webnovel

Bullying And Bloody Letters

Tamat per-season Sebuah surat dengan percikan darah yang menuntun seorang gadis korban perundungan, untuk membalaskan dendam. Surat itu memberikan petunjuk satu-persatu bagaikan potongan purzzle yang perlahan menjadi utuh. Arwah dari korban ketidak-adilan di masa lampau mulai menebar teror, kepada setiap orang yang sudah membuatnya hancur dan terjebak di alam lain. Kematian dan pristiwa berdarah tak bisa terelakkan. Larasati, Cinta dan juga Eliza adalah ketiga gadis yang tewas karna dibunuh oleh teman sekelasnya. Kini arwah mereka mulai menebar teror dan menuntut balas atas kematiannya. Note: Bukan hanya tentang cerita seram, tapi dalam cerita ini penulis ingin menyampaikan betapa berbahayanya bullying. #stopbullying Selamat membaca....

Eva_Fingers · 灵异恐怖
分數不夠
372 Chs

Tidak Cukup Sampai Di Sini Saja

"Eh, tidak usah Wijaya, saya bisa membawanya sendiri," tukas Larasati.

Tapi Wijaya tak menghiraukan ucapan Larasati dan dia tetap meraih buku itu.

"Buku ini terlalu berat untuk tubuh sekecil kamu," tukas Wijaya sambil melirik kearah Larasati.

Dan Larasati juga melihat tubuhnya sendiri dari atas ke bawah.

"Aku sekecil itu ya?" ucap Larasati.

Dan Wijaya pun tersenyum, "Sudah  ayo kita antar buku ini, kamu bantu bawakan tasku ya," tukas Wijaya.

Dan Larasati tersenyum tipis  kembali menundukkan wajahnya.

 

Seruni yang melihat kebersamaan Larasati dan Wijaya pun menjadi sangat kesal.

"Dasar, si Aneh itu. Bisa-bisanya merebut perhatian Wijaya dari ku!" umpat Larasati.

Lalu Amara yang berada di belakangnya pun langsung menghampiri sahabatnya itu.

"Sabar, nanti kita balas si Aneh itu," tukas Amara.

 

Setelah itu Larisa di bawa ke sebuah rumah, yang juga tak asing bagi Larisa dan rumah itu adalah rumahnya Larasati.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者