Mursal mengerutkan dahinya membaca dua pesan manusia itu. "Apa-apaan dua bocah ini? Mereka mau menikah atau mau berlomba?" batinnya tak paham, tapi akhirnya dia membalas pesan pada Ahmad untuk bertemu nanti dan menghubungi Rasyid setelahnya.
"Halo, Assalamu'alaikum?"
Lama suara Rasyid terdengar kemudian, seakan tak mau bicara padanya padahal panggilan sudah bersambung.
Dia menatap layar ponselnya, sudah tersambung tapi entah kemana orangnya.
"Ck, kamu tidak mau menjawab? Oke, aku akan persulit jalannya," ancamnya kemudian, hingga terdengar suara gesekan pada akhirnya. "Halo?"
Mursal menghela napas berlebihan kala tak juga mendengar suara. Dia akhirnya mematikan ponsel, menyimpannya kedalam saku dan menyalakan laptopnya.
Begitu menyala, sudah ada dentingan notifikasi di sana. Dia tersenyum saat melihat apa yang dikirimkan oleh jasa photograper pernikahannya ke room chat miliknya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者