata terakhir yang keluar dari mulut Tabigake, tepat sebelum ia pingsan lalu tidak sadarkan diri.
Di tempat Nalakuvera seharusnya berada, tiba-tiba saja sebuah robot yang tampak seperti laba-laba muncul dan di atas robot itu ada seorang gadis yang wajahnya tampak seperti bunglon, bahkan ia memiliki ekor yang cukup panjang.
"Ara ara aku sudah menunggu berbulan-bulan agar bisa masuk ke tempat ini, dan kebetulan sekali Misaka Tabigake melakukan pengecekan di tempat ini. Tanpa menyadari kalau aku masuk ke tempat ini dan membuat Nalakuvera lenyap dengan menggunakan kemampuan kamuflase yang kumiliki. Tempat ini luar biasa dan memiliki banyak sekali benda berbahaya yang bisa menghancurkan dunia, tapi karena tujuanku hanyalah Nalakuvera, kurasa aku tidak perlu repot-repot untuk membawa benda berbahaya yang lain. Karena Chistop Gardos-Sama hanya menginginkan Nalakuvera."
Gadis bertampang bunglon itu mengeluarkan sebuah gulungan kain yang cukup besar dari balik mantel yang ia pakai. Ia melempar kain itu ke udara dan tiba-tiba saja kain itu membesar sampai cukup besar untuk menutupi Nalakuvera.
Ketika Nalakuvera sudah tertutup oleh kain aneh berwarna merah itu, kain itu tiba-tiba saja semakin mengecil dan mengecil sampai kain itu menjadi seukuran sapu tangan.
Gadis misterius itu mengambil kain itu lalu memasukkan kain itu kembali ke dalam mantelnya. Gadis itu tersenyum karena ia sudah berhasil mengerjakan misi khusus yang diberikan oleh atasannya, dan ia tahu kalau mendapatkan Nalakuvera hanyalah langkah pertama dari Black Death Emperor Front yang merupakan organisasi cabang dari The Zodiac untuk menguasai dunia dan membuat dunia yang khusus untuk para theriantrope dimana para manusia setengah hewan tidak perlu lagi bersembunyi lagi dari para manusia normal.
*Ide kain di atas terinspirasi dari salah satu kemampuan pengguna Nen di Hunter X Hunter.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di saat Nalakuvera berhasil dicuri oleh gadis misterius bertampang bunglon. Hiko yang saat ini sedang berada di klinik tempat menantunya dirawat bisa merasakan kalau ada seseorang sudah mengambil salah satu benda berbahaya miliknya. Karena penanda khusus yang tempelkan di setiap benda berbahaya yang ia koleksi tiba-tiba saja bereaksi.
'Tcch ada yang berani mencuri dariku, apa lagi benda yang dicuri adalah Nalakuvera yang lumayan berbahaya, aku tidak tahu bagaimana caranya pencuri itu bisa masuk ke dalam brankasku tapi kalau aku menemukan pencurinya aku akan membuatnya menyesal karena ia sudah berani mencuri dariku Hiko Seijuro XIII manusia terkuat di dunia!'
Aura kemarahan yang dikeluarkan oleh Hiko begitu besar sampai-sampai Shiina yang tepat berada di sebelahnya merasa sesak nafas dan nyaris pingsan karena kehabisan nafas.
Untungnya Hiko sadar kalau ia membuat anak perempuannya kehabisan nafas, makanya ia langsung menghentikan aliran dari aura kemarahan yang ia keluarkan.
"Ayah! Jangan tiba-tiba saja mengeluarkan aura yang berbahaya begitu! Kau membuatku hampir kehabisan nafas tahu!" Teriak Shiina yang saat ini nafasnya terengah-engah karena ia baru saja bisa bernafas kembali.
"Ahahaha maafkan aku Shiina," Kata Hiko sambil mengusap-usap bagian belakang dari kepalanya. "Tadi aku merasakan kalau ada seseorang yang mencuri sesuatu yang berbahaya dari brankasku, makanya tadi aku marah besar. Sampai-sampai aura kemarahan yang kukeluarkan membuatmu sesak nafas."
***
"Hei mama, kita sudah sampai di pulau tempat papa bekerja!" Kata Mikoto yang sibuk mengguncang-guncangkan tubuh mamanya yang tertidur dengan nyenyak hanya dalam waktu setengah jam setelah ia masuk ke dalam pesawat. "Cepat bangun! Semua penumpang yang lain sudah turun! Kalau kau tidak bangun bagaimana caranya kita bisa bertemu dengan papa?"
"Mmm lima belas menit lagi, biarkan aku tidur lima belas menit lagi Tabigake, kau membuatku kelelahan setelah kita bercinta lebih dari dua puluh ronde tadi malam."
Ucapan Mizusu yang bisa dibilang agak memalukan membuat wajah Mikoto memerah. Dan karena Mikoto bisa dibilang masih agak polos dalam masalah sex dan hubungan badan, tanpa sadar ia mengeluarkan listrik bertegangan tinggi dari seluruh tubuhnya dan walaupun listrik itu tidak cukup kuat untuk membunuh manusia, tapi tegangan yang dimunculkan listrik itu cukup kuat untuk membuat Mizusu yang tertidur dengan amat lelap menjadi terbangun.....