webnovel

Bullying And Bloody Letters

Tamat per-season Sebuah surat dengan percikan darah yang menuntun seorang gadis korban perundungan, untuk membalaskan dendam. Surat itu memberikan petunjuk satu-persatu bagaikan potongan purzzle yang perlahan menjadi utuh. Arwah dari korban ketidak-adilan di masa lampau mulai menebar teror, kepada setiap orang yang sudah membuatnya hancur dan terjebak di alam lain. Kematian dan pristiwa berdarah tak bisa terelakkan. Larasati, Cinta dan juga Eliza adalah ketiga gadis yang tewas karna dibunuh oleh teman sekelasnya. Kini arwah mereka mulai menebar teror dan menuntut balas atas kematiannya. Note: Bukan hanya tentang cerita seram, tapi dalam cerita ini penulis ingin menyampaikan betapa berbahayanya bullying. #stopbullying Selamat membaca....

Eva_Fingers · 灵异恐怖
分數不夠
372 Chs

Rima Yang Dulu

Suasana di dalam rumah sakit itu, tampak sangat senyap.

Dan Raisa, sedang terbaring lemah di atas kasur.

"Rai, bangun dong, Sayang, Mama, khawatir sama kamu," ujar Rima sambi menangis sesenggukan.

"Tante, Kak Raisa, pasti sembuh, jangan terlalu khwatir, Kak Raisa pingsan karna kelelahan, pasti sebentar lagi juga akan terbangun," tutur Aldo, yang menasehati Rima.

"Tapi tetap saja, Nak Aldo, Tante, khawatir banget, terus gimana kalau Raisa, kenapa-napa? Tante, rakut Raisa, pergi seperti, Eliza," pungkaals Rima yang masih tampak trauma.

"Enggak, Tante! Kak Raisa, gak akan pergi," ujar Aldo seraya mengelus punggung Rima.

Dan benar saja, tak berselang lama, Raisa pun mulai membuka matanya.

"Mama ...," ucap Raisa, dengan suara yang lemah.

Dan seketika Rima pun langsung bersemangat dan sangat bahagia mendengar suara putri sulungnya itu yang memanggilnya.

"Raisa! Kamu sudah siuman, Sayang?!" ujar Rima.

"Ma, Raisa, lagi di rumah sakit ya?" tanya Raisa memastikan.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者