Sudah beberapa tahun ini pelayan baru itu mengisi rumah besar ku. Setiap hari aku melihat sosok vampir berambut merah terikat. Dan kedua mata merah nya yang selalu tampak datar menatap sekitar.
Tidak seperti perempuan lainnya, dia sangat dingin dan seolah memasang jarak agar tidak mendekat.
Kedua matanya selalu memandang datar tanpa reaksi yang berlebihan, dia juga merupakan pelayan yang sangat bertanggung jawab.
_
_
_
Hari ini aku memandangi nya lagi, dia sedang asyik mengerjakan tugas yang kuberikan tidak lama.
Kutatap pelayan itu yang ternyata sangat menawan dari kelihatannya. Sejak pertama kali aku menangkap wanita ini.
Dia tampak bengis , tidak bisa didekati dan merupakan wanita liar.
Jauh didalam mantel hitam yang membaluti tubuhnya terdapat sebuah wajah yang sangat cantik, rambutnya yang berkibar mengikuti alunan angin.
Srek, dia berbalik. Dengan kedua mata besar yang menatap sinis.
"Maaf, jangan melihat saya seperti itu terus" serunya.
Ah.. sebenernya apa yang aku lakukan, aku seperti nya tidak sopan memperhatikan seorang wanita.
"Ah maaf," seruku mengalihkan pandangan ke arah layar komputer.
_
_
_
Menurut jadwal, kami akan berkunjung ke sebuah tempat yang akan di jadikan tempat baru perternakkan manusia.
Aku kembali memandangnya. Entah kenapa akhir akhir ini mataku sering memandangnya.
Sebuah perasaan baru yang tidak kukenali, perasaan yang membuat ku nyaman saat melihat nya.
"Bem sama sudah sampai" serunya, aku mengalihkan pandangan dan bergerak turun dari kereta pribadi.
Kereta yang berwarna coklat yang terbuat dari kualitas kayu terbaik. Aku melihat pelayan satu satunya sedang dengan santai berjalan di belakang ku.
Ia hanya fokus pada bagian depan , tanpa sekalipun memandangku. Dia benar benar wanita yang aneh, atau juga merupakan wanita yang ... sedikit..
menarik..
_
_
Kami menyelusuri lorong hutan yang terasa sangat panjang. Dengan banyak pohon rimbun menghalau sinar mentari.
Aku menatap ke arahnya, tampak sosok wanita yang menatap ke sekeliling. Ia terkadang berhenti untuk menikmati sekitar.
Aku berhenti, dan pelayan itu kembali menatapku dengan tatapan sinis.
"Kenapa berhenti, jangan memandangiku" serunya dengan nada sinis. Ia menatapku dengan kedua mata selalu menekuk.
wanita ini benar benar unik, aku tidak pernah tau apa yang ada dipikirannya,
Aku berhenti, lalu dengan santai berjalan menuju sebuah pohon besar yang memiliki bunga pink kecil menawan.
Srek..., aku duduk dan menyandarkan kepalaku di pohon nya , rasanya sangat nyaman dengan daun daun yang menambah kesejukan.
Tak
Tak
pelayan itu datang, wanita itu tampak lebih tinggi ketika aku melihat dari sini.
Wanita vampir itu menatapku dengan tatapan sinis, ia benar benar tidak menyukai ku.
"Apa yang anda lakukan Bem sama?" tanyanya tanpa bergerak. Ia bersikap sesopan mungkin dengan merendahkan nada suaranya.
"Anginnya sangat sejuk, tidakkah kau merasakannya?" tanyaku menutup mata seolah menikmati.
Tampak wajahnya sedikit berubah,.. Tatapan yang tidak pernah kulihat.
_
_
_
Srek..
Dia duduk di sampingku, tentu saja dengan jarak. Dia berada di balik pohon. Aku bisa merasakan badannya menyentuh bagian pohon itu.
Deg
Deg
"Bem sama, apa..aku benar benar boleh seperti ini?, bisa jadi kau akan diserang disini, aku harus tetap melindungi mu sebagai pelayan" serunya panjang lebar.
"Aku adalah tuanmu, kau tidak usah khawatir"
Aku mengeser badanku hingga semakin duduk disana. Dan kepalaku sedikit berbalik menatap ke arah pelayan yang ada di sana.
Srek..
Sebuah bunga sakura mendarat di kepalanya, aku meraih bunga itu, dan mencium aroma manis khas dari badannya.
Srek.., dia berbalik dengan kedua mata yang tidak lagi menatap sinis. Ia menatapku dengan tatapan sendu yang tidak kuketahui.
Tatapan pasrah yang tidak pernah diperlihatkan,
Deg
Deg
jantungku seakan berpacu, padahal selama ini aku tidak pernah merasakan apapun. Aku tidak pernah merasa perasaan apapun yang membuatku melakukan sesuatu.
_
_
_
Pelayan..., kau sebenernya siapa?
_
_
_
Kenapa kau... sangat menawan?
_
_
_