Aku dengan segera membunuh mereka semua, seenaknya mengurung diriku dan mencambukku di depan banyak orang.
Aku tidak ingin melakukan ini sejak awal, tetapi kata kata seperti..
""Bunuh"" Membuatku menjadi gila dan tidak bisa melawan. Bisakah aku menjadi normal...?
_
"Huh, akhirnya mati juga" seruku membersihkam darah di tanganku. Membunuh sekitar satu kerajaan membuatku sedikit lelah.
Aku berjalan mendekati singgasana raja , disana ia tergolek bersimbah darah. Benar benar raja tidak berguna.
Tap
Aku menginjak kepalanya dan menatap rendah padanya. Walaupun raja kandidat tertinggi tetapi aku juga adalah penyihir yang jauh lebih tinggi daripada mu.
"A..anu", aku terpekik ketika mendengar suara seseorang. Padahal seingatku aku sudah membunuh semuanya.
Aku segera melemparkan tongkat sihirku dan tidak lama terdengar suara yang perlahan keluar tepat di samping ku.
"Auh..maaf kan saya" serunya, ia mengatupkan kedua tangannya di hadapan ku.
Aku melihat nya dengan sedikit lega , ternyata ia hanya seorang budak yang lemah.
Dia cukup cantik tetapi wajahnya yang lembam menutupi kecantikannya itu.
Aku mengibaskan kaki di wajahnya kemudian pergi.
Namun, sejak kakiku melangkah ia selalu mengikuti dari belakang.
Dia tidak berbahaya. Dia hanya berjalan sambil mengatupkan tangannya kemudian menunduk mengikuti dengan jarak.
Tap
_
_
"Siapa kau mata matanya??" tanyaku dengan lantang, ia terlihat ketakutan dan menunduk serta semakin mengatupkan kedua tangannya.
Mulut kecilnya akhirnya terbuka beserta tetesan air mata.
"A..aku ingin mengikuti tuan putri"
"Hah, siapa tuan putri mu pergilah dari hadapanku!!"
Usirku melemparkan batu untuk mengusirnya tetapi ia tetap berdiri tanpa bergerak.
Aku berbalik hendak pergi meninggalkan gadis aneh ini. Siapa sih dia.??
"Tu..tuan putri telah menyelamatkan saya"
_
_
Itu membuatku berhenti sesaat, hah menyelamatkan. Aku hanya membunuh para manusia itu. Apanya yang menyelamatkan??
Aku menerawang bisa saja ia akan kubuat membenciku kemudian pergi..
Namun...aneh,
_
_
Tidak ada bukti kejahatan didalam dirinya. Rohnya seputih salju, terasa sangat dingin dan kosong.
Aku berhenti dan menatapnya dekat dekat , tetapi ia malah semakin takut.
"Maafkan saya,..ini karena raja selalu memaksa saya..saya takut "
Tap
Tiba tiba aku tanpa sadar mengelus kepalanya, ia benar benar seperti anjing kecil yang tersesat.
Aku melihat dirinya , Baru pertama kali ada yang semurni seperti bayi yang baru lahir.
Tanpa kejahatan, polos dan tidak ternoda. Yah dia tidak akan membahayakan sih..
Kemudian aku segera berdiri dan pergi, dia benar benar mengikuti ku kemanapun aku pergi. Walaupun beberapa kali aku mengusirnya ataupun para warga desa yang sering kali melempari kami makanan busuk ataupun kerikil dijalanan.
_
_
Disuatu hari kami berhenti di sebuah goa dan menyalakan api disana. Aku membuka bekal makanan yang telah kucuri dari desa tadi.
Kulihat gadis itu sangat kelaparan, tetapi ia hanya diam di pojokan menatap kebawah.
Aku menghela nafas, setidaknya ia tidak boleh mati disini. Kemurnian jiwanya itu sungguh mahal.
"Makanlah" seruku melemparkan daging kearahnya, ia berhenti menunduk dan perlahan menatapku.
Dia tidak tersenyum tetapi menangis , ugh entah kenapa perasaanku menjadi sakit.
Nyam
Kami makan malam disana, kemudian aku mengambil posisi tidur . Dia duduk di sampingku kemudian mulai menatapku yang tertidur.
"Tuan putri luar biasa ya"
"Apanya..??", apakah mencuri dan menjadi jahat benar benar luar biasa. Aneh..
