"Udah mateng, kak?" Tristant bangkit dari tidurannya, begitu melihat sosok Lukman masuk ke dalam kamar, dengan membawa satu piring tempe goreng. Ia harus membusungkan dada, supaya posisi duduknya merasa lebih nyaman, dan tidak membuat perutnya terasa engap.
"Udah dong." Meletakkan satu piring tempe goreng di atas kasur, kemudian ia duduk bersila di hadapan remaja imut itu. "Nih cobain." Perintahnya.
Menggunakan telapak tangan, Tristant mengusap- usap perutnya. "Suapin..." ucapnya dengan gaya bicara yang terdengar manja. "Anak lu pengen diusapi sama ayahnya." Kali ini Tristant sedang berbohong. Karena yang sebenarnya, ia yang ingin bersikap manja kepada calon ayah, dari anak yang tengah ia kandung.
Kalau sudah mengatasnamakan anak, Lukman tidak akan bisa menolak. Malah ia merasa sangat senang mendengarnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者