Begitu indah bumi ini, beragam-ragam yang menempati bumi, dari manusia, hewan, tumbuhan.
Alam semesta memang menajubkan, begitu banyak hiasan-hiasan, yang di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa.
Subuh berlalu, datang mentari pagi yang menguapkan embun-embun pagi, semilir angin shoba pun terhembus, semilir yang sangat menyejukkan, angin pagi yang di kirim Allah dari kenikmatan surga. Azka pergi ke meja makan.
"Den, ada sesuatu ...." Bisik Pak Ahmad.
"Kok seperti mengerikan, saya merinding, Hi ...." kata Azka mengusap leher belakang.
"Ada surat dan titipan neng Adiba," kata pelan Pak Ahmad.
"Surat?!" Azka penasaran. "Pak Ahmad naroknya di mana?"
"Di kamar kesayangan aden," jawab Pak Ahmad. Azka lari sangat kencang ia menuju kamar yang ada ruangan terbuka dan dihiasi alam buatan, tempat ngobrol ia dan Adiba menceritakan kehidupannya masing-masing, dan sedikit kenangan Sabrina.
"Den!!" teriak pak Ahmad mengikutinya.
Azka menghentikan langkahnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者