webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · 奇幻言情
分數不夠
252 Chs

Pemotretan

Nyonya Diana, semua perlengkapan untuk pemotretan Nona Imelda sudah dipersiapkan... Apakah kita berangkat sekarang??

Sebentar saya akan menghubungi Putra dulu, kalian langsung saja ke tempat pemotretan, ketika Nona Imelda datang, semua sudah harus siap...

Tuan Putra, semua sudah siap... Saya dan Tim akan berangkat duluan, sampai berjumpa di tempat pemotretan... Baik Nyonya Diana...

(Ketukan Pintu Tidak di gubris Imelda)

Dia benar-benar lagi malas beberapa hari ini, karena kejadian di Coffe Shop Chan kemarin.... Dia malas bertemu Putra sebenarnya, masih kesal karena Putra tidak mau berteman dengannya...

Putra masuk ketika beberapa kali mengetuk tapi tidak di gubris Imelda...

Maaf Nona, sudah waktunya pemotretan... Nona Diana dan Tim sudah berangkat dari tadi, jadwal nona hari ini sangat ketat...

Kamu memeriksa jadwal pribadiku? atas kepentingan apa?!

Maaf nona saya hanya ingin memastikan, jadwal pribadi nona tidak bertabrakan sama urusan kantor... Bagaimana pun, saya yang akan mendampingi nona untuk urusan perusahaan, sedangkan diluar itu Nona akan didampingi oleh Zepri...

Tidak perlu dijelaskan! aku sudah sangat paham batasan ketika berurusan sama orang seperti mu... Aku akan berangkat sama Zepri, ini sekedar pemotretan, tidak akan ada masalah urusan pekerjaan di sana. kamu tidak harus ikut!!!

Maaf Nona, tapi ini tugas saya!! Saya akan tetap mendampingi Nona ke tempat Pemotretan...

"Terserah padamu"

Imelda sambil berlalu meninggalkan Putra diruangannya...

"Benar2 kekanakan anak ini, gini ni, kalau buah belum matang sudah di petik, asem kecut pahit" pikir Putra sambil kesal...

selam perjalanan, Imelda tidak berbicara sepatah kata pun... hari ini, dia akan mendaftar ke Universitas dan memilih jurusan Bisnis sesuai keinginan ayahnya... Sudah lama sejak ayahnya meninggal, dia lost kontak dengan semua teman-temannya... Imelda mengganti handphone dan nomor teleponnya... HP nya yang lama, disimpannya di dalam laci di ruang kerja ayahnya dirumah.. hampir 2 bulan tidak di aktifkan...

Zepri, nanti setelah kamu mengantarku... Tolong bantu mengambil HP ku d ruang kerja ayahku ya... Di Laci paling bawah lemari buku...

Baik Nona...

Putra melirik Imelda, apakah dia mulai tidak tahan sekarang pikirnya... Apakah dia berencana mengaktifkan lagi HP nya??

"Chan, aku butuh bantuanmu, isi pesan Putra"

"What's Up Brother?"

"Bisakah kamu bantu Imelda Ke Universitas X?"

"hmmm.. kenapa???"

"aku butuh informasi tentangnya selama di sana"

"kenapa tidak kamu saja yang menemani??aku ada janji kencan siang ini"

"mau saham mu aku tarik kembali??"

"Jangan coba2 mengancam aku ya"

"Aku tidak mengancam, aku hanya minta bantuan"

"Ok baiklah dengan emoticon pasrah"

"Datanglah ketempat pemotretan di Taman Kota P, berpura-puralah kalu kamu tidak sengaja berada di sana"

"siap bos"

Wah, Nona Imelda sungguh sangat cantik dan benar2 terlihat natural tadi puji fotografer... Perkenalkan saya Rans, saya tukang foto perusahaan sambil menyodorkan tangannya...

Sungguh merendah Tuan Rans ini, orang seprofesional Tuan Rans mengatakan Tukang Foto... Saya sudah melihat banyak karya Tuan Rans di sekolah saya dulu, sungguh amazing...

" Suatu kehormatan besar saya bisa diberi kesempatan memfoto wanita secantik Nona Imelda... Jika ada waktu datanglah ke studio ku, akan aku tunjukkan banyak foto istimewa selama aku travelling dulu"

"Kirimkan saja alamatnya, jika aku ada waktu... aku akan sempatkan bermain ketempat Tuan Rans"

Nona, sudah waktunya nona pergi!! Karena Nona masih harus ketempat lain sekarang...

