webnovel

Perawan Tua

"kapan menikah ? itu yang selalu ditanyakan orang tuaku setiap kali telfonan, sampai terkadang aku malas nelfon " jerutu Villy sama sahabatnya Yona. " Wajarlah Vil… itu juga merupakan bukti kasih sayang orang tua terhadap anaknya, ya kalau gak ditanyain mungkin kamu gak akan pernah tuh kepikiran buat sebuah pernikahan"

"Iya sih tapi masalahnya aku belum punya seseorang yang cocok dijadiin pendamping hidup, sudah ada yang suka tapi aku tidak suka dia terkadang juga aku menyukai seseorang tapi dianya malah tertarik dengan yang lain. Jadi bukan salahku dong, bukan aku yang tidak mau membuka hati tapi memang jodohnya belum bertemu".

" hhhmmm kalau udah gini ribet sih urusannya, gini loh Vil… manusia itu sesungguhnya tidak ada yang sempurna dan juga kita tidak akan pernah bertemu dengan seseorang yang persis seperti yang kita mau. Kenapa ? itu karna memang tidak ada manusia yang sempurna. Tapi apa kamu pernah menyadari bahwa manusia itu juga bisa berubah kapan pun bahkan di saat yang sangat tidak kita duga."

"Iya Yon… benar apa yang kamu bilang. Tapi aku juga tidak menuntut atau menginginkan manusia yang sempurna loh"

"Coba kamu tanya dirimu sendiri, laki laki seperti apa yang kamu inginkan untuk jadi pasangan hidupmu"

"simple Yon.. !! cukup dia mempunyai kepribadian yang baik, saya tidak pernah melihat dari tampang atau harta. Sayang dengan keluarga, hormat sama orang tua, pekerja keras, karakter yang lebih utama Yon"

"Nah itu dia yang selama ini kamu tidak sadari. Sebenarnya disitulah bukti kamu menuntut kesempurnaan. Sempurna dalam arti harus menemukan seperti yang kamu mau. Coba kamu lihat sekelilingmu begitu banyak orang yang tadinya hormat kepada orang tua tapi bisa berujung pada pembunuhan, karna apa ? ada banyak factor kehidupan yang mungkin terjadi. Itu cukup membuktikan bahwa manusia itu bisa berubah kapan pun".

"Trus, maksudmu haruskah aku menikah saja dengan orang yang tidak seperti yang ku mau ? "

"Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah focus pada dirimu, benahi dirimu, bagaimana menjadi pasangan yang baik jangan selalu focus tentang mencari pasangan yang baik"

"Kurang baik apa lagi aku samamu Yona sayang… hahahhahhaha… by the way , thanks buat nasehatnya " pelukan hangat yang dia berikan pada sahabatnya membuat kedua insan itu terlihat Bahagia.

"Aku juga mau dong…. Sok imut kalian berdua .. !!! siang siang bolong pake acara peluk pelukan segala !" Yogi datang

***

"Yona.. !!! kamu koq malah jadi ngebelain orang tua gua sih ? nambah mumet tau ! "

" Loh,, bukan ngebelain, itu fakta.. !

" Udah diam.. Ganti topik ajah ahh, kepala gua bukannya ringan malah tambah berat"

"Widih…. Pada disini ternyata, gua cariin juga kemana2, lagi bahas apaan nih kelihatannya serius"

Yogi tiba tiba muncul.

"Serius kepalamu.. !!" Villy memukul kepala Yogi sahabatnya.

" Biasa Gi, si Villy dapat telfon dari nyokap nanyain kapan nikah "

"oalah… betul tuh Vil… Lo mau sampai kapan coba ngejomblo, masak lo mau jadi perawan tua sejati" (wkwkkwkkw Yogi dan Yona tertawa). " Memang gak ada otak kalian berdua, makin gak waras gua lama lama" Villy meninggalkan kedua temannya.

Mereka bertiga adalah sahabatan sejak mereka masih duduk di bangku sekolah, dan tanpa sengaja mereka bekerja di perusahaan yang sama pula. Mereka adalah sahabatan yang selalu saling mendukung satu sama lain, walau kadang Bahasa mereka agak kasar namun itu tidak akan membuat yang lain sakit hati karna sudah biasa dan sudah saling tau karakter dan sifat satu sama lain.

