webnovel

BERKELAHI

Sampailah galang dan team nya di lapangan basket tempat biasa dia latihan.

Namun di lapangan tersebut, terlihat ada orang yang kemungkinan sedang latihan juga.

Karna mereka tidak ingin mencari masalah, lebih baik mereka tunggu aja sampai orang itu selesai.

Akan tetapi sudah hampir satu jam setengah mereka menunggu, orang itu tidak selesai-selesai juga.

Akhirnya dimas memberanikan diri untuk bilang berenti, karna dia pun ingin main juga.

"Bang, misi bang" Ucap dimas pada salah satu orang itu.

"Kenapa" Jawab ketus.

"Gantian dong" Saut dimas.

"Hah,gantian lu pikir ini lapangan tempat sewaaan"Ucap orang itu, sambil menaikan satu alisnya.

" Gwa sama temen-temen gwa juga mau main"jawab dimas yang mulai kesel.

"Cari lah dimana ke, lapangan di tempat sewa gitu, tampang doang pada bersuit tapi...Cuih" Saut orang itu membuang ludah seperti meledek dimas.

Kemudian orang itu pun membelakangi dimas dan melangkah ke tengah lapang untuk melanjutkan, permainanya.

Teman-teman dimas yang melihat perdebatan itu hanya, melihat dari jarak jauh.

Sebelum orang itu melangkah menjauh dari dimas, lalu dimas pun mendekat dan menarik baju orang itu.

Kemudian di tonjok lah orang itu, seraya mengucapka.

"maksud lu apa ngomong bgtu hah" Teriak dimas dengan amarahnya, orang yang di tonjok pun sontak memegang pipinya karna kesakitan.

Team dimas dan temen yang di tonjok dimas sontak, melihat ke arah mereka berdua, sebab teriakan dimas, mengundang telinga mereka.

"Cuh.. Baperan banget anjir nih orang" Gumam orang itu sambil memegang pipinya.

Awalnya tidak ada pergerakan apapun pada dimas dan orang itu, namun teman orang itu, telah mengomporinya, orang itu pun nerima ucapan sang teman-teman nya, terjadilah perkelahian antara dimas dan orang itu.

"Bangsa* lu" Ucap orang itu, melayangkan genggamanya ke pipi dimas, dimas sontak kaget, yang secara tiba-tiba di tonjok olehnya nya.

Dimas yang tidak Terima di tonjok balik, ia pun melakukan tonjok balik, namun tonjokan dimas di tepis, oleh orang itu.

Bagaimana tidak orang yang di lawan dimas bukan sembarang orang biasa.

Akhirnya mereka berdua baku hantem,hingga mengundang temen orang itu, terik-teriak seraya mendukung lawan dimas.

Namun beda dengan temannya dimas, bukannya di pisahkan malah hanya di tonton aja.

Ketika temen dimas hendak berlari ke arah lapangan untuk melerai dimas, namun di hadang oleh galang.

"Mau kemana lu" Tanya galang menghadang temenya yang ingin mengakhiri pertengkaran dimas.

"Mau misahin dimas ama tu bocah" Jawab temenya.

"Udah biarin aja"

Mendengar perkataan galang, Dirga hanya berdiri diam seraya memikirkan segitu tega kah galang, liat temennya lagi berantem malah di diemin.

Namun apa yang di pikirkan Dirga salah, setelah galang menghentikan Dirga, galang pun membalikan badanya dan melangkah untuk ke lapangan.

"Buset dah tuh bocah, gak tau lagi gwa sama pikiran dia" Ucap Dirga melihat galang yang sudah menjauh dari temen-temen nya.

"Tau ahh, gwa jga pusing ga" Saut hendri. Salah satu temen team nya juga.

Sampailah galang di lapangan, namun yang di lakukan galang hanya terus melangkah melewati kedua orang itu yang sedang berkelahi, sambil melirik dimas, begitu pun musuhnya dimas beserta temen-temen nya galang dan temen musuhnya dimas tercengang melihat kelakuan galang.

Bugggg, suara pukulan melayang.

Itulah suara pukulan galang terhadap, musuh Dimas, serentak mereka semua kaget, tidak biasanya galang melakukan kekerasan sampai lawanya jatuh.

"Buset, khodam nya keluar ga" Saut hendri pada Dirga.

"Njir boleh juga nih bocah " Gumam alex ( nama musuh dimas). Yang sedang tatapan sama galang.

