Begitu memasuki ballroom yang luas dan megah, mata Cayden sontak berbinar. Padanan warna emas dan putih terlihat seperti kue lezat baginya. Selang satu kedipan lambat, ia pun mendesah, “Woah ....”
Mendengar suara mungil itu, Gabriella otomatis menaikkan sudut bibir dan memeriksa raut wajah putranya. “Ada apa, Cayden? Apakah kau senang datang kemari?”
“Cacacaca!” sahut sang bayi seraya meruncingkan telunjuk ke lantai dansa yang tampak mengilap.
“Kau mau bermain di sana?” selidik Gabriella sembari menaikkan alis.
Tanpa mengucap sepatah kata, Pangeran Kecil tiba-tiba meluruskan badan. Mengetahui keinginan putranya, sang wanita akhirnya menurunkan bayi berdasi kupu-kupu itu dari gendongan.
“Jangan berlari terlalu cepat karena Papa sedang tidak bersama kita. Mengerti?”
Seolah memahami perintah ibunya, Cayden mendesah, “Yah!”
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者