Ketika kedua mata kembali terbuka, Penyihir itu mendapati bahwa tubuhnya masih seorang bayi kecil. Bahkan untuk membalik tubuh menjadi tengkurap, Leo masih belum bisa. Benar-benar seperti bayi sungguhan. Hal ini membuat jiwa tuanya frustasi—seorang Penyihir yang telah berusia ratusan tahun, mendadak memiliki tubuh bayi .... bahkan Leo masih bisa merasakan kekuatan Level 10 Puncak, tetapi sayangnya, ia tidak bisa menggunakan sihir karena fisik yang terlalu lemah!
Astaga ...
Leo kesal. Sangat. Namun ia tidak bisa melakukan apapun dengan masalah fisik ini.
Lalu ... bagaimana dengan keadaan di luar? Bagaimana berita di luar? Apakah perang masih berlangsung? Apakah mereka semua mencarinya? Bagaimanapun, Leo terlahir bukan di dalam lingkungan yang damai. Setiap ras alien memiliki ego dan keinginan masing-masing untuk menjadi yang terkuat dan berkuasa, karena itu, peperangan antar ras tidak terhindarkan. Setiap Planet akan diperebutkan, di ruang angkasa akan selalu ada suara ledakan dan puing-puing logam. Hal ini memnuatnya agak cemas. Dengan tubuh lemah ini, Leo hanya akan semakin cepat untuk mati.
Terlebih dengan pembagian kekuatan yang terdiri dari 3 jenis, perang akan terus berlanjut dan tidak berkesudahan.
Setiap Ras yang terlahir sebagai Kesatria, memiliki kemampuan untuk mengendalikan semua alement dan memiliki kebugaran fisik paling kuat. Mereka biasa berada di garis belakang—mendukung para Zero yang terlahir tidak memiliki kemampuan Element dan hanya bergantung pada kemampuan fisik ras mereka.
Kedua jenis kemampuan—Kesatria dan Zero—adalah mereka yang berperang secara langsung dilapangan. Terlebih ketika Anomali terjadi, ledakan perang akan semakin sangit. Namun sayangnya, Anomali adalah keadaan dimana pikiran seseorang telah mencapai kekacauan dan memiliki keinginan untuk merusak sekitar. Tidak peduli lawan atau kawan, mereka akan menyerang apapun, lalu ketika Anomali semakin parah, orang itu akan melakukan peledakan diri.
Seseorang yang mengalami Anomali, sangat baik bila ditempatkan pada kamp musuh, tetapi ketika mereka masih berada di kubu kawan, itu hanya akan menjadi bencana. Karenanya, seseorang yang terlahir sebagai Penyihir sangat diperlukan dalam perang. Mereka bertugas bukan hanya untuk menyediakan berbagai macam pil, alat sihir dan rune, tetapi juga menenangkan mereka yang mengalami Anomali.
Namun sekarang …
Bayi kecil itu cemberut. Sepasang kelereng biru menatap lebah hitam-kuning yang tengah sibuk memegang sebuah botol. Dot kecil masuk ke dalam mulut—memberikan cairan hangat tanpa rasa sebagai makanan.
Ia adalah Bayi. Leo harus mengakui itu. Jadi, melempar semua rasa malunya, sosok tua harus menerima kenyataan untuk dirawat selayaknya bayi. Meminum susu, tidak bisa pergi ke toilet, dan benar-benar harus diasuh …
Beruntung, Micro adalah robot serbaguna. Bukan hanya sebagai 'Induk' dari perangkat yang penuh dibuatnya, Micro juga bisa menjadi robot pengasuh. Namun sungguh, Leo tidak akan pernah menyangka bahwa fitur tambahan yang iseng ia masukkan ke dalam pemograman Micro, kini digunakan kepada dirinya sendiri ...
Kesal di dalam hati, sepasang kelereng biru menatap langit-langit kamar yang begitu tinggi dan mewah.
Oh, Leo terlalu familier dengan tempat ini. Bagaimanapun, ia berhasil membuat sebuah dimensi ruang yang terhubung dengan jiwa. Setiap Penyihir yang telah mencapai level 9, akan membuat Ruang Jiwa mereka sendiri. Ini adalah versi lain dari Kantung Ruang. Perbedaan nyatanya adalah Ruang Jiwa terikat dengan jiwa pemilik, tidak memiliki ruang batas penyimpanan dan mampu untuk menampung makhluk hidup.
Terdengar sangat luar biasa dan serba guna, bukan? Namun sayangnya, Ruang Jiwa selalu bermasalah dengan pengaturan waktu.
Bila pemilik berada di dalam Ruang Jiwa, pengaturan waktu bisa jadi lebih cepat atau bahkan lebih lambat dari dunia luar. Karena pengacakan ini, Penyihir tidak pernah suka berlama-lama di dalam Ruang Jiwanya meski tempat ini adalah yang paling aman dan ternyaman bagi Penyihir.
Leo sendiri juga tidak suka terlalu lama berada di dalam Ruang ini. Ia jadi terisolasi dari dunia luar, tidak mengetahui kabar apapun dan Micro juga tidak bisa mencuri kabar karena di dalam Ruang Jiwa tidak ada sinyal. Terlebih ia sendiri tidak bisa keluar karena fisiknya yang tidak memungkinkan menggunakan sihir.
Sekali lagi, bayi kecil yang tengah menyusu, memasang ekspresi cemberut seraya terus menghisap puting yang berada di dalam mulut. Sepasang kelereng biru yang bundar menatap lebah hitam-putih yang sunyi. Selama beberapa detik, Leo merasa menyesal mengapa ia tidak menambah pengaturan membaca pikiran.
Seandainya ia tahu percobaan pertama akan berhasil, ia akan menambah pengaturan pembaca pikiran sehingga robot kecil ini akan bergerak sesuai perintah tanpa harus bersuara. Namun kepekaan untuk 'pengasuhan' benar-benar berguna. Bila tidak, robot kecil ini tidak mungkin bergerak untuk memperlakukan Tuannya sebagai bayi sungguhan tanpa perintah.
Sesekali benda sialan ini akan bersenandung untuk membuat suara nyanyian, sesekali bahkan membacakan dongeng. Hal ini membuat Leo marah. Kedua tangan mungilnya akan bergerak—mencoba memukul robot hitam-emas dengan suara bayi yang berteriak 'Aa!' dan 'Da! Da! Da!'.
Seketika, Micro akan mengira bahwa Tuannya bahagia, tidak menyadari kemarahan dari Penyihir tua berusia ratusan tahun yang terjebak di dalam tubuh bayi kecil.
Ini memalukan, sungguh, tetapi Leo hanya bisa dengan frustasi menerimanya.
Penderitaan ini … berlanjut hinggaakhirnya, dengan susah payah, bayi kecil dapat tumbuh besar. Dengan sepasang kaki kecil yang gemuk, sosok bulat nan putih berhasil berdiri. Bahkan berjalan dan berlari dengan lincah! Karenanya, ketika sihir kecil akhirnya berhasil ia keluarkan, Leo tahu, bahwa ini lah saatnya ia untuk keluar dari isolasi menyebalkan ini.