Alex yang tidak Terima di pukul oleh galang, alex pun bangkit menatap galang dengan penuh amarah.

Namun beda dengan galang yang hanya tersenyum sini dan menaikan alis nya satu.

"Cuih dasar pengecut mainya dari belakang" Ucap alex.

"Ohh maunya dari depan" Jawab galang, seraya sedang menantang alex.

Alex yang tidak memperdulikan galang, Alex pun melangkah menjauh dan langsung mengambil tasnya kemudian menaiki motornya, yang di ikuti oleh temen-temen nya.

Galang yang melihat Alex sudah tidak keliatan batang hidungnya, Alex pun mengajak dan merangkul dimas menuju tempat temen-temen nya.

"Mantap lu lang, bikin orang itu kena mental" Puji dimas pada galang.

Namun galang tidak menjawab ucapan dimas, hanya saja terus merangkul dimas menuju tempat temenya.

Sampainya galang dan dimas di tempat temenya.

Temen yang lain menyambut dengan ucapan pujian terhadap galang

Lalu tidak banyak bicara, galang langsung mengajak temen-temen nya pulang.

Mereka pun menaiki motor nya masing-masing dan menancapkan gas.

***

Sampailah galang di rumah, yang sudah di lalui oleh temen-temen nya.

"Loh tumben kamu pulangnya cepet dek" Tanya sang kaka.

Lagi-lagi galang tidak menghiraukan ucapan orang lain.

Begitu lah sikap Dirga di balik diemnya, ada rasa dendam, apabila ada orang lain yang mengusik keluarga nya maupun temenya.

Masalah adeknya di palak ajah belum selesai, di tambah masalah satu, temenya di buat babak belur.

Galang pun melangkahkan kakinya ke dalam kamar

"Kak, bang galang kenapa" Tanya Gita pada sang kaka, yang sedang duduk bersama nya.

"Gak tau, biarin aja" Jawab sang kaka.

"Oh iya kak, aku mau cerita boleh gak" Ucap Gita.

"Boleh kok" Jawab sang kaka yang melihat menatap Gita serius.

"Biasa aja kali kak hihi, sampe segitunya liatin Gita.

" Yudh cepet cerita "perintah sang kaka.

Gita pun menceritakan masalahnya yang di palak sama orang, yang Gita duga mungkin sepantaran sama abangnya.

Sang kaka pun penuh serius jelas di wajah sang kaka yang mendengarkanya.

"Terus tanggapan bang gilang gimana" Tanya sang kaka, yang tahu gita sudah mengadu kepada abangnya.

"Gak tau kak, waktu aku cerita ke bang galang masalah ku, bang galang hanya diam, gak ngomong apa-apa" Jawab Gita menjelaskan.

"Yudh besok berangkat ke sekolahnya bareng kaka ajah, barang kali kaka kenal sama orangnya.

Obrolan mereka pun terdengar oleh galang yang keluar dari kamar.

"Udah biar gwa aja kak, kaka di rumah aja" Saut galang.

Sontak mereka pun kaget secara tiba-tiba yang mendengar ucapan galang telah keluar dari kamar.

"Udah gak apa-apa biar kaka tau juga siapa orangnya itu" Saut sang kaka.

" Gwa dah tau orangnya , biar gwa aja" Jawab galang kembali, kemudian galang pun melangkan kakinya menuju tempat dapur.

Sang kaka yang tahu akan kegoisan galang penuh dengan keseriusan, sang kaka hanya manut di buat olehnya.

Tapi kenyataan nya galang hanya berpura-pura sudah mengetahui siapa pelaku orang yang malakin adeknya, padahal dirinya pun belum mengatuhi orangnya.

***

Malam pun tiba, handphone milik galang pun berbunyi adanya tanda notif pesan masuk.

Galang yang sedang rebahan, sontak galang pun mengambil handphone nya yang berada di meja belajar nya.

Isi pesan dari orang misterius.

"Gwa udah tahu siapa pelaku yang malakin adek lu" Pesan dari misterius.

"Siapa" Jawab galang.

Kemudian orang misterius itu, menyebut siapa nama orang yang malakin adek nya.

Setelah galang mengetahui siapa pelaku nya, galang pun langsung mematikan handphone miliknya.

Galang yang tidak ambil pusing, karna waktu sudah mulai larut malem, galang pun memeramkan matanya untuk tidur.