webnovel

Astral : Seed of Chaos

Datangnya Era Mistral menyisakan banyak masalah bagi dunia. ketika kesenjangan antara yang kuat dan lemah semakin jauh, diskriminasi terhadap kaum lemah semakin kuat membuat pemerintah terpaksa meluncurkan pendidikan terhadap para calon Mistral yang baru. Akademi Mistral mulai diberlakukan di seluruh dunia. Setiap Akademi menjadi tempat pembelajaran elit bagi bibit-bibit muda yang unggul. Ronald, seseorang yang tak berbakat dalam Astral namun memiliki impian menjadi seorang Mistral terkuat bertemu dengan Zio, kucing aneh yang sangat sombong. Ronald bersama teman-temannya akan memulai perjalanan mereka dengan berjuang untuk memasuki Akademi Mistral Vandrechia. Dia akan bertemu dengan berbagai orang berbakat lainnya. Bersaing dan memperebutkan tempat pertama. Mengikuti lomba yang mewakili kelas bahkan sekolah dan negara. Tentu saja, ia juga akan tersandung dengan organisasi teroris yang sangat berbahaya. Ini adalah kisah pertumbuhan Ronald dan bermunculannya bibit kekacauan di seluruh dunia.

Agis_Z99 · 奇幻
分數不夠
200 Chs

Zack Storm

Setelah menyelesaikan formulirnya Ronald menyerahkannya pada resepsionis.

"Ini nomor urutan Anda, silahkan tunggu di ruang pengujian dan mulailah sesuai nomor urutan," ucap Resepsionis tersebut memberi Ronald petunjuk.

Ronald mengangguk, ia menunggu Zack menyerahkan formulirnya sebelum pergi bersama ke ruang pengujian.

Lantas, kedua remaja itu masuk ke ruang pengujian. Ruang ini sangatlah luas. Di dalamnya ada berbagai alat untuk menguji kondisi fisik seseorang. Ronald dapat melihat orang-orang yang tengah menguji kondisi fisik mereka.

Ruang Pengujian ini dibagi menjadi empat area. Area kekuatan, area kecepatan, area daya tahan, dan terakhir pengendalian.

Ronald dan Zack terlebih dahulu pergi ke Area kekuatan.

Alat pertama yang harus dicoba adalah alat yang memetakan kekuatan pukulan. Berdiri di depan alat itu sosok pemuda yang tengah bersiap menggunakannya.

Pemuda itu memukul alat tersebut sebanyak tiga kali. Pukulan pertama dan kedua adalah pukulan standar tanpa menggunakan banyak kekuatan sementara itu, pukulan ketiga merupakan manifestasi pukulan terkuat yang dilancarkan pemuda tersebut.

20,20,27 adalah angka yang muncul dari layar. Pemuda itu terlihat cukup puas dengan skornya.

"Hahaha, sangat lemah ... Apa kau menyebut dirimu laki-laki? Kau yakin kau bukan wanita yang sedang menyamar."

Zack, yang berdiri di samping Ronald mengejek pemuda itu dengan kasar. Ronald sendiri merasa Zack sedang mencari masalah saja.

Pemuda yang diejek Zack melototi Zack.

"Kau lagi! Jangan terlalu senang karena kau telah mengalahkanku Zack! Tak lama lagi aku pasti akan membalas kekalahanku!" ujar Pemuda itu seraya menggeretakan giginya.

Zack mencibir mendengar perkataan pemuda itu, "Han, kau pikir aku mirip denganmu yang malas latihan? Aku selalu rajin latihan tak mungkin kau menyusulku kembali."

"Sialan! Apa kau mengajak berkelahi?" Pemuda itu dengan cepat mendekati Zack ingin memulai pertarungan dengan Zack.

"Kami sedang di Asosiasi Mistral, kupikir tempat ini tidak cocok untuk berkelahi," ujar Ronald mengingatkan Zack dan Pemuda yang dipanggil Han.

"Ronald benar, disini tidak cocok. Malam nanti kita bertarung lagi di tempat itu," Zack tidak membatalkan pertarungannya malah ia membuat janji dengan Han.

"Humph! Siapa takut? Kali ini dua lawan dua. Kau bawa temanmu ini, dan aku bawa temanku!" kata Han menerima tantangan Zack.

Ronald tiba-tiba bingung, kenapa dia masuk ke permasalahan dua orang ini? Ia bahkan baru mengenal Zack!

