webnovel

Asmarandana

Malam yang beranjak pagi, meninggalkan sepi yang bergilir menjadi harapan.  Bersama Sang pagi yang kini telah merindukan malamnya. "Kau tau pagi dan malam bagaikan tembang Asmarandana, ya itu sebuah perumpamaan dimana mentari di pagi hari membara tatkala menemui bulan," kata laki-laki itu yang kini tengah berdiri di depan sang gadis. Gadis yang kini telah berumur 19 tahun itu biasa dipanggil dengan nama Anatasyia Viona Hammid. Dia kini telah berada dipinggiran sungai menikmati mentari yang tengah tenggelam bersama seorang laki-laki yaitu Anandra Jeno Ardiansyah.

Tulisan_Pyy · 科幻言情
分數不夠
56 Chs

31. Memories

"When you see that I'm fine without you, you are wrong. Because you are one of my priorities" -Salsabila Nada Virendra

.

.

Flashback on.

Nada menyisir rambut didepan cermin dan menata poninya sebaik mungkin. Dia memakai dress berwarna baby pink selutut. Lalu menggapai ponselnya yang berbunyi sejak tadi, dia membaca sebentar pesan text line-nya lalu keluar kamar.

"Mau ngedate lagi?" Tanya Chenle yang asik dengan gadgetnya tapi sadar dengan keberadaan Nada.

Nada hanya mengangguk dan berlalu untuk mengambil flat shoes, setelah itu keluar rumah. Seorang laki-laki sudah menunggunya dihalaman yang lebarnya ngalah-ngalahin lapangan bola itu.

"Maaf lama hehe," ringis Nada. Laki-laki itu hanya tersenyum.

"Ya udah yuk," ujarnya.

Nada mengangguk kecil, senyuman manis tidak lepas dari wajahnya.

"Kenapa sih diem aja kak." Gerutu Nada karena dari tadi mereka cuma diem-dieman kan Nada nggak betah.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者