webnovel

28 - menyusup

" bagaimana??? Dapat?? " kataku saat melihat Will keluar dari hutan. Setahuku ia tadi bersama 5 orang, tapi sekarang yang kembali hanya 5 orang saja termasuk Will.

" hmm" balasnya sambil mengambil sesuatu dari penyimpanan nya. " ini.. " ia membarukan sebuah buku padaku.

[ skill wave slash

Anda ingin mempelajarinya?? ]

" ini cocok untukku?? " kataku saat melihat nama skill ini. Jujur saja aku tak tau banyak soal skill, jadi aku tak tau apa skill ini cocok untukku.

" katanya cocok untuk petarung!! "

" kata siapa?? "

" ini!! " sambil menunjuk salah seorang dibelakangnya.

Melihat dia menunjuk, aku juga langsung menatap orang itu dia menjadi kaget.

" skill itu memang cocok untuk petarung, kalau tak mau biar kupelajari... "  katanya sambil melangkah maju mencoba mengambil skillbook dariku.

" enak saja!! " kataku sambil menjauhkan skillbook darinya. " akan kupelajari "

[ selamat anda berhasil mempelajari skill " wave Slash "

Wave Slash (beginner lv.1)

Memberikan serangan berupa gelombang berbentuk sabit keperakan. Menyerang dengan kekuatan 150% serangan asli pengguna. Kekuatan serangan akan bertambah sesuai kenaikan level skill. ]

" skill yang bagus " gumanku

" benarkan!! " kata orang yang kutatap tadi.

" iya, memang bagus. "

Mereka segera istirahat, aku juga melanjutkan membuat potion. Synd yang melihatku sendirian, mendatangiku dan duduk di sampingku.

" dapat berapa?? " tanyanya

" masih dua ribuan "

"hmm" ia kelihatan sangat bosan, tapi jika ingin berburu lagi??? "hey, ayo berburu goblin lagi!! "

Benarkan dugaanku, ia ingin kembali berburu goblin, aku sebenarnya juga ingin tapi pekerjaan belum selesai... Hmmm, bagaimana ini???

" sebentar lagi!!  Aku belum selesai"

" oke, baik akan kutunggu!! "

Saat kami berdua lagi ngobrol, Will datang mendekat. Disampingnya ada seseorang laki-laki berzirah lengkap yang terbuat dari rantai. Dia memiliki rambut berwarna putih yang sebagiannya keperakan. Juga membawa sebuah tombak panjang di punggungnya. Will terlihat ngobrol dengannya, kelihatannya mereka cukup akrab.

" halo, Izuna. Perkenalkan dia atasanku sekaligus teman dekatku. Namanya Rush, seperti yang kamu lihat, ia pemain tombak " Will memperkenalkan orang yang ada disampingnya.

" perkenalkan namaku Rush, aku dengar kemampuanmu cukup bagus sampai bisa mengalahkan goblin captain. Mau berburu bareng?? " kata Rush. Memang dia tau darimana aku telah mengalahkan goblin captain??  Zerav??  Atau Will?? 

" bagaimana mau tidak??? " katanya saat melihatku termenung. " Ngomong-ngomong levelku sudah 40, kamu?? "

" aku masih level 20." kataku dengan santai. Aku tak menyangka ia sudah berlevel 40, aku kira hanya sekitar 35an.

Dia kaget entah kenapa, apa mungkinkah karena kecilnya levelku??  Ngomong-ngomong berapa ya level Will???

" Will berapa levelmu?? " tanyaku

" aku sudah level 37, tapi aku tetap tak menyangka jika kamu masih level 20 padahal serangan kita seimbang, apalagi kelihatannya kecepatanku lebih tinggi dariku. "

" jadi levelku rendah yaa... " jadi itu sebabnya banyak orang yang mengataiku saat perjalanan kemarin??

" sudah, ayo berburu!! " ajak Rush

" maaf, aku masih harus menyelesaikan potion ini dahulu!! " kataku sambil menunjuk tumpukan bahan yang ada.

" kamu bisa membuat potion juga... " dia cukup terkejut dengan hal itu. Memang tak wajar jika petarung juga bisa membuat potion sendiri, tapi juga tak mungkin kan???

