Selang beberapa menit, Max kembali memeriksa keadaan sang istri. Wanita itu sedang meringkuk membelakanginya. Tubuh yang gemetar tampak jelas sedang berperang melawan hasrat.
“Dia masih menahannya, hm? Hebat juga.”
Tanpa merasa khawatir, sang CEO mengalihkan fokus ke ponsel. Pesan dari Sebastian langsung menyita perhatiannya.
“Kenapa dia bersemangat sekali menanyakan proyek baru? Padahal, jelas-jelas sudah kukatakan bahwa rancangan gedung masih perlu disempurnakan. Kalau begini, proyek lain yang sedang berjalan bisa lolos dari pengawasan.”
Tiba-tiba, Gabriella merintih seperti orang kesakitan. Sang pria sontak menyimpan ponsel dan memeriksa istrinya lebih saksama.
“Apakah kau baik-baik saja?”
Begitu ia menarik pundak sang istri, matanya terbelalak. Wajah Gabriella sangat pucat dan dipenuhi keringat.
“Jangan sentuh aku!” pinta wanita yang tidak sanggup lagi bersuara kencang. Energinya telah banyak terserap oleh ledakan hasrat yang berusaha diredam.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者