webnovel

Bad girl or Good girl

Cerita sederhana dari 2 anak perempuan yang kehidupannya sangat bertolak belakang. Yang berjilbab, berpenampilan good dengan baju muslim modern tapi berlogat lu-gue dan terkesan urakan. Sedangkan yang satunya berpenampilan bad dengan celana sobek-sobek dan baju tipis dengan rambut pirang. Tapi berlogat aku-kamu yang lebih terkesan lembut. Bagaimana kalau hidup mereka di.. tukar? Anak pesantren jadi anak holkay. Anak holkay jadi anak pesantren. Good girl menjadi bad girl. Bad girl menjadi good girl.

cheeszyFloat · 青春言情
分數不夠
4 Chs

meet

"ADUHH... AWW SAKIIT!!!! "

"HUEE SAKIT BANGET GILAK! "

"TANGAN GUE, KAKI GUE HUEE! "

"HIKSS, SAKIT BA.. "

"berisik oy, buka dulu tuh mata! aku yang kecelakaan kok malah kamu yang teriak. Berisik tau!"

"Ahh masa? Trus kok lu biasa aja??!! Itu mobil elu? HAH ferarri lho! Aduhh kenapa bisa nyusruk gitu mobil lu? "

Benar,mobilnya ferarri yang dikendarai nya jatuh ke jurang yang kebetulan ada di sebelah kanan.

Sayang banget kan? *ehh

"Iya.. tadi aku mau nabrak kamu, akhirnya aku banting setir ke kanan tau-taunya ada jurang. Yaudah aku lompat. "

"Lu cerita abis kecelakaan kayak baca teks pidato tau gak! Flat abiss.. gak sayang apa mobil nya?! "

Perempuan berjilbab ini berceloteh panjang lebar pada seorang yang baru ditemuinya ini. Sampai mereka duduk di sebuah cafe dekat persimpangan jalan yang ramai akan kecelakaan tadi.

"Udah gampang itu mah. Oiya btw kita ngobrol panjang-lebar gini belom kenalan. Halo namaku Deanada Lathief salam kenal."

"O-ke salam kenal juga, nama gue Qeila Zhakira. Lu bisa panggil gue Qila. "

Selagi mereka berjabat tangan mata mereka saling bertatap.

1...

2...

3...

"HEEEHH??!! " teriak mereka bersamaan

"Lhaa kok?! Lu kok??"

"Kamu?? Kamu?! Gak mungkin! "

Mereka berteriak terbata-bata membuat perhatian orang-orang teralihkan ke arah 2 perempuan ini.

"Sttt kamu berisik bangett! Kita jadi diliatin kan.. "

"Lu yang berisik! Lagian muka lu kok potocopy'an gue gitu sihh?!! "

"Yee... Ada juga kamu yang potocopy wajahku. "

"Lu! "

"Kamu! "

"Lu! "

"Kamu! "

"Lu! "

"Oke lupain! Mungkin Tuhan emang nyiptain kita bareng-bareng. Jadi Qila kamu mau ke mana bawa-bawa koper gini? "

Qila mendengus namun tetap menjawab "Gue lagi bingung banget mau ke mana. Ceritanya panjang. Lu bisa cariin gue tempat tinggal sementara gak? Dea..? "

"Panggil Nada aja. Kebetulan aku ada apartement deket sini dan aku mau kesana. Kamu mau ikut? "

"Alhamdullilah.. Jadi gue boleh nginep di tempat lu? Kyaa... Makasih bangett ya Nada. "

"Sama-sama. Jadi kita naik bus aja ya ke sana. "

"Okee!! "

2 perempuan ini berlalu menuju ke halte bus. Di sepanjang perjalan menuju apartement rata-rata seluruh mata mengarah pada mereka. Bagaimana tidak! bagi yang melihat mereka memang aneh bahkan sangat aneh. Bayangkan saja dua perempuan ini naik bus sambil bercerita panjang lebar dengan suara toa di bis yang sesak.

Yang berjilbab, berpenampilan alim dengan baju muslim modern tapi berlogat lu-gue dan terkesan urakan.

Sedangkan yang satunya berpenampilan bad dengan celana sobek-sobek dan baju tipis dengan rambut blonde. Tapi berlogat aku-kamu yang lebih terkesan lembut.

Wajah sama berpenampilan tertukar?

Sesampainya di apartement yang mewah ini mereka langsung menuju ke kamar Nada. Kamar VVIP yang sangat luas. Qila di buat ternganga karena nya.

"Yahh jadi gitu alesan gue kabur dari pesantren. Gue bukan tipe anak penurut. Gue gak suka hidup gue diatur sama orang lain. Jadi daripada gue hidup terkekang gara-gara masalah, mendingan gue kabur cari kehidupan yang baru. " Qila perempuan berjilbab ini menjelaskan alasanya kabur.

"Sebenernya aku juga punya problem yang sama kayak kamu. Tapii... Gimana yah? Agak sedikit beda tapi inti nya samalah. "

"Emm, Jadi gituu.. Karena itu lu bawa mobil kayak pembalap sirkuit yang lagi mabok??! "

"Hehehe ^_^||"

"Gue pinjem kamar mandi lu ya Nad. Gue pengen mandi, udah sore mana gak enak banget lagi ini badan. "

"Iya, anggep aja rumah sendiri. "

"Oke-oke." Qila menjawab sedikit berteriak sambil berjalan ke kamar mandi

Sedangkan Nada? Ia mendapat sebuah Ilham *apaasi*. Sambil merokok di depan balkon ia berfikir keras. Qila setuju gak ya? Gumamnya. Ia harus memberitahu ide cemerlangnya ini pada Qila, teman perempuan pertamanya ini.

