webnovel

prolog

Blind Because Diamond

---00---Aisyah---00---

Garut, februari 2002

"Ayah" suara cempreng dan riang berteriak memanggil sang ayah , anak kecil itu berlari lari menghampiri sang ayah lalu ia memeluknya "Aku merindukan ayah" ucapnya

"Putriku , ayah juga merindukanmu bahkan sangat , sangatt sangaaaat merindukanmu"

Fildza terkekeh "Boleh aku memakai baret ayah ?"

"Tentu saja nak" sang ayah melepas baret hijaunya dengan lambang cakra sapta agni lalu memakaikannya kepada sang putri

"Aku bangga menjadi putri dari Mayor Samuel Ma'Arief" ucap Fildza dengan lantangnya.

"Fildza,,"

Fildza mengalihkan pandangannya lalu ia berlari menghampiri sang bunda dan memeluknya dengan erat "Bunda , Fildza mau jalan jalan sama ayah"

Rita tersenyum dan mengelus puncak kepala putrinya "Iya tapi besok"

"Horeeee" teriaknya girang "Bunda Fildza mau ngambil puding buat ayah"

Fildza berlari kedapur dengan sangat lincah , ia mengambil puding di kulkas dan meletakannya ke atas piring, saat ia melangkahkan kakinya terdengar suara tembakkan dan juga teriakkan.

"Ayah , bunda" Fildza menjatuhkan piring lalu berlari ke halaman rumah . Ia menangis saat kedua orangtuanya sudah bersimbah darah "ayah , bunda banguuuuunnnn ,,,,!!!"

****

Sejak kejadian itu banyak para sahabat dari ayah dan bundanya yang ingin mengadopsi Fildza namun gadis kecil itu menolaknya dan lebih memilih tinggal di panti asuhan. Keluarga dari ayah dan bunda Fildza tak satupun datang kerumahnya bahkan mereka tak ingin merawat Fildza . Disaat banyak orang yang peduli pada Fildza namun tak satupun keluarganya melirik , rasanya sangat sakit.