"Baiklah Tuan Rans, sampai bertemu lagi"

"Baik Nona Imelda, semoga kita bisa bertemu lagi"

Putra langsung menggiring Nona Imelda menuju mobil...

Tuan Putra, saya akan mendaftar ke Universitas sekarang... Saya tidak ingin ada yang tau siapa saya... Jadi biarkan saya pergi diantar pak Asep saja... Kamu dan Zepri bisa kembali ke Kantor sekarang...

Maaf Nona, saya memang tidak akan ikut nona tapi Zepri, dia akan tetap mendampingi Nona. Demi keselamatan Nona...

Tuan Putra, aku tetaplah anak tamat SMA sampai nanti ada pengumuman identitasku... Tidak ada orang yang tau dan perduli aku anak siapa ketika mendaftar di Universitas nanti...

Tapi nona, ini demi kebaikan nona...

Imelda... Teriak Chan histeris dari sebrang taman...

Kak Chan, Imelda melambaikan tangan...

Chan menyebrang... Apa yang kamu lakukan berdua Putra di Taman ini???

Nothing special kak, cuman pemotretan untuk koleksi perusahaan...

wah, kebetulan kita ketemu di sini ya...

Kamu janji mau mampir ke Coffe Shop, aku tunggu2 loh, kok nga mampir2??

Lagi nga ada kerjaan kak!! Loh, kok nga ada kerjaan malah nga mampir?

Soalny lagi nga butuh mood booster, tawa Imelda...

aku mood booster mu? sambil tertawa...

bukan kak, tapi kopi dan satu potong cheese cake...

Aku udah Geer aja!! Sambil tertawa lepas

ehem...

Eh Tuan Putra, maaf lirik Chan!!!

kamu mau kemana habis ini? makan siang yuk? pura2 nga menganggap Putra...

Aku mau daftar kuliah kak...

Kemana?

Ke universtitas X

wah, dulu aku dan putra lulusan sana

Jadi pingin ke kampus lagi ni, liat cewek2 bening...

idih, Kak Chan ya...

Beneran Loh, di kampus itu, surganya Wanita Kece...

kalau gitu, kakak mau nemenin aku?

Serius??? Boleh gitu sama sambil melirik Putra

"woy, nga kayak gini juga kali, teriak Putra dalam hati" Dasar lelaki Ganjen batinnya...

Dia nga punya hak melarang kak...

dia cuman pegawai yang ditunjuk mendampingi aku selama urusan perusahaan... jadi diluar itu, dia bukan siapa2...

hmmm... pantes dalem hati Chan, lu minta gue begini sambil melirik Putra...

Tapi Nona, Zepri dan Pak Asep tetap akan ikut sama Nona...

No... Imelda ikut mobil ku saut Chan...

Tapi Tuan Chan... sambil menahan cara bicaranya...

Siapa suruh, lu ganggu kencan gue, chan bergumam pelan di telinga Putra...

Jangan melewati batas Chan, aku menyuruhmu bukan untuk Lebay, tapi profesional...

Aku akan ikut mobil Kak Chan...

Jika pak Asep dan Zepri mau ikut, tolong tunggu dimobil saja dan jaga jarak dari ku...

aku nga mau jadi bahan tontonan orang ketika di sana...Dan Zepri, mana ponsel ku dan tas berisi baju ku...

Imelda masuk ke ruangan tunggunya... Dia mengganti baju formal menjadi baju kaos ketat, celana jeans belel dan sepatu simple serta tas dukung di pundaknya...

Nona, apakah anda akan menggunakan pakaian ini?? Putra menahan langkah Imelda...

Ya...

tapi Nona, ini tidak pantas untuk Anda...

Aku yang me mantaskan pakaianku karena aku akan ke kampus, kalau aku berpakaian seperti tadi, maka orang akan menganggapku Dosen...

Tapi Nona...

Ini urusan pribadiku Putra, kamu jangan ikut campur...

Ini akan merusak image mu Nona, jika nanti kamu terfoto seseorang memakai pakaian ini... Image mu adalah Image Perusahaan... Itu yang saya jaga Nona...

Putra menyerahkan blazer yang tadi di pakainya... Setidaknya tutuplah dengan ini bagian Atasnya...

Imelda mengambilnya, lalu berlalu pergi...