webnovel

Permintaan Menikah

Di saat setelah Oma dan juga Angel selesai makan malam kini mereka sedang duduk di ruang keluarga karena Oma meminta Angel terlebih dahulu menemaninya.

"Angel, ada satu hal yang harus kamu tahu dan ada satu permintaan Yang Oma rasa Kamu pasti bisa menerimanya dan juga menjalaninya." ucap oma sambil menatap berita manis di hadapannya ini.

Angel yang Mendengar hal itu, tentu saja langsung mengurutkan keningnya, karena memang ia belum paham dengan apa yang dimaksud oleh Oma.

"Permintaan Apa itu Oma?" Angel menatap Oma dengan tetapan tubuh dan juga sangat lembut.

Oma tersenyum dan menggenggam tangan Angel serta mengelusnya

"Menikahlah dengan cucu Oma, karena Oma yakin, kamu adalah wanita yang pasti dan juga tepat untuk menjadi pendamping cucu Oma!" Oma mengatakan itu tanpa adanya hambatan.

Tentu saja, Angel yang mendengar permintaan Yang tidak masuk akal itu menjadi syok.

"Tidak, maaf Oma, tapi Angel tidak bisa Oma, Angel tidak bisa menikah dengan cucuk oma, karena status kita berbeda, dan juga, Angel belum siap untuk menikah." Angel mengatakan itu dengan suara lirih.

Oma tau, jika Angel akan menolak permintaannya, karena ia sadar jika permintaan itu bukan lah permintaan biasa. Tapi sebisa mungkin, Oma akan berusaha untuk membujuk Angel agar Angel mau.

"Oma mohon Angel, hanya itu keinginan Oma, sebelum oma meninggal, apakah kamu tega melihat Oma meninggal dengan kesedihan, Oma sangat berharap kamu bisa menjaga cucu Oma, karena kamu adalah orang yang tepat!"

Angel langsung membulatkan matanya sambil menggelengkan kepalanya.

Karena Angel tidak suka, saat mendengar ucapan uang kuat dari mulut Oma.

"Tidak, jangan bicara seperti itu, Oma jangan pernah meninggalkan Aku, Oma jangan suka bicara sembarangan!" Angel memegang tangan Oma dengan erat.

"Lalu, bagaimana lagi Angel, maut dan rejeki serta jodoh, tidak ada yang tau, lalu Oma harus bagaimana, Oma hanya bisa merencanakan saja, dan yang berkehendak adalah tuhan, Oma hanya ingin melihat kamu bahagia dan hidup tenang sayang, oma takut jika nanti setelah Oma meninggal, kamu akan kembali hidup susah, Oma tidak mau itu terjadi, jadi Oma mohon, menikah lah dengan cucu Oma!" Lagi-lagi Oma meminta Angel untuk menikah dengan Cucunya.

Angel terdiam dan ia memikirkan permintaan dari Oma. Sungguh berat untuk menerima permintaan itu, karena sejak awal, Angel tidak bermaksud untuk apapun, ia tulus membantu Oma.

"Tapi, Angel tidak pantas untuk bertanding dengan cucu Oma, dan lagi pula, pasti cucu Oma sudah memiliki pendamping hidupnya sendiri." Angel mencoba memberikan pengertian kepada Oma. Ia tidak mau menyakiti perasaan Oma.

"Baiklah, jika kamu memang tidak mau menjadi istri dari cucu Oma," oma langsung bangkit dari duduknya. Ia terlihat sangat kecewa, karena telah gagal meminta Angel sebagai cucu menantunya.

Angel uang minat, Oma bangkit, tentu saja langsung ikut bangkit.

"Oma mau ke mana?" Angel bertanya di saat Oma melangkahkan kakinya.

"Oma mau ke kamar, Oma lelah." Oma menjawab dengan suara datar.

Di sana lah, Angel merasa serba salah.

"Baiklah, Angel akan menerima permintaan Oma, Angel bersedia menikah dengan cucu Oma!" Angel menggigit Bibir bawahnya, karena ia terpaksa mengatakan itu, ia takut jika Oma akan marah dan akan jatuh sakit, akibat memikirkan penolakan yang ia lakukan.

