mengundang kekaguman dan desakan hebat ini adalah pertama kalinya mereka menemukan lawan seimbang untuk Kim Teahyung.
Vicloss adalah id name dari Verellya sedangkan The victory ky adalah id Kim Teahyung keduanya saling bertarung dalam diam hingga waktu berlalu sangat cepat, Kim Teahyung berdiri dan berseru.
"kalah" tunjuk tepat diwajah Verellya "kau kalah".
Verellya tersenyum ia menunduk "mari pertandingan sekali lagi".
kilatan benci terlihat dimata Kim Teahyung, ia sangat muak sekarang dan orang didepannya sangat tidak penting baginya. "Kau masih menantang ku? baiklah, setelah kemejamu terlepas".
Verellya hanya menunduk dan mulai membuka kencing kemejanya satu persatu "ini masih awal permainan liat apa yang akan aku lakukan".
Kim Teahyung, vicken dan yang lainya menunggu dengan senyum jijik, ini adalah awal dari kehancurannya, setelah satu pertandingan lagi gadis itu akan benar-benar budak di universitas terutama budak Kim Teahyung.
Kemeja itu terlepas dari tubuhnya kulit halus menyambut permukaan gerakan halus menarik wiq yang ia pakai meluncurkan rambut panjang lembut tergerai sepinggang, bibir tipis dengan rona merah jambu alami terlihat sangat menggoda, saat Verellya membuka kacamata yang dikenakan tampak bulu mata lentik terlihat tebal dan subur, binar matanya seakan bersinar seperti bintang-bintang di angkasa.
"Shitt, apa semua ini nyata" seru Kim Teahyung memecahkan keheningan " apa dia benar-benar pendatang baru jurusan kita".
"aku tidak sedang bermimpi kan?" kini vicken terkagum pada pandangan lurus.
"bukankah itu sangat menarik" salah satu dari mereka yang kagum dengan wanita polos itu.
"Dia sengaja menyembunyikan kecantikan dalam dirinya karena dia tidak ingin semua melihatnya" ucap mereka lagi hingga terdengar heboh dalam ruangan.
"bagaimana dengan pertandingan kedua?" tanya Verellya halus, suaranya begitu merdu namun tetap tenang.
"Ten-tentu, kita akan bertanding sekali lagi" jawab Kim Teahyung gugup serta mengatur detak jantungnya. "setengah jam" sambung kim Teahyung ragu, apakah aku terlalu kejam pada gadis yang memikat ini.
"terlalu lama" jawab Verellya "ayo mulai"
"Eh, okey".
suasana kembali mencekam dengan suara keyboard saling mengetuk kecepatan mereka setara, jari-jari itu berpindah sangat cepat seiring angka yang terus muncul dan berganti.
Ding
Satu pertahanan Kim Teahyung sudah dibobol hanya dalam waktu kurang dari satu menit. hal itu menciptakan jantung hampir copot.
Ding
nada kedua terdengar, keamanan Kim Teahyung kembali terbobol dalam waktu kurang dari tiga menit, bahkan kim Teahyung kesulitan membalas dan melindungi privasinya.
Ding
keamanan terakhir jebol hanya dalam lima menit Kim Teahyung membelalakkan matanya saat melihat layar monitornya mati lalu menampilkan layar biru. laptopnya benar-benar di retes dalam waktu kurang dari sepuluh menit dan itu gadis biasa yang melakukannya.
"selesai, kurang dari sepuluh menit" seru Verellya sambil berdiri dan menaikkan sudut bibirnya, ia terlihat puas dengan hasil yang dicapai.
Diawal pertandingan ia mempelajari semua ketertinggalannya pada teknologi baru dan pertandingan kedua sebuah arus yang dapat ia ikuti dengan cepat.
Vicken menatap Verellya "moster macam apa dia? dia baru saja menjelma bunga lalu sekarang meretes komputer mu dalam waktu singkat benar-benar tak bisa dipercaya".
"aku kalah dalam waktu kurang sepuluh menit" Kim Teahyung hanya menatap Verellya lalu dia melanjutkan kata-katanya "orang yang aku sepelekan tidak sebanding yang aku pikirkan".
"berikan aku laptop mu dan juga smartphone mu" kata-katanya menyadarkan mereka lalu Kim Teahyung memberikan laptop dan juga smartphone itu kepadanya.
