Azka tersenyum bahagia melihat kebersamaan yang romantis terjalin.
"Azka tolong jangan ngaku dulu ke Anaya, dia curiga, kau harus merahasiakan statusmu sebentar, nanti akan ada yang membantumu, mereka teman Mami." Penjelasan tiba-tiba Maminya.
"Iya Ma ..." jawab ringan Azka.
"Dia sudah di Korea," beri tahu Azka.
"Iya, nanti alamatnya Mami kirim lewat WA, tapi ingat jangan terlalu dekat, kalau tau dia pasti menghindar," jelas Maminya.
"Baik Ma," jawab Azka.
"Kamu masih di bandara Paris?" tanya mami Sofia dirumuni pegawai wanita.
"Iya, terbangnya ke Korea dua jam lagi Ma, Hai bibik cantik," sapa Azka ke para pegawai.
"Hai den Azka ..." serempak pegawai dengan senyum.
"Sudah ya ... hati-hati, kalau lapar makan, jangan sampai telat makan," tegur Maminya.
"Siap Ma, Assalamu'alaikum," sambil melambaikan tangan.
"Wa'alaikumusalam," balik Maminya, Vidio Call di tutup.
Azka ke toilet membersih kan diri, ia mencari tempat slat di bandara terkenal di dunia, setelah ketemu ia salat.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者