***

"Lu ngerokok? "

"Kalau lagi ada masalah aja. Kenapa? Kamu butuh sesuatu? "

"Eumm.. Gak sih. Gue pengen liat kota dari sini aja udah lama gak gini. Pesantren gue tuh rada pelosok gituu. Jadi you know lah.. "

"Tapi penampilan kamu gak desa-desa amat. Aku tebak kamu pernah tinggal diluar pesantren sebelumnya ya? "

"Ya gituu deh. Gue emang ikut bokap di Jakarta. Tapi karena 2 bulan lalu beliau meninggal, jadi gua di suruh tinggal bareng nyokap di pesantren nya di Bandung. "

"Sorry aku gak maksud--"

"Gapapa. Jadi gimana? Gua mulu yang cerita. Lu gimana? masalah lu? "

"Problem aku kayak ftv picisan anak-anak kaya Qil, biasalah..Semua yang aku mau pasti di turutin. Tapi Papa, Mama gak pernah ada waktu. Belum lagi masalah disekolahku. "

"Gituu..."

2 anak perempuan remaja ini sama-sama melamum karena masalahnya masing-masing. Hembusan angin malam menemani keheningan mereka sampai suara jeritan Nada menghancurkan kesunyian mereka

"QILAA...!!! "

"APASIH BIKIN KAGET AJA. "

"GAK USAH BALES NYOLOT JUGA DONG KAMU! "

"GUE GAK NYOLOT, AUTHOR NYA AJA YANG NGETIKNYA CAPSLOCK!! "

"WOY THOR GAK USAH PAKE CAPSLOCK JUGA, PLEASE, "

"emm Qila aku punya ide. "

"Apaan? "

"Gimana kalau kita tukeran? "

"Switch? Buat? "

"Yaelah maksud aku itu, kamu jadi aku dan aku jadi kamu. "

"Oh. EHH?! APA?! MAKSUDNYA? "

"kamu kan udah bosen hidup gitu sama kayak aku. Gimana kalau kita gak coba aja? "

"Ta-pi kalau a-da yang tau gi-gimana? "

"Gak bakal! Aku jamin!! Muka kita kan mirip! "

"Gue pikir-pikir dulu deh Nad. Gue capek mau tidur, gue duluan ya. "

"Iya night ya.. "

Qila POV

Gilak! Baru juga kenal sama gue udah ngajakin tukeran hidup?!

Siapa tadi namanya? Duhh gue lupa, ahh iya Nada.

Gue sih mau-mau aja tapi ya.. Duh gue liat dia tuh anak orang kaya pake banget. Lu bayangin aja mobil ferarri nya masuk jurang biasa aja. HELLAW!! kalau gue sih udah yasinan ama nangis tujuh hari tujuh malem kali.

Tapi gue liat si dia anaknya baik-baik. Ahh udah lah udah jam 8 waktunya tidur.

Nada POV

Aku terlalu nuntut gak sih?

Aku baru kenal sama Qila tapi kok kayak aku percaya banget sama dia ya....

Jam segini udah tidur? Jam berapa si emangnya..

HAH BARU JAM 8 ??!!!

Mungkin ini salah satu bukti kalau dia anak pesantren kali yah,

Tapi dia harus mau! Aku belum siap masuk sekolah..

Iya.. Pokoknya dia harus mau!

.

.

.

A human POV

Minggu pagi yang cerah ini menyambut 2 anak perempuan yang masih terlelap di kamar dengan posisi---

Qila yang kedinginan menggulung selimut ke tubuhnya semacam lemper di sofa. Sedangkan Nada tertidur pulas dengan tangan & kaki terlentang membuat 1 tempat tidur king size sangat minimalis untuknya.

KRIKK... KRIKK... KRIKK... KRIKK...

"bunyi apaan tuh? " Nada terbangun mendengar suara-suara aneh

Tak lama Qila bangun dengan muka bantalnya. "Hoamhh... Maaf ya Nad, itu suara alarm gue. "

"Kamu gak salah pasang jam nya? "

"Yak enggaklah. Jam 5 kan sekarang? Kita shalat subuh dulu yuk! " jawab Qila antusias

"Yaudah kamu duluan ambil wudhu. "

"Oke. "

Saat Qila kembali, terlihat Nada tidur dengan pulas membuatnya harus membangunkan walaupun tidak tega.

"Nad, bangun Nad. Shalat subuh dulu. "

"Enghh.. Aku masih ngantuk bi. "

"Lahh ngawur dia?! Bodo ah keburu abis subuhan ni. "

***

Skip siang~~~

"Gimana Qil sama tawaran aku. Kamu mau gak? " Nada bertanya dengan santai padahal dalam hati *DagDigDug anjirr

"Kayaknya gue... " belum sempat Qila melanjutkan, ponsel nya berdering. Membuat 2 anak hawa ini langsung menoleh ke sumber suara.

"Ntar, nyokap gue telpon ini. Jangan berisik lhoo! "

"Iyaa!! "

Kemudian Qila mengangkat telepon dari mama nya ini

"Waalaikumsalam, Iya halo Umi.. "

"......"

"Iya gapapa kok. Iya, Qila lagi di rumah temen. "

"........"

"Cewek lah Umi! Yaudah ya aku tutup. "

"........"

"APA?! Emm... (Melirik Nada) okay, nanti Qila pulang. IYA JANJI! "

"........"

"Waalaikumsalam. "

"Jadi gimana? " tanya Nada

"Gue ikut rencana lu.. " sambung Qila mantap

2 perempuan ini tersenyum puas akan rencana masing-masing. Mereka tak tahu akan apa yang akan sama-sama mereka hadapi. Akan lebih baik atau lebih buruk?