Setelah menyelesaikan pembuatanku, kami bergerak ke hutan dam mulai berburu goblin. Tak seperti sebelumnya yang hanya bertiga, kaki ini kamu juga membawa dua archer, satu mage dan satu priets. Jadi kali ini kami berangkat dengan tujuh orang termasuk aku, Synd dan tentunya Rush. Sedangkan Will katanya mau mengurus sesuatu dahulu.

" bagaimana jika menyerang desa goblin saja?? " usulku

" gila yaa, meski kau kuat tapi menyerang desa goblin sendiri hanya dengan tujuh orang itu sama saja bunuh diri!!? " teriak Rush.

" tapi kalau hanya mengintai saja, mungkin bisa?? " kata Synd.

" ayo, kita berdua menyusup desa itu!!" ajakku.

Kami berdua bergerak mendekati desa goblin, sementara Rush dan lainnya menunggu kami di tepi hutan. Dengan mudah kami masuk kedalam hutan, Didalamnya terdapat rumah-rumah yang sangat sederhana, kebanyakan terbuat dari kayu dan beratapkan ilalang.

Mereka tak beternak hewan konsumsi sama sekali seperti kambing, kelinci maupun sapi. Mereka hanya memiliki sekelompok serigala yang digunakannya sebagai kendaraan. Kami menyusuri desa itu dengan sangat santai, tapi...

Auu

Seekor serigala menjerit, semua goblin langsung mengangkat senjata mereka, juga ada yang berlarian kedalam rumah mereka. Kami berhasil diketahui goblin itu, huhh, aku sampai lupa kalau serigala juga punya penciuman yang tajam, jadi meski kami sudah menyusup dengan sangat baik sampai tak dapat terlihat dengan mata telanjang, tapi jika dia mencium bauku maka kami akan mudah ditemukan.

Kami segera keluar dari persembunyian dan berlari keluar desa itu, kami juga membunuh beberapa goblin yang menghalangi jalan kami. Mereka mulai menutup gerbang mereka, tapi dengan kecapatan yang kami miliki, tak sulit mencapai gerbang sebelum ditutup.

Segera beberapa goblin yang menunggangi serigala mengejar kami. Melihat kami berdua melarikan diri membuat Rush dan lainnya juga ikut melarikan diri.

" bersiap, kita akan mengalahkan goblin yang mengejar itu " teriakku.

Dua archer itu langsung memanjat pohon, dan mempersiapkan panah mereka. Sedangkan Rush juga mencabut tombaknya dan bersiap menghadang goblin itu. Kami juga berhenti dan mencoba menghadang pasukan itu.

" dengar!!! Pertama kita bunuh serigala itu, itu membuat gerakan mereka menjadi melambat dan memperkecil kesempatan melarikan diri!! " teriakku ke semuanya.

Tak lama kemudian ada pasukan yang datang, mereka berjumlah sekitar 50 goblin. Satu persatu dari mereka tersungkur dengan salah satu kaki serigala yang mereka tunggangi terpanah. Lama kelamaan jarak antara kami semakin dekat.

"Wave Slash! " seberapa goblin terpental setelah menerima seranganku. Kulanjutkan dengan menebas semua goblin yang didekatku.

Rush dan lainnya juga terlihat semangat menghadapi goblin itu. Setiap goblin hanya bertahan dengan dua panahan, maupun dua tusukan tombak. Mage dan priets juga menjalankan tugas dengan baik, ada yang membakar satu persatu goblin dab juga ada yang memberikan sihir dukungan dan menyembuhkan para petarung.

" huffft, ayo kita kembali dan melaporkan hal ini!! " kata Synd.

" hmm" hanya kubakar dengan anggukan saja.

" hey, memang ada apa di dalam?? "

" nanti juga tau!! "

"benar, sekarang lebih baik kita segera kembali dan segera menyiapkan pasukan. "

Meski masih terlihat penasaran, Rush akhirnya juga mengikuti saran kami. Ada kemungkinan kita akan diserang goblin lagi jika terlalu lama disini. Jika diserang lagi, kemungkinan besar kami semua akan mati, karena melawan pasukan goblin tadi saja sudah menguras tenaga, apa lagi jika bertarung lagi. Dan pastinya mereka akan mengirim pasukan yang lebih besar dan lebih kuat dari yang tadi.

*****

Jangan lupa tinggalkan like dan comment :-)