Dua pemuda selalu hidup bersama baik, dalam suka ataupun duka. kedua pemuda itu sebut saja "RAN & MAR" . sejak sekolah di MI sampai dengan Sekolah Menengah Atas(SMA) tidak pernah berpisah bahkan mengaji juga di musholla yang sama.
"Ran", pada saat di sma kelas tiga hampir putus sekolah namun, karena kemauannya maka ia bisa menyelesaikan studi di sma maraqitta'limat wanasaba pada tahun 1992. pada waktu itu "MAR" punya pemikiran sesaat dan membuat dirinya menjadi kepala sekolah.
Menjelang ujian nasional "RAN" tidak diberikan ikut karena punya tonggakan SPP sekitar Rp. 2500 dua ribu lima ratus rupiah. satupun bagi siswa yang nonggak tidak akan diikutkan untuk ujian nasional. karena ketegasan waka pada waktu itu maja, MR beranikan diri menulis surat yang di alamatkan ke orang tua "Ran" .
Begitu "MR" mendengar berita bahwa orang tua dari salah seorang temannya yang pulang dari sumbawa maka di hantarlah surat yang di buat dan di bacakan Sang ayah dari "Ran" , menarik nafas panjang sambil berkata " berapa tunggakannya" ? saya akan bayar sekarang.
Dibayarkan uang tunggakan itu sebanyak 2500 pada "MR". setelah diterimanya uang tunggakan tersebut, maka pada malam hari ia memanggil "Ran", hai kawan, jau besok masuk ke sekolah dan ini uang sudah di berikan oleh ayah kita
Dengan lega "Ran" sambil mengucapkan "Alhamdulillah", aku bisa ikut ujian nasional. tepat pada hari senin, "MR & Ran" berangkat ke sekolah dan setibanya di SMA, ia berdua langsung ke ruang TU untuk membayar uang tunggakan SPP sebesar 2000 atau pelunasan yang tersisa empat bulan.
Setelah di bayar tunggakannya, mereka berdua pergi ke aikmel dengan naik angkot untuk makan bakso sebagai ucapan rasa syukur atas terkabulnya surat yang mengatas namakan dirinya sebagai kepala sekolah.
Memang sekolah pada waktu itu cukup berat karena mata pencaharian sulit dan bayar SPP dianggap mahal jika lima ratus rupiah setiap bulan pada sekolah swasta milik yayasan.
SMA Maraqitta'limat Wanasaba merupakan sekolah pertama yang didirikan oleh sebuah lembaga yayasan maraqitta'limat yang ada di lombok timur. di sekolah tersebut "MR & RAN" bersama - sama melanjutjan. karena mereka berdua angkatan pertama maka ia mengikuti ujian nasional di SMA Negeri Aikmel. adapun pada saat kelulusan di ijazah yang berhak menanda tangani adalah kepala sekolah tempat mereka ujian yaitu "Drs.Aminulloh".
Sekitar satu tahun di pondok tahfidz, gadis cantik dan pendiam, kini keluar dari pondok. ia keluar karena tidak tahan dengan aturan - aturan yang dibuat pengelola. Dalam kesehariannya gadis cantik bernama " Nuri" selalu aktif dalam mengikuti kegiatan di pondok. kehidupan "Nuri" biasa saja bila dibandingkan dengan teman yang lain. terlihat dari cara berpakaian sehari - hari " Nuru" mengenakan hijab dan kelihatan lebih santun dan berwibawa.
"Nuri" masih sekolah di MTs MT Tembeng Putik bersama teman sepondok yaitu "Ria". tidak lama, setelah melihat beberapa aturan dalam pondok sangat jauh berbeda, maka ia nekat untuk keluar dan kumpul kembali bersama orang tua. alasannya keluar dari pondok karena sering sakit dan juga aturan yang selalu menekan, serta ustad suka pilih kasih.
berdasar pada pemikiran cerdas seorang gadis cantik"Nuri" tak semua orang tahu kecuali, dirinya. dengan ketabahan serta keinginan maka iapun memilih untuk tinggal bersama irang tua dan tetap melanjutkan sekolah dari rumah.
