webnovel

Luo Feng segera menuruni tangga, dari lantai enam hingga ke pintu masuk toko minuman.

"Hm?" Luo Feng melihat area sekitar.

"Tidak banyak monster besar di sekitar sini, menyebalkan" Luo Feng mengerutkan dahi saat sekilas melihat beberapa monster di sekelilingnya, tetapi jumlah monsternya tidak cukup. Rencananya, dia ingin mengelabui tujuh anggota pasukan petir lainnya supaya mengira Zhang Ze Hu dan Li Xiao dibunuh oleh monster.

Setelah itu, Luo Feng berlari di sepanjang jalan setapak menuju area luar. Setelah meninggalkan jalan setapak, sekilas, dia melihat segerombolan besar babi hutan bertanduk. Jumlah mereka setidaknya seratus ekor. Jika seorang petarung biasa melihat ini, mereka mungkin tidak mempunyai waktu untuk melarikan diri, tetapi Luo Feng malah tersenyum.

"Mereka yang akan jadi pelakunya" Luo Feng bergegas mendekati mereka.

"RAUNGAN~~"

Beberapa ekor babi hutan bertanduk itu melihat ke arah petarung manusia. Satu auman kemarahan terdengar dari gerombolan, yang berasal dari pemimpin gerombolan babi hutan bertanduk! Tiba-tiba, semua babi hutan bertanduk menyebar dan dengan ganas menyerbu Luo Feng. Dalam seketika, seluruh jalanan mulai bergemuruh.

GEMURUH~~ segerombolan babi hutan bertanduk datang menyerbu!

"****, aku akan membunuh satu atau dua monster terlebih dahulu agar mereka membenciku. Aku tidak menyangka akan semudah ini agar mereka mengejarku" Luo Feng berbalik dan mulai melarikan diri. Dia segera menuju jalan setapak dan mulai berlari di sana.

GEMURUH~~

Jalan setapak itu cukup lebar, jadi dua babi hutan bertanduk dapat berlari berjejeran. Luo Feng berlari kencang sementara segerombolan babi hutan bertanduk sedang mengejarnya di belakang.

"PUCHI!" PUCHI!"

Dua cahaya hitam mengerikan terbang berputar-putar dan kembali menuju Luo Feng. Dua ekor babi hutan bertanduk paling depan dari gerombolan seketika mati, dan babi bertanduk lainnya yang berada di belakang mereka juga terluka berat. Saat ini, raungan kemarahan segerombolan babi bertanduk semakin kencang, mereka semakin marah.

"Semakin marah semakin bagus!" Luo Feng, bagaikan kilat, menaiki tangga melewati pintu belakang toko minuman.

GEMURUH~~

Gerombolan babi hutan bertanduk secara ganas menaiki tangga satu per satu. Kualitas beton dari tangga cukup baik; bahkan setelah belasan tahun, masih dapat menopang gerombolan babi hutan bertanduk yang berlarian. Luo Feng dengan sengaja berlari di depan gerombolan sekitar 10 meter dan bergegas ke tujuannya—lantai enam!

Setelah sampai di lantai enam, di bawah pengaruh kekuatan spiritual Luo Feng, parang Zhang Ze Hu dan senapan mesin Li Xiao mulai melayang. Senapan mesinnya bahkan menyeret rantai peluru yang sangat panjang.

Senapan mesin itu melayang di depan Luo Feng, begitu pula parangnya.

"RAUNGAN~~" monster-monster itu, bagaikan air bah, bergegas menuju lantai enam. Mereka semua menuju lorong saat mereka dengan ganas menyerang Luo Feng.

"Datanglah padaku!"

Luo Feng menyeringai dan cahaya kegilaan muncul di matanya. Kekuatan spiritualnya menarik pelatuk, dan laras panjang dari senapan mesin mulai menderu sambil terus-menerus menembakkan peluru satu per satu. Kekuatan dari setiap serangan babi hutan tidak masuk akal, meskipun peluru terus-menerus ditembakkan ke arah gerombolan babi bertanduk, mereka tidak dapat dihentikan!

Puchi! Puchi!

Parang yang melayang mulai menari-nari, mengenai tenggorokan babi bertanduk satu per satu. Tubuh-tubuh babi yang kehilangan kendali mulai menghantam dinding, "RAUNGAN~~" dinding itu mulai terbelah setelah mendapatkan hantaman beberapa kali. Dengan kekuatan senapan mesin dan parang itu, belasan babi hutan bertanduk terbunuh dalam sekejap. Lorong itu dipenuhi bangkai.

