webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. (⚠️ Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · 青春言情
分數不夠
280 Chs

Bersiap Ke Pesta Perayaan

Waktu menunjukan pukul 4 sore, dan kini Adila sudah berada di dalam kamarnya yang berada di rumah Reisya. Sejak memutuskan tinggal di rumah Reisya, Adila merasa nyaman dengan kamar itu. Hingga akhirnya pilihannya jatuh di sana, dan ia menempati kamar itu beberapa hari sebelum akhirnya di tugaskan keluar kota.

"Akhirnya bisa rebahan di kamar juga," ucap Adila sambil berbaring di kasur.

Rasa puas itu terlihat jelas di wajah Adila, bahkan senyum pun tidak lepas dari bibirnya sejak ia masuk ke dalam rumah itu. Hal yang sama juga berlaku pada Louis, walaupun wajahnya tidak begitu menunjukan ekspresi itu namun tatapannya yang berbinar menjawab jelas. Pria itu merasa senang karna bisa kembali ke apartemen bosnya, yang saat ia datang tempat itu di tempati olehnya.

"Setelah beberapa bulan, akhirnya saya kembali ke ruangan ini. Kira-kira, bagaimana dengan kantor ya?" gumam Louis sambil berbaring dan menatap langit-langit.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者