Prolog

Namaku Minjung Aku menjalin hubungan dengan kekasih ku namanya Mark Tuan Kami menjalin nya selama 4 tahun ketika kami telah mempersiapkan semua nya tinggal menunggu beberapa minggu acara pernikahan kami dilaksanakan terjadi sesuatu pada kekasih ku.

Dia mengalami kecelakaan dan meninggal dan aku, aku hanya bisa merasakan kegelapan mendekatiku aku mencoba ikhlas namun aku tidak bisa meskipun kejadian itu terlewat begitu lama aku masih saja menangis ketika mengingat nya, aku merindukan nya, merindukan kehangatan nya , merindukan kasih sayang nya, aku sangat-sangat merindukan nya.

Aku masih belum bisa membuka hatiku untuk yang lain hingga pada akhirnya aku melakukan hal bodoh yang mungkin dia benci, aku mencoba bunuh diri melompat dari jembatan, namun siapa sangka aku selamat dan aku gagal bunuh diri karena seorang lelaki memelukku dari belakang.

"Apa yang ingin kau lakukan noona , jika ada masalah bukan seperti ini penyelesaian nya, kamu bisa menceritakan pada orang terdekat mu atau temanmu," ucap nya

Aku hanya menangis mendengar perkataan nya aku tidak bisa berfikir apapun, aku memeluknya cukup erat karena aku fikir pelukan itu adalah darinya namun ketika aku sadar itu bukan dia aku sangat-sangat membenci hidupku.

"Maafkan aku tuan aku tidak bermaksud memelukmu.. aku hanya.. aku hanya..," ucap ku

Belum selesai aku berbicara dia memotong pembicaraan ku.

"Tidak apa aku mengerti peluklah jika itu membuat perasaan mu melega," ucapnya

Pertemuan singkat dan konyol itu adalah awal kisah ku dengan nya...