"RAUNGAN~~" suara raungan yang marah datang.

Seekor babi hutan bertanduk besar dengan bintik hitam dan bulu perak berkilau muncul.

Namun, parang dan senapan mesin sudah jatuh di samping dua bangkai di ruangan itu, dan Luo Feng sendiri telah melompat jauh keluar dari jendela utara!

Whoosh!

Luo Feng melompat menuruni jendela bagaikan kilat dan dengan kekuatan spiritual di kedua pelindung lengannya, menciptakan gaya angkat yang membuatnya melambat. Luo Feng dengan mudah mendarat di atas atap dari dua bangunan bertingkat, berlari menuju jalan setapak, dan dengan cepat menghilang.

…..

"RAUNGAN~~"

Gerombolan babi hutan bertanduk, yang kehilangan puluhan kawanannya, dengan ganas menyeruduk seisi toko minuman berusaha mencari petarung manusia sialan itu. Mereka tidak menemukan petarung manusia itu, tetapi mereka menemukan dua mayat petarung manusia yang masih segar. Babi-babi hutan bertanduk itu kemudian dengan ganas segera mengunyah daging dari mayat-mayat itu.

Bagi babi hutan bertanduk, daging manusia tentunya merupakan makanan yang lezat.

Bahkan beberapa babi hutan bertanduk memakan bangkai dari kawanannya yang sudah mati! Bagi monster yang hidup di lingkungan yang kejam seperti itu, mereka jarang bisa memakan manusia, jadi mereka kebanyakan memakan bangkai monster lainnya….. terutama untuk monster yang ganas, memakan bangkai dari spesies yang sama adalah hal yang sangat normal.

Entah itu mayat manusia atau bangkai babi hutan bertanduk, keduanya dengan cepat menjadi setumpuk tulang yang remuk.

Luo Feng menyelinap kembali ke tempat asalnya dan mengawasi diam-diam.

"Ketujuh anggota pasukan petir mungkin akan kembali dalam waktu dua jam". Luo Feng akhirnya melihat tujuh orang dalam pandangannya, "Ya begitulah, kamu dapat mendengar raungan monster di mana-mana di kota #003, dan pertarungan yang baru saja terjadi di toko minuman….. karena pasukan petir hanya beberapa mil jauhnya, akan aneh jika mereka tidak menyadarinya".

…..

Di depan toko minuman, ketujuh anggota pasukan petir yang penuh semangat itu tertawa saat mereka kembali.

"Pedang tuan muda sekarang sudah bagus, begitu tepat mengenai tenggorokan monster tingkat panglima, 'Serigala Cepat' itu" kapten dari pasukan harimau fang tersenyum bangga, namun dia tiba-tiba terdiam.

"Hm?"

Kapten pasukan harimau fang melihat ke dalam toko minuman, dan anggota pasukan petir lainnya juga melakukan hal yang sama.

"Aroma darah!" veteran tua bernama Liu langsung masuk ke dalam toko minuman, lalu diikuti anggota lainnya, "Aroma darah semakin menyengat".

"Pertarungan skala besar terjadi disini, satu atau dua ekor monster tidak akan menghasilkan aroma darah yang menyengat" kapten pasukan harimau fang mengerutkan dahi, dan pria paruh baya bermata satu di sampingnya segera menekan jam tangan komunikasi taktis dan berteriak: "Tiger, Xiao! Tiger, Xiao, kalian berdua cepatlah respon. Apa yang terjadi?"

Raut wajah keempat anggota pasukan harimau fang berubah.

"Kapten, mereka tidak menjawab" pria setengah baya bermata satu melihat ke arah kaptennya.

"Mungkin mereka tidak sadar kalau jam tangan mereka bergetar" kata si botak.

Para petarung itu sangat sensitif, bagaimana bisa mereka tidak sadar?

Kapten pasukan harimau fang berkata pelan: "Ayo kita lihat ke atas".

"Ayo, mari kita lihat" veteran tua bernama Liu juga memerintah. Segera, mereka semua tiba di tangga, tetapi setelah melihat bekas di tangga yang ada di depan mereka, raut wajah mereka langsung berubah. Jelas, tangga ini baru saja diinjak oleh monster dengan jumlah besar; beberapa bagian beton sudah terbelah.

"Semuanya hati-hatilah"

Ketujuh orang itu berjalan dengan hati-hati dan perlahan bergerak maju.

Walaupun mereka berjalan perlahan, mereka tiba di lantai enam dengan tidak terlalu lama.

