“Apa lagi yang Anda lakukan, Tuan? Kenapa Nyonya menangis?” selidik Minnie setelah memastikan Gabriella masuk ke kamar.
“Aku tidak sengaja menyentuhnya,” sahut Max dengan nada datar.
Mata sang pelayan sontak melebar. “Kenapa Tuan melakukan hal bodoh itu?” omelnya seraya meringis.
“Dia hampir jatuh, Bi. Aku refleks menangkapnya,” terang sang pria dengan kerut alis yang dalam.
Setelah membayangkan apa yang terjadi, perempuan tua itu mendesah lalu merendahkan suara. “Apa rencana Tuan selanjutnya?”
“Aku tidak tahu. Pikiranku buntu. Sepertinya, Gabriella tidak akan percaya lagi padaku,” sahut Max sembari tertunduk.
“Kenapa Tuan jadi mudah putus asa begini?”
“Aku sudah melanggar perkataanku sendiri, Bi, dan dia berpikir bahwa aku sengaja mencuri kesempatan,” terang sang pria sebelum mencengkeram kepalanya yang berdenyut-denyut.
Selang keheningan sejenak, Minnie akhirnya menyampaikan pendapat, “Menurut Bibi, sebaiknya Tuan memberi waktu untuk Nyonya menyendiri.”
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者