Verellya hanya tersenyum dan langsung dibawa olehnya.
"Alvero" panggil Verellya setengah berteriak.
banyak desah desuh dari mereka yang melihat kedekatannya dengan Alvero yang membuat mereka iri memandangnya.
"hadiah untukmu dan milikmu aku menempati janji bukan?" Verellya memberikan laptop itu kepada Alvero. Alvero hanya diam dan menarik lengan Verellya keluar.
setibanya ditempat sepi Alvero melepaskan genggamannya dia menatap Verellya sangat dalam lalu dia mengangkat suara.
"Apa yang kamu lakukan, hampir semua melihat tubuhmu" Alvero sangat marah walau masih pertama ketemu dia tak ingin ada sesuatu yang terjadi pada gadis itu.
"Aku tidak apa-apa bukankah hal biasa mereka melihat sebagian tubuh wanita?".
"kau melakukan hal diluar dugaan" balas Alvero.
"aku tau, bukankah kamu senang melihat ku menang?".
"Uhhk aku sangat senang, selamat atas kemenangan mu" Alvero mengusap lembut rambut Verellya walau cuma beberapa jam melihatnya dia terasa nyaman di dekat wanita itu.
"sekarang kamu pilih yang mana, aku akan memberikannya padamu". tanya Verellya
"kamu yang menang dan hadiah juga kamu yang berhak, aku tidak membutuhkan itu semua".
"jadi kamu menolak hadiah ku".
"tidak, bukan begitu sebagai gantinya kita makan-makan, aku lebih suka makan gratisan dari pada mendapatkan barang bekas".
"baiklah, awas saja nanti minjam".
"hahah, ayo". ***
Saat pertandingan meretas itu selesai, hari telah menjelang sore Verellya menghasilkan seluruh waktu yang tersisa dengan menjelajahi dunia melalui laptop Kim Teahyung yang ia dapatkan.
matanya fokus dengan monitornya yang meretas semua iklan yang ada di dunia teknologi satu persatu hadiah masuk dalam akunya dengan lihai jari-jarinya tidak meninggal berkas yang tersisa mulai dari hadiah tertinggi hingga terendah.
Verellya tidak meninggalkan jejak. tentu, mereka hanya tau id nya tanpa bisa meraih informasi pribadinya. lihai jari Verellya sangat cepat, secepat tangannya menekan tombol enter dan....
Ding
Semua orang tertekun mendengar suara keamanan yang telah dibobol bahkan mungkin jebol dengan data-datanya.
"sedang apa?" tanya Alvero.
"aku hanya bermain di dunia teknologi".
matanya sama sekali tak menoleh pada titik lainnya meski kelasnya begitu ramai layaknya pasar karena banyaknya pria yang ingin mengenalnya.
didalam kelas satu pun tidak ada yang keluar, ini merupakan hal yang diluar dugaan untuk mereka yang dapat melihat pemandangan yang indah serta unik dari dekat. diam-diam Kim Teahyung dan enam temannya yang lain mengamati tanpa kata, lalu beralih pada luar ruangan yang telah ramai.
bukankah ini menyebalkan? kenapa mereka ada disini, aku sangat sadar dari daya tariknya tapi bukankah berarti aku menanggung tatapan semua orang, okey! sejak kapan wanita itu mahir dalam laptop? siapa sebenarnya wanita itu.
itu adalah suara Kim Teahyung dan enam lainya yang mengeluh.
Verellya menoleh heran dengan satu rungannya keningnya mengeruk pada kondisi serta reaksi orang yang memandangnya dan keramaian diluar juga sama rata. tatapannya tak mengerti seakan bertanyak kenapa dengan tatapan mereka? apa ada yang aneh dariku?.
okey mungkin belum disadari tapi dia tetap santai menoleh mereka semua dengan wajah dinginnya. Alvero tidak kalah terkejut dengan tatap para lainnya 'kenapa mereka menatap Verellya segitunya' guman Alvero heran dan dia kembali dengan laptopnya.
"Al ini jam barapa?".
"jam lima sore, kamu mau pulang?"
"bukan, mereka sepertinya memperhatikan aku sejak tadi".
"benar, mereka sangat tertarik denganmu".
"Al...."
neo jasin-eul mid eo💜