Gabriella mengerutkan alis saat melihat putranya menangis sembari merentangkan tangan ke arahnya. Dengan bibir mengerucut, wanita itu mengambil sang bayi dari tangan sang sekretaris.
“Cup, cup, cup. Jangan menangis, Cayden. Mama di sini,” ucap Gabriella seraya menimang-nimang putranya.
Namun, tiga detik berlalu, sang bayi masih terus menitikkan air mata. Sembari memutar pandangan, ia meraung, “Da ... da ....”
Mendengar panggilan putranya, Max mempercepat langkah menuruni tangga. Begitu tiba di hadapan Gabriella, ia langsung menggendong putranya.
“Kenapa kau menangis, Pangeran Kecil? Bukankah tadi pagi kau sangat bersemangat mengikuti Paman dan Bibi? Kau bahkan melambai dengan riang saat mobil membawamu pergi,” tutur Max dengan nada khas orang dewasa saat berbicara dengan anak kecil.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者