webnovel

Chapter 167 - Kenikmatan Dunia

"Seseorang telah membunuh, Kyousuke. Tanpa aku sadari sama sekali."

Hiko Seijuro XIII tidak bisa merasakan keberadaan Kyousuke Hyoubu lagi. Meskipun sekitar sepuluh menit sebelumnya dia masih bisa merasakan keberadaan Kyousuke dan peningkatan kekuatannya, dan sekarang sepuluh menit kemudian Hiko tidak bisa merasakan aura keberadaan Kyousuke lagi.

"Pertama auranya Kyousuke disembunyikan oleh semacam Bounded Field dan kemudian setelah sepuluh menit berlalu, ketika Bounded Field hilang, aura kehidupannya Kyousuke pun hilang.

Tubuh Kyousuke juga diambil oleh seseorang yang cukup kuat untuk menghapus aura miliknya dari persepsiku. Orang yang membunuh Kyousuke mungkin Kagami atau Panzer Magier atau mungkin lebih buruk lagi ular sialan Hebimaru, tapi aku jelas tidak tahu siapa yang mengambilnya!"

Hiko yang berada di kantornya di pulau Awan dan Api merasa sedikit frustasi, karena dia tidak bisa menebak siapa yang mengambil tubuh Kyousuke.

"Siapa pun yang bisa menyembunyikan, auranya dariku setidaknya harus memiliki kekuatan yang setara denganku atau sedikit di bawahku. Dan musuh yang berada di levelku adalah keberadaan yang berbahaya. Aku benar-benar perlu memberitahu Touma tentang hal ini dan memberitahunya untuk berhati-hati terhadap musuh kuat yang tidak diketahui."

Setelah dia mengatakan bahwa dia mencoba menghubungi Touma menggunakan telepati, namun Touma yang masih tertidur di kasurnya tidak dapat dihubungi sama sekali. Karena Touma tidak suka mengaktifkan kemampuan telepatinya saat dia sedang tidur.

Terakhir kali dia mengaktifkan kemampuan telepatinya, Touma merasa sangat terganggu karena dia dihubungi oleh Hiko saat dia sedang tidur setelah pertarungan sengit yang membuatnya sangat lelah.

***

"Arrgh kenapa Touma tidak menjawab panggilanku! Jangan bilang dia tidak mengaktifkan telepatinya sama sekali! Sial! Di saat seperti ini kenapa dia harus menonaktifkan telepatinya!"

Hiko mengertakkan gigi, ia merasa marah karena cucunya menonaktifkan kemampuan telepati sehingga Hiko tidak bisa menghubunginya.

"Kenapa kamu berisik sekali di tengah malam, Hiko-kun! Kamu mengganggu tidurku dengan Yukiko! Knapa kamu tidak tidur bersama kami di tempat tidur! Kenapa kamu berteriak seperti orang bodoh di kantormu!"

Hiko menelan ludahnya saat melihat istrinya yang tampak begitu marah muncul di kantornya. Dia mungkin makhluk terkuat di Bumi tapi dia tidak pernah berani melawan istri pertamanya Chitose Nakai.

Yang bisa membuatnya menjadi orang paling sial di dunia jika dia menggunakan kekuatannya untuk memanipulasi keberuntungannya.

"Chi-Chitose, aku berteriak karena aku marah pada Touma yang menonaktifkan telepatinya padahal aku benar-benar perlu menceritakan tentang musuh kuat tak dikenal yang baru saja muncul."

Hiko tidak berani menghadapkan wajahnya ke Chitose saat ini, karena dia takut istrinya akan marah dan cara bicaranya pun berubah menjadi lebih pantas.

"Touma-san tidak suka mengaktifkan telepati ketika dia sedang tidur karena terakhir kali kamu menghubunginya menggunakan telepati, kau berbicara dengannya sekitar tiga jam ketika dia merasa sangat lelah setelah pertarungan besar. Jadi untuk memastikan dia tidak akan diganggu lagi saat dia sedang tidur dia memutuskan untuk menonaktifkan skill telepatinya saat dia tidur."