"Gi pulang kerja ntar nongkrong yuk… " ajak Villy lewat WA

"Ogah… ntar ketularan gua jadi ikutan perjaka tua "

"Lo wajib ikut gua, kecuali lo gak ingin lihat matahari terbit besok"

"Idih pakai ngancam segala, gua gak bisa hari ini ada janji dengan team gua mau main footsal, lo dengan Yona ajah iya…" cek list 1 itu artinya pesannya tidak masuk dan otomatis tak dibaca.

"Ngajak berantam memang anak satu ini, seenak jidad ajah matiin telfon"pulang kerja akhirnya mereka bertiga nongkrong seperti biasa.

"Kalian memang parah wak, aku sampe bela belain gak main footsal hanya untuk temanin kalian nongkrong gak jelas seperti ini"

"Ehh… siapa yang larang lo main footsal ? " "Mata kau soek, pakai acara matiin hp segala, buang tuh hp kalau tak bisa pakai"

"oalah… memang sengaja sih hahhahhaa… trus kenapa? Marah ? "

" Iya kalau lo marah , cabut sana.. pergilah main sama team mu itu " timpal Yona

"Demi tuan putri yang dua ini, gua rela mah di bully sama teman teman yang lain".

Walau bercanda ria seperti biasa mereka bertiga, sesekali Villy kepikiran tentang permintaan orang tuanya yang menginginkan dia untuk segera menikah, bagaimana tidak usianya sekarang sudah menginjak 30 tahun. Tapi dia belum pernah pacaran sama sekali, berbeda dengan Yona. Dia memang belum menikah dan mereka seumuran tapi dia sudah memiliki pasangan yang serius. Sedangkan Yogi, dia laki laki yang sering ganti ganti pacar dan kelihatan tidak ada niat serius.

****

Boro boro buat nikah , pacaran ajah belum terpikir olehku gumam Villy dalam hatinya. Ada beberapa orang yang suka sama dia, tapi dia tak pernah tertarik untuk pacaran.

"Vil ada baiknya kamu pikir pikir apa yang orang tuamu katakan, itu baik buat dirimu, karna semua orang tua ingin yang terbaik buat anaknya"

"Gua tau Gi, Cuma gua bingung jangankan buat nikah , lo tau sendiri pacaran ajah gua gak pernah terpikir"

"Curiga gua sama lo, jangan jangan lo gak normal "

"kepalamu peang, gua buktiin juga ke lo ntar tau rasa lo"

"enak di gua, rugi di lo bodoh jangan sampai kata katamu itu keluar dari mulutmu ke orang lain ya" sambil tokok kepala Villy.

****

Pagi itu hujan rintik rintik Ketika Villy mau bergegas berangkat kerja, diraihnya kunci mobilnya dengan buru buru. Meeting dengan client itu sudah menjadi kesehariannya, dunianya selalu disibukkan dengan pekerjaan sehingga membuat dirinya lupa untuk yang Namanya pernikahan.

Tekanan dari orang tua tak kunjung berakhir, membuatnya selalu merasa tertekan dan bingung, bukan dia tidak mau menikah hanya saja belum bertemu dengan orang yang benar benar pas.

"Vil jadikan ntar dirimu temanin gua ke butik, gua mau cek baju pernikahan gua udah ada update atau gimana" "pasti dong Yona sayang,, sahabat gua yang paling baik gak mungkin gua nolak, btw Yogi gak ikut ?"

"Idih ngapain ikut, udah biar kita ajah"

"Woi,,, enak ajah,,, gak setia kawan lo pada iya, gua juga maulah ikutan"

"ngapain lo ikutan soplak,, mau nyobain gaun pengantin ? mending lo jalan sono sama pacar pacarmu yang gak jelas itu"

"Masih mending gua kan, punya pacar.. nah lo ? jomblo setia wkwkkwkkwkw apa perlu gua cariin cowok buat lo ?"

"ogah gua "

meski pernikahan bukanlah perkara soal umur, namun tak jarang itu menjadi salah satu pertimbangan yang sangat mendasar bagi sejumlah orang terutama buat beberapa orang tua