melihat sahabatnya yang semakin lama semakin cerewet dan selalu memancing amarah nya itu, Yohan yang dari tadi cuma diam dan berekspresi dingin akhirnya turun tangan. Laki-laki tampan ini mendorong dengan cepat dokter Glen hingga tubuhnya jatuh ke atas sofa. Yohan sedikit membungkuk dan mengunci kedua tangan dokter kan di atas kepala dokter Tampan itu. Sorot mata penuh amarah sedang menusuk mata dokter tampan ini dengan tepat di kedua bola mata itu. Ancaman tegas telah di luncurkan sang presdir, ia Saya tidak ingin membuang tenaga dengan banyak berbicara tanpa mendapat kejelasan dari sahabatnya itu. Wajah dan bibir Yohan mendekati wajah Dokter Glen. Seperti seseorang yang sedang ingin mencium kekasihnya.
"Yohan... Yohan...kamu mau apa? Hei... Babi gendut, lepaskan aku!!! Jangan gila!" teriak dokter glen sambil meronta.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者