“Kenapa Gabriella dan Mia lama sekali? Ke mana mereka pergi?” gerutu Max sembari terus menatap pintu dan jam dinding secara bergantian.
“Apakah mereka sengaja membuatku menunggu sendirian?” desah pria yang tidak bisa menguraikan kerutan di alis. Sesuatu telah mengganjal dalam hatinya. “Atau jangan-jangan, terjadi sesuatu di luar sana dan mereka sengaja tidak memberitahuku?”
Setelah menimbang-nimbang sejenak, Max akhirnya mengulur tangan ke arah meja. Takut jika lukanya kembali menganga, ia pun menekan perut dengan tangan yang lain.
“Ah, kenapa Gaby meletakkan ponselku jauh sekali?”
Sembari meringis, pria itu mencoba menggeser ponselnya dengan ujung jari. Tanpa sengaja, benda itu malah keluar dari garis meja dan jatuh ke lantai. Embusan napas kecewa sontak terlepas ke udara. Ia sedang tidak bisa membungkuk mengambil barang yang terjatuh.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者