_
Dia tersenyum, oh itu sangat indah.
"Kurasa tuan putri adalah maklhuk yang sangat luar biasa. Tuan putri menyelamatkan saya dari kerajaan yang busuk itu"
"Oh.. lalu, " aku tidak jadi tidur dan menghadap ke arahnya..
Jarang sekali ia berbicara kepadaku.
"Saya adalah budak jadi saya tidak akan pernah diberi kebebasan"
"Saya berharap suatu hari nanti ada yang menyelamatkan saya" serunya, aku bisa melihat jauh jiwa seseorang.
Walaupun ia sedih , jiwanya tetap seputih kapas. Hah..aneh
Kemudian ia menghentikan berbicara lalu menatap saya, kemudian memberikan sebuah hadiah.
Sederhana, namun indah. Disana terdapat kasih sayang yang sangat besar.
Dia meletakkan liontin itu di depan ku, aku mengambilnya. Cantik..
"Itu milik ibu saya",.."Saya berikan sebagai rasa terima kasih"
Aku menoleh, dan heran kenapa ia mau memberikan hal se berharga ini kepada penyihir yang jahat seperti ku.
Kurasa ia mengerti apa yang hendak kuucapkan kemudian ia menolak tanganku mengembalikan itu.
"Ya karena tuan putri adalah penyelamat ku"
Deg
"Aneh..kenapa hangat??"
_
_
Itu sangat membuatku nyaman, perasan yang tidak pernah kurasakan. Kenapa ia bisa memberikan hal seperti itu...?
_
_
Aku melihat dirinya yang tertidur pulas, kemudian aku melihat liontin di leherku. Sangat cantik..
Dengan sihirku aku membuat di bisa berjalan sendiri, yah..kurasa aku harus membawanya.
Tak
Tak
"Anu..tuan putri?" dia terkejut ketika kakinya bisa bergerak sendiri. Aku hanya tersenyum dan. berbalik melihat nya.
Dia juga tersenyum melihat ku, selama perjalanan ia memperhatikan setiap langkah yang kami tuju.
"Sangat indah, saya tidak pernah melihat hal seperti ini" serunya. Aku hanya berjalan tanpa berkata apa apa.
Kemarin ia bercerita banyak sekali, bahwa karena ia adalah budak makanya ia selalu mengikuti perintah tuannya terutama raja kurang ajar itu.
Selalu dikurung dan dipaksa melakukan hal yang tidak diinginkan serta di siksa.
Dan karena aku telah membunuh mereka semua, aku dianggap sebagai pahlawan dan ia ingin mengabdi dengan ku sepanjang sisa hidupnya.
Benar benar gadis yang aneh..
_
_
Tidak lama gadis itu mulai mengatupkan tangannya lagi, kemudian melihat kepada sebuah hamparan sawah yang sangat kuning.
"Aku ingin melihat tuan putri menikah"
Aku berhenti kemudian ikut menatap hamparan sawah itu. Rambutnya berterbangan dengan cantik.
"Tuan putri pasti akan sangat cantik disana, senangnya..."
Aku menatapnya dengan heran , menikah padahal tidak mungkin ada seorang pun didunia ini yang mau dengan penyihir kejam seperti ku..
Melihat ku saja seperti melihat Monster, aku membunuh dan melakukan hal tabu lainnya.
_
_
"Tuan putri sekarang saja sudah sangat cantik, cantik sekali maupun raga ataupun hatinya"
Deg
"Huh..itu hanyalah--"
Deg
Srek.., aku melihat tubuhnya yang perlahan terjatuh. Darahnya perlahan bermunculan di dadanya.
Matanya yang kosong melihat ku, kemudian matanya perlahan mati tanpa jiwa.
Aku tetap tidak bergerak dari posisi itu, kemudian baru menyadari.
Bahwa sekelompok bandit telah membunuh dia. Tanpa sadar tombak mereka tusukan ke dada.
Padahal aku adalah penyihir yang memiliki kekuatan hebat tetapi sama sekali tidak bisa melindungi nya.
Hatiku sakit..sakit sekali , terasa kehilangan sesuatu. Apa itu...??
Kenapa seluruh tubuhku gemetar, kenapa rasanya dadaku berdarah . Aku tidak tau.
Rasanya seperti burung yang kehilangan sayapnya. Sangat sakit hingga tidak bisa terbang lagi...
_
_