Belajar tahfidz tergantung dari kemauan kita sendiri, ujar gadis cantik itu pada salah seorang guru favorit " Marsukin". aku lebih baik keluar dari pondok daripada batin tertekan,ujar "Nuri". dalam dunia pendidikan dan atau usia remaja, penekanan harus dihindari karena pada usia remaja tersebut, membutuhkan pendekatan kasih sayang seorang ustadz/guru. guru merupakan matahari penerang bagi setiap murid, ia tak ingin kegelapan karena jalannya yang masih panjang menyusuri pendidikan.
Hingga beberapa waktu lalu "Nuri" yang hidup dalam keluarga sederhana, kini memulai motivasi diri untuk terus belajar mandiri demi meraih mimpi.
impian gadis cantik yaitu ingin menjadi penghafal dan juga melanjutkan pendidikan di sebuah lembaga pendidikan kesehatan karena cita - cita ingin menjadi perawat arif dan bijaksana l.
Cita - cita yang cemerlang, sulit dimiliki semua orang kecuali "Nuri". sehingga kesehariannya sering berdialog dengan guru favoritnya. keinginan tinggi ajan terbukti apabila "Nuri" memiliki semangat tinggi serta selalu mendampingi para irang - orang tang dianggap sukses dalam pendidikan.
Mengaji di pondok memang penuh dengan kedamaian dan berkumpul dengan teman - teman yang dari jauh akan tetapi, mengaji membutuhkan pendidikan yang berdasar pada Al-Qur'an dan sunnah rasul. pendidikan tidak perlu ancaman atau kekerasan seorang pendidik melainkan pendidikan yang lemah lembut atau di sebut dengan pendidikan berkarakter.
tidak jarang orang yang belajar di pondok justru sering malas dan bolos akibat, anak itu dijejali hafalan dan aturan menyakitkan. sungguh terharu hati "Nuri" pada saat ditekan oleh ustadz padahal, nuri sendiri adalah seirang gadis cantik, pendiam dan tak pernah membuat kegaduhan selama di pondok. mencari gadis seperti "Nuri" yang berakhlak mulia, sulit dapatkan apakagi ia hidup bersama kakak yang sedang kuluah sementara, kedua orang tua masih tinggal di rantauan
Pendidikan seorang anak akan kurang terkontrol jika jauh dari orang tua, namun karena "Nuri" satu - satunya gadis cantik dan bijaksana yang mampu berdiri sebagai pohon besar dalam keluarga.
sayangnya gadis cantik ini sedikit pemalu dan sungkan bercerita tentang keadaan rumah tangganya.
Sekarang, ia sudah duduk di bangku kelas sembilan MTs MT Tembeng Putik dan pada semester ganjil mendapat juara tiga. di kelasnya ia selalu diam namun menyimak penjelasan dari gurunya. gadis itu juga sering mengajukan pertanyaan jika belum di mengerti, tak jarang gadis itu disebut oleh guru mapel yang pendiam dan sopan.
Gadis yang pantas menjadi contoh untuk teman - temannya karena keramahan, kesopanannya pada guru. membuat guru perhatian akan tingkah kesehariannya di sekolah. sayangnya, gadis cantik dan pendiam keluar dari pondok tahfidz.
perilaku yang ditunjukkan gadis cantik itu bisa membuat banyak orang kagum walaupun hidup sendiri tanpa orang tua. ia hidup di wilayah desa tembeng putik tepatnya, di ranting 6 (enam) gubuk bongkot.
