"Dimana sih orangnya. Nggak tahu apa hari sudah semakin gelap aja."karena lama menunggu jadi dia memutuska untuk menunggu orangnya sambil duduk di pinggir jalan.
Tidak terasa Bela kini sudah duduk disana sendirian hampir 1 jam. Sinar matahari juga sudah tidak nampak lagi. Kini hawa dingin juga mulai merasuki tubuhnya.
Suasana terlihat semakin mencekam. Ingin rasanya dia pulang. Tapi tidak mungkin juga dia membiarkan amplop yang berisi beasiswanya kuliah itu hilang. Apalagi dia ingin memberitahu bibi dan adiknya mengenai surat beasiswa tersebut.
"Mending aku telepon aja dia."Bela langsung merogoh sakunya dan mengeluarkan handponenya untuk menghubungi orang misterius tadi.
Bela merasa aneh ketika menelepon orang misterius tersebut. Dimana teleponnya itu tidak diangkat alias ditolak.
"Gimana sih orang ini. Ngajakin ketemuan disini. Tapi malah nggak datang-datang. Apa dia mau ngerjain aku."tidak terasa mata Bela tiba-tiba berkaca-kaca sendiri.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者