***

Mendengar perkataan istrinya hanya membuat Hiko menghela nafas, ia sungguh tidak ingin mengganggu tidur malam cucunya itu.

Tapi suatu saat ada sesuatu yang harus kamu korbankan demi kebaikan yang lebih besar. Jadi Hiko memutuskan jika telepati tidak berfungsi, dia akan menggunakan cara lain untuk mengirim pesan ke Touma, karena dia merasa khawatir dengan musuh kuat yang tidak diketahui.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan saat ini di dalam kepalamu yang keras itu. Jangan pernah kamu mencoba mengirim pesan kepada Touma-san dengan menggunakan sihir atau cara lain, jika kamu mencoba melakukan itu maka kamu akan merasakan suatu kesialan yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya yang akan membuat kamu merasa sangat trauma sampai-sampai kamu tidak akan pernah berani mencoba keluar dari kamarmu lagi."

Sekali lagi Hiko menelan ludahnya, ia tak menyangka istrinya bisa menebak isi pikirannya secepat itu. Dia terlalu meremehkan istrinya.

Membuat istrinya marah padanya adalah hal terakhir yang ingin dia lakukan di dunia ini sehingga dia memutuskan akan menghubungi Touma menggunakan telepon di pagi hari, cara paling aman untuk menghubungi cucunya tanpa membuat istrinya merasa marah padanya.

"A-Aku mengerti Chi-Chitose A-Aku akan menghubungi Touma menggunakan telepon di pagi hari setelah dia selesai jogging, cara yang normal dan tidak mengganggu dalam menghubungi cucuku sendiri."

"Itu bagus kalau begitu, aku tidak ingin Touma-san diganggu saat dia sedang tidur! Aku bangga padamu karena kamu mendengarkan kata-kataku dan nasihatku Hiko-kun!"

***

Di depan orang lain, wajah Chitose saat ini terlihat sangat imut dan menawan. Namun bagi Hiko, senyuman istrinya terlihat sangat menakutkan dan sedikit mengganggu.

Tapi dia tidak berani mengatakan hal itu di depan istrinya, dia mungkin pria yang sangat pemberani. Sedihnya di hadapan istrinya yang sedang marah, keberaniannya hilang sama sekali dan berkurang menjadi nol.

"Kenapa kamu tidak kembali tidur Chitose, dan aku akan tidur denganmu dan Yukiko segera setelah aku memeriksa beberapa dokumen penting yang belum kuselesaikan."

"Baiklah, kalau begitu Hiko-kun jangan terlalu lama bekerja di kantor ini," kata Chitose dengan senyuman hangat yang tulus di wajahnya. "Karena tempat tidur akan lebih hangat untukku dan Yukiko jika kamu berada di sana bersama kami."

Perkataan Chitose membuat wajah Hiko menjadi merah padam. Karena jika Chitose sudah mengucapkan kata-kata yang agak menggoda dan itu adalah tanda darinya agar mereka bisa berhubungan se*s di ranjang secepat mungkin.

Hiko Seijuro XIII tiba-tiba menjadi bersemangat setelah mendengar perkataan istrinya. Jadi untuk menyelesaikan pekerjaannya secepat yang dia bisa, agar dia bisa berhubungan S*x dengan istrinya. Hiko menggunakan Kagebushin no Jutsu. Dia membuat tujuh klon untuk membantunya menyelesaikan pekerjaannya hanya dalam lima menit.

Setelah dia menyelesaikan pekerjaannya, dia bergerak secepat yang dia bisa ke kamarnya dimana kedua istrinya sudah menunggunya dan siap melayaninya dengan hal terindah di dunia.

Dan Hiko akan menikmati apa yang istrinya persiapkan untuknya sebanyak yang dia inginkan.

Dia benar-benar berpikir dia beruntung memiliki dua istri cantik di sisinya...