"Tunggu, aku–"

"Baiklah, semuanya telah ditentukan, aku akan menunggumu nanti Han!" Zack memotong perkataan Ronald. Membuat Ronald benar-benar tak percaya.

Serius? Ronald benar-benar tak paham apa yang terjadi. Dia terlibat dalam sebuah masalah hanya dalam 5 menit pertama ia mengenal Zack! Ronald sangat mengerti sekarang, Zack pembawa masalah!

"Bro, kau tak perlu terkejut seperti itu. Bertarung antar pemuda seperti kita itu bagus untuk melatih pengalaman," ujar Zack yang melihat ekspresi Ronald.

"Kau menyeretku tanpa memikirkan tanggapanku. Itu bagian menjengkelkannya," ungkap Ronald menatap jengkel Zack.

"Sudahlah, kita teman ... teman tak usah sungkan satu sama lain. Lihat, sekarang adalah giliranmu."

Ronald menghela nafas. Zack sangat tak tahu malu, dia mengatakan Ronald temannya padahal mereka berdua baru bersama selama 5 menit.

Ronald menatap alat yang mengukur kekuatan pukulan. Ia kemudian bersiap-siap. Ronald memfokuskan kekuatan pada kedua tangannya. Ia lalu memulai pukulannya.

Formatnya sama dengan pemuda sebelumnya. Yaitu dua pukulan standar, dan satu pukulan terkuat.

Skornya adalah 27,26,33.

"Woah, itu skor yang lumayan," ucap Zack seraya bertepuk tangan.

"Kau tak perlu berbohong, skorku masih dibawah rata-rata Mistral Pemula lainnya," ujar Ronald yang menyadari dirinya masih lemah.

Dalam segala hal, Mistral tahap Pemula memiliki poin antara 10-100. Oleh karena itu, poin kekuatan pukulan Ronald tidak cukup kuat bahkan diantara para Mistral tahap Pemula lainnya.

"Ee? Kau sudah akrab dengan sistem penilaian rupanya. Tapi untuk seseorang yang baru memasuki tahap Pemula skor tersebut memang cukup tinggi," ujar Zack sembari berjalan menuju alat yang mengukur kekuatan pukulan.

Tanpa banyak ucap ia langsung menyerang alat tersebut dengan pukulannya.

24,24,48 adalah skor pukulan Zack secara berturutan.

"Seorang veteran mampu mengendalikan kekuatan pukulannya setidaknya setengah dari kekuatan penuh. Hal ini bertujuan untuk menjaga stamina seseorang lebih terjaga."

Ronald kemudian sadar. Zack menilai bahwa dia seseorang yang baru menginjak pada Mistral Pemula dari frekuensi pukulan Ronald yang tak beraturan.

"Kau sepertinya sangat terlatih," Ronald yakin Zack telah melakukan semacam pelatihan sistematis.

"Semenjak aku masih kecil, aku telah berlatih sangat keras karena itu aku cukup pandai dalam mengoptimalkan kekuatanku."

Mereka berdua kemudian menjajal alat pengukur kekuatan lainnya. Ada yang mengukur kekuatan otot tangan, kekuatan otot kaki, otot perut, tendangan, dan sebagainya.

Cukup melelahkan ketika harus mencoba satu persatu tanpa jeda istirahat.

Ronald duduk pada kursi umum yang disediakan. Setelah mencoba seluruh alat di semua area kekuatan, Ronald mendapat skor rata-rata 27,8 sementara Zack mendapatkan skor rata-rata 30,1. Ronald tahu kesenjangan dia dan Zack tidak hanya sebatas poin. Tapi pengalaman bertarung, ritme bertarung, dan banyak hal lainnya.

Ronald sendiri tidak iri atau marah dengan keunggulan Zack, bagaimanapun keunggulan Ronald sendiri berada pada area kecepatan. Ronald yakin dapat mengalahkan Zack di area kecepatan nanti.

"Tak kusangka ini cukup melelahkan juga," ujar Zack yang berada di samping Ronald.

"Kau terlihat cukup akrab dengan beberapa petualang. Apa Ayahmu ... seorang petualang?" tanya Ronald dengan hati-hati. Kebanyakan petualang adalah seorang Mistral yang gagal masuk ke Akademi Mistral jadi sebagian orang sensitif dengan kata petualang dan berpikir bahwa ia sedang diremehkan. Para petualang sendiri lebih suka menyebut diri mereka Pemburu.