Menjadi seorang gadis cantik yang agamis seperti "Nuri" tidak mudah sebab membutuhkan penyesuaian diri,keluarga,dan lingkungan
Ia berasal dari keluarga sederhana dan tidak suka bermain tidak karuan melainkan, diam di kamar. setiap pagi berangkat ke sekolah, mengenakan pakaian yang berbeda dengan teman - temannya seperti, baju lengan panjang, besar menutup aurad. sementara temannya mengenakan seragam sesuai ketentuan sekolah.
Karena penampilan yang berbeda itu maka, guru bahasa indonesia (HMR), memberikan nilai keagamaan positif dalam arti, gadis cantik ini sepatutnya dibina hingga sepulangnya ke kalimantan bisa menjadi barometer dan suport untuk anak - anak yang di rantauan
"HMR", pada setiap pembelajaran selalu memperhatikan bahkan, membimbing gadis cantik itu untuk lebih giat belajar.
Di akhir pembelajaran bahasa indonesia yang bertema "Cerita Inspiratif", HMR menugaskan siswa untuk menulis cerita.
Tidak di sangka, gadis cantik itu maju dan duduk dibawah gurunya sambil berkata" bolehkah saya menulis cerita tentang sosok guru tauladan?" silahkan! sahut guru bahasa indonesia.
Semakin tergugah hati gurunya saat itu karena gafis cantik kelas sembilan ini mampu menuai rasa membangun asa kemandiriannya. ide yang sangat cemerlang sulit didapat kecuali, idenya si gadis cantik.
Tepat pada jam pelajaran bahasa indonesia berlangsung, gadis cantik itu diminta maju untuk membaca ceritanya. kemudian siswa yang lain menyimak dan guru mengajukan soal tentang cerita gadis cantik itu
Setelah dibaca, guru bahasa memanggil siswi yang bernama" Yulyana" untuk ditanya. "Yul" apa kesan cerita yang dibaca oleh temanmu?, seorang guru yang patut ditiru akan segala tindak tanduknya, ujar yul.
Mendengar jawaban yang tepat maka kedua siswi tersebut dipanggil untuk dimintai keterangan tentang kelanjutan pendidikan
Kami berdua ingin melanjutkan pendidikan di SMK Kesehatan Hamzar karena cita - cita dari dulu ingin menjadi perawat. berdasar pada keinginan kedua siswi, maka guru bahasa indonesia itu siap membimbing hingga mengantarkan mereke ke perguruan tinggi Stikes Hamzar.
Tinggal beberapa bulan lagi pendidikannya di MTs MT Tembeng Putik akan selesai dan harapan gurunya, kedua siswi itu diberi keringan biaya selama pendidikan di SMK.
Sanggup diberikan keringanan karena ide - ide cemerlang dan jepintarannya patut dibiayai apalagi di gratiskan sebagai bentuk apresiasi terhadap siswi berprestasi.
Semakin menambah semangat gadis cantik ujtuk melanjutkan sekolahnya di SMK Kesehatan Hamzar MT Pringgabaya. sekolah tersebut telah meluluskan siswa/siswi yang siap kerja di dunia usaha seperti membuka salon kecantikan dan bekerja sebagai Asisten Perawat dengan ijazah lulusan SMK dan sertifikat Uji Kompetensi Keahlian
Kepikiran pada gadis cantik itu adalah kedua orang tuanya yang berada di kalimantan, apakah mereka bisa membiayai atau melanjutkan kuliahnya ke perguruan tinggi nantinya, sahut gadis cantik, banun guru bahasa mereka telah bersedia melanjutkan dengan jalur prestasi apalagi gadis itu seorang penghafal.
Pembicaraan gadis cantik dengan orang tua melalui via telepon disambut baik atau menyerahkan pendidikan anaknya kepada sang guru bahasa indonesia ( HMR ). " Lanjutkan niatmu nak" bersyukurlah pada yang maha kuasa bahwa dengan keluar dari pondok membawa segudang hikmah menuju masa depanmu yang terang gemilang laksana bulan purnama.