"Hu!" ketujuh anggota pasukan petir menarik napas dalam. Seluruh lantai enam dari toko minuman jelas sangat berantakan. Dinding ruangan dari toko minuman itu hancur berkeping-keping, lantainya dipenuhi oleh bekas darah, dan terdapat banyak sekali tulang-belulang hancur berasal dari bangkai-bangkai, yang kebanyakan berasal dari bangkai monster.

Perasaan ketujuh anggota pasukan petir kecewa, mereka tahu…. bahwa Zhang Ze Hu dan Li Xiao tidak beruntung hari ini.

"Lihat, bahkan ada lubang bekas peluru di dinding"

"Ada beberapa selongsong peluru di lantai. Xiao kemungkinan menembakkan senapan mesinnya untuk mencoba menghentikan segerombolan monster. Sayangnya, mereka terlalu banyak".

Semuanya segera menemukan berbagai bekas.

Segera setelahnya, semua anggota melihat seragam tempur yang robek, parang yang sedikit rusak, senapan mesin yang benar-benar hancur, dan beberapa tulang-belulang manusia.

"Parangnya Tiger dan senapan Xiao"

"Dua seragam tempur ini….."

Seragam tempur itu sangat kuat. Walaupun seragam itu telah dikunyah oleh babi bertanduk dan sobek-sobek, seragam itu tetap dapat dikenali. Seragam itu merupakan seragam tempur Zhang Ze Hu dan Li Xiao.

"Bagaimana bisa ini terjadi?" si botak kejam berkata sambil menggertakkan giginya, "Tiger dan Xiao ada di ruangan mereka. Bagaimana bisa mereka begitu tidak beruntung bertemu segerombolan monster yang kelaparan?"

"Ayo, kita ke bawah!" veteran tua bernama Liu tiba-tiba memerintah.

"Ke bawah?" pria paruh baya bermata satu, si botak kejam, dan Dong terkejut, mereka pun sedikit marah.

Kapten pasukan harimau fang mengerutkan dahi sambil memerintah: "Baiklah, bereskan yang tersisa dari Tiger dan Xiao lalu turun ke bawah!". Karena kapten mereka yang memberi perintah, tentu saja mereka tidak berani menolak.

…..

Beberapa saat kemudian, ketujuh anggota pasukan petir berdiri di lobi lantai pertama toko minuman.

"Semua harus tahu" kapten pasukan harimau fang, 'Pan Ya', berkata pelan, "Dengan tingkat waspada Tiger dan Xiao, bahkan jika segerombolan monster masuk ke toko minuman, mereka seharusnya punya kesempatan melarikan diri lebih dari 50%! Kalau pun mereka tidak dapat melarikan diri, mereka seharusnya bisa menghubungi kita saat mereka dalam keadaan bahaya!"

Raut wajah anggota lainnya sedikit berubah dan menganggukkan kepala mereka.

"Tentu saja" veteran tua bernama Liu mengangguk lalu berkata, "Ini mencurigakan karena mereka tidak menghubungi kita sama sekali sebelum mereka mati. Jadi aku khawatir jika seseorang sengaja mengatur adegan ini dan meninggalkan alat pendengar di tempat kejadian. Itulah mengapa aku membawa kalian semua ke bawah untuk mendiskusikan tentang hal ini".

Anggota pasukan harimau fang lainnya menjadi lebih menghargai veteran tua Liu.

Untuk bisa menemukan inti masalah dan membuat keputusan dengan segera, veteran tua jelas lebih berpengalaman.

"Tadi salah satu kemungkinan, kemungkinan lainnya adalah….. ada monster tingkat pemimpin di gerombolan monster itu! begitu mereka menemukan jejak mereka berdua, monster itu diam-diam menyerang mereka. Monster dalam jumlah besar bergegas ke atas….. dalam keadaan mendesak, mereka berdua tidak memiliki kesempatan untuk menghubungi kita" veteran tua bernama Liu melanjutkan perkataannya.

Keempat anggota pasukan harimau fang saling bertukar pandang.

Pemuda berdarah campuran menunjukkan ekspresi khawatir, veteran tua bernama Liu pun tertawa sambil berkata pelan: "Jangan khawatir, tuan muda. Walaupun seseorang mengatur adegan ini, dia tentunya tidak mengincarmu. Petarung tingkat dewa perang tidak akan menggunakan siasat semacam itu dan petarung tingkat panglima perang tidak akan berani macam-macam denganmu".

"Senior Liu, mempertimbangkan keselamatan tuan muda, kita harus kembali ke kota pusat" kata kapten pasukan harimau fang, 'Pan Ya'.