"Ahaha, kau menebak dengan benar, Bro. Ayah dan Ibuku seorang petualang. Walaupun sekarang Ibuku sudah tidak lagi kenjadi seorang petualang tapi aku memang belajar banyak hal dari mereka berdua," Zack menceritakan latar belakangnya dengan jujur.

Petualang identik dengan kegagalan, Mistral rendahan, liar, kacau, dan banyak hal buruk lagi. Namun, Ronald tak melihat jejak dimana Zack malu ataupun marah karena orang tuanya petualang, malahan Ronald melihat rasa bangga pada diri Zack.

"Kau mungkin bertanya, kenapa aku bangga punya Ayah dan Ibu seorang petualang? Aku bangga ... karena petualang adalah tulang punggung industri Mistral. Tanpa mereka, perusahaan tak memiliki bahan dari dunia Astral. Tanpa mereka, Asosiasi tak akan sekaya sekarang. Tanpa mereka, tak akan ada banyak Hewan Astral bintang satu yang bisa dijangkau kebanyakan orang. Setiap aspek Mistral di dunia ini dibangun di atas tulang para petualang."

Zack mengeluarkan pendapatnya mengenai petualang. Ia terlihat gembira saat menggambarkan betapa hebatnya petualang pada Ronald. Namun, saat ia asyik bercerita giliran mereka di area kecepatan telah tiba.

***

Waktu berlalu dengan cepat, Ronald telah melewati empat area yang ada. Area kekuatan dengan rata-rata 27,8. Area kecepatan dengan rata-rata 47,3. Area daya tahan dengan rata-rata 31,2.

Area terakhir, yaitu pengendalian adalah area dimana seseorang diuji efektifitas gaya bertarungnya. Apa gaya bertarungnya mampu mengeluarkan 100% kekuatan dirinya? Atau hanya mengeluarkan sekian persen dari kekuatan aslinya?

Ronald mendapat nilai 77% pada area ini. Hal ini menunjukan Ronald masih tidak mampu memanfaatkan kekuatannya dengan penuh. Sementara itu Zack mampu mengeluarkan 86% dari kekuatannya.

Hampir 3 jam Ronald habiskan hanya untuk menguji statistik fisiknya. Ia dan Zack pergi keluar area pengujian untuk menemui resepsionis.

"Baiklah, Ronald Dreviosh ... datanya sudah masuk. Mulai pembuatan kartu. Ah ini dia," Resepsionis itu memberikan sebuah kartu pada Ronald.

Kartu itu bertuliskan Surat Izin Mistral dengan statistik fisiknya dan identitasnya yang tertampang pada kartu tersebut.

"Jika Anda ingin memperbarui statistik fisik Anda, silahkan datang lagi kesini," ucap Resepsionis itu dengan senyuman manis.

"Baiklah, terima kasih," Ronald menyimpan kartu tersebut.

Ia kemudian meninggalkan Zack dan pergi ke Area Pembelian. Setibanya di Area tersebut Ronald segera mengantri untuk menggunakan tablet yang menempel pada dinding. Tablet itu berisi daftar yang seseorang bisa beli menggunakan poin kontribusi.

Poin kontribusi bisa didapatkan dengan berbagai cara, namun yang paling terkenal adalah melaksanakan misi atau menjual barang-barang Astral pada Asosiasi Mistral itu sendiri.

Setelah tiba gilirannya, Ronald mencari Burning Soul Pill. Saat hasilnya muncul Ronald menghirup nafas dingin, Pill tersebut dihargai 300 poin.

1 poin kontribusi hampir sama dengan 6000 gre. Maka harga Burning Soul Pill disini adalah sekitar 1.800.000 gre yang lebih murah 200.000 gre dibanding harga pasar.

Namun, mendapatkan poin kontribusi sendiri lebih sulit dibanding mencari uang. Ronald merasa ia lebih baik mencari uang dibanding mencoba mengumpulkan 300 poin kontribusi.

"Hmm ... Apa kau ingin membeli benda itu, Bro?"

Ronald terkejut, ia menoleh ke samping melihat Zack sudah berada di sampingnya.

"Sejak kapan kau disini?"

"Sejak tadi haha, ngomong-ngomong kalau kau membutuhkan poin kontribusi aku tahu cara mendapatkannya lebih mudah," ucap Zack tiba-tiba.

"Benarkah?!" Ronald merasa senang mengenal Zack.