Oma yang mendengar hal itu, tentunya langsung membalikan tubuhnya.

"Apakah yang Oma dengar itu adalah benar?'' Oma tersenyum dan berjalan mendekati Angel kembali.

Angel menganggukkan kepalanya

"Baiklah, saat ini, kamu kembali ke kamar kamu, nanti saat cucu Oma sudah kembali, Oma akan menyuruhnya datang menemui kamu di kamar kamu." Oma mengelus rambut Angel.

Angel hanya bisa pasrah dan menganggukkan kepadanya saja.

Setelah itu, ia kembali ke kamarnya yang terletak di lantai dua.

Di saat ia melihat pintu kamar yang ada di sebelah pintu kamarnya, Angel berbicara sendiri sambil menatap pintu itu.

"Semoga kamu tidak mau menerima permintaan Oma!" Setelah mengatakan itu, Angel langsung masuk kedalam kamarnya.

Dan di bawah, ternyata Rendi sudah tiba dari luar. Ia masuk dengan wajah masam, karena ia sesungguhnya sudah merasa malas untuk pulang. Karena ia tau, jika nanti Oma akan memintanya untuk bertemu dengan wanita yang di bawa oleh Omanya masuk rumah itu.

Dan benar saja, ternyata, Oma belum kembali ke kamarnya, karena ia sengaja untuk menunggu cucu satu satunya itu untuk di ajak bicara.

"Kamu habis dari mana, kenapa malah melewatkan jam makan malam Rendy?" Ujar Oma yang ada di ruang keluarga.

Rendi ya g mendengar suara Oma nya, tentu langsung berhenti berjalan.

"Kenapa Oma, bukanya setiap hari juga, aku selalu pulang malam, lalu kenapa Oma baru bertanya?" Rendy menyisir rambutnya.

"Ada hal yang harus kamu ketahui Rendi!" Ujar Oma sambil duduk kembali.

Rendi yang paham dengan maksud Oma, untuk memintanya duduk di sana, tentu saja Rendi langsung duduk dan berhadapan dengan Oma

"Ada apa Oma, ini sudah malam, kenapa Oma belum tidur?" Rendi menyenderkan tubuhnya di badan sofa.

Oma tersenyum melihat tingkah anak nya itu.

"Oma ingin kamu menemui Angel!"

Tentu saja Rendi langsung mengerutkan keningnya.

"Untuk apa Oma?"

"Oma ingin kamu saling mengenal dengan dia, karena Oma ingin kamu menikah dengan Angel!'' Rendi yang mendengar permintaan Oma, tentu saja langsung menegakkan tubuhnya.

"Apa? Oma jangan bercanda ya Oma!" Rendi menatap Oma nya dengan tatapan tak percaya.

"Oma serius Rendi, Oma mau kami menikah dengan dia, san menjaga dia, karena dia sudah tidak memiliki siapapun di sini, dan Oma hanya punya kamu, dan hanya kamu yang Oma percaya untuk menjaga dia."

"Gak bisa Oma, aku tidak mau, Oma ini kenapa sih, aku tuh udah punya pilihan sendiri, dan aku tidak mau jika harus menikah dengan gadis itu!" Rendi hendak bangkit.

"Silahkan kamu pergi, jika memang kamu tidak mau menikah dengan Angel, Oma akan menyerahkan semua harta Oma kepada Angel, dan Oma tidak akan membiarkan kamu menerima sepeserpun kekayaan uang Oma punya, dan silahkan kamu pergi dari sini!" Oma berucap dengan nada tegas.

Dan tentu saja, Rendi yang mendengar itu langsung menghentikan langkahnya.

"Ah, gila!" Rendi langsung pergi dari sana.

Namun, Oma berucap lagi.

"Temui dia, dia tidur di sebelah kamar kamu, Oma harap kamu bisa mengikuti keinginan Oma!" Ujar Oma dan setelah itu sudah tidak terdengar apapun lagi.

Rendi melangkah kan kakinya dengan menghentakan kakinya dengan keras.

Ia merasa marah dan juga kecewa, ja merasa sangat kesal saat itu.

Apalagi di saat sudah riba di lantai atas. Saat ia menatap pintu kamar yang